Fano: "Halo. Assalamualaikum".
Gue: "Waalaikumsalam. Fan, aku pengen ngomong sesuatu, dengerin baik-baik dan jangan motong pembicaraan".
Fano: "Iya Flo, aku bakal jadi pendengar yang baik".
Gue: "Fan, minggu lalu aku ikut kajian di sekolah dan itu tentang pacaran. Intinya pacaran itu bener-bener ga boleh. Walaupun kita LDR dan kalo kita masih pacaran tetep aja dosanya ngalir. Aku ga punya pilihan lain, selain putus, temenan aja dan komunikasi seperlunya. Ga mungkin juga kan kita nikah. Aku pengen kamu ngerti sama keputusan aku, karena ini demi kebaikan kita. Dan kalo setelah ini kamu masih mau pacaran itu hak kamu, yang pasti aku udah ngasih tau dan kamu mungkin pacar terakhir aku Fan".
Fano: "Aku bisa ngerti Flo. Masalahnya kita pacaran udah lama banget, dan ini ga mudah buat aku, apalagi kalo ga komunikasi sama sekali. Lagian kita pacaran ga macem-macem, dan bukan cuma kita tapi banyak orang lain yang pacaran, Flo."
Gue: "Fan, kamu tau aku orangnya gimana, yang banyak belum tentu benar dan tugas kita itu membiasakan yang benar bukan mebenarkan yang biasa. Lagian selama apapun kita pacaran, belum tentu kita jodoh. Aku cinta sama kamu, tapi aku ga mau cara kita nunjukin rasa cinta buat kita sama-sama berdosa. Aku minta maaf banget, kalo aku tau hal ini dari dulu, kita ga bakal sejauh ini."
Hening. Krik-krik, mampus gue jangan bilang gue bikin Fano nangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Tinggalkan Dia karena DIA
Historia CortaSaat kamu merasa sempurna bersama sesorang, namun harus mengakhirinya dengan alasan saling menyempurnakan diri masing-masing. Masuk akalkah ? Dia selalu mengerti kamu, namun kamu harus meninggalkannya dengan alasan yang sulit ia mengerti. Setega itu...