7. All With You

237 112 74
                                    

Seketika satu sekolah menjad heboh karena aksi di lapangan utama. Para pemain basket mulai mempermainkan basket mereka. Apalagi para senior juga ikut dalam permainan tersebut.

Hanya mereka yang dibiarkan untuk berada di lapangan sementara jam pelajaran sedang berlangsung. Kecuali kelas yang tidak ada guru. Akan menjadi penonton dalam permainan itu.

Bukan tanpa alasan mereka menjadi giat mempermainkan bola besar itu. Lima menit yang lalu, pak Yanto selaku guru olahraga baru saja memajangkan poster pertandingan basket antar sekolah. Jelas saja pertandingan itu adalah prestasi yang harus ditujukan tiap sekolah. Terutama sekolah SMK Garuda. Tiap pertandingan basket diadakan, sekolah SMK Garuda akan ikut serta. Sebagai Bara, ketua klub basket di sekolah.

Namun kali ini, hanya murid kelas sebelas yang akan diikutsertakan. Sehingga para senior akan menjadi lawan tanding mereka untuk mengukur kemampuan mereka. Jelas saja Bara dan Dirga akan menjadi tim inti utama dalam pertandingan basket tersebut. Para senior hanya tinggal mencari pemain lain yang akan menjadi tim inti basket di sekolah mereka.

Dalam beberapa hari ke depan, lapangan utama benar-benar akan ramai oleh para pemain basket. Untuk mempertahankan gelar prestasi sebagai sekolah unggulan dengan juara bertahan pertandingan basket.

Bukan hanya Bara yang sibuk mempersiapkan timnya. Bia juga mendadak jadi sibuk karena panggilan bu Eni yang meminta Bia untuk mempersiapkan olympiade accounting antar sekolah. Bia pernah memenangkan olympiade itu dan menjadikannya sebagai murid prestasi yang membanggakan nama sekolah. Anggap saja Bia sebagai perwakilan sekolah yang diusulkan oleh bu Eni selaku ketua akuntansi. Sehingga tinggal mencari dua anggota lain untuk membentuk satu tim akuntansi.

Jelas saja untuk dua anggota lain tidak akan dipilih secara acak. Satu jurusan akuntansi harus mengikuti seleksi ujian yang aka diadakan sekolah. Dan namanya yang memiliki nilai tertinggilah yang akan menjadi dua anggota lainnya.

Kini, Bia sibuk berkutik dengan bu Eni di meja bu Eni untuk mempersiapkan waktu dan tanggal ujian. Serta mengumumkan kepada mereka yang memilih jurusan akuntansi untuk mempersiapkan diri.

"Bi," panggil bu Eni yang menghentikan aktivitas Bia menuliskan sesuatu di kertas. "Nanti ibu kasih soal berbeda untuk kamu sendiri. Karena untuk tahun ini, ibu dengar ujiannya agak lebih rumit. Dan ibu mau kamu mempelajarinya." Jelas bu Eni yang membuat Bia hanya mengangguk.

"Oh iya Bu, Bia boleh menyarankan untuk pemilihan dua anggota lainnya gak?"

Sejenah, bu Eni langsung mengahlihkan pandangannya dari tumpukan kertas di meja menatap Bia di hadapannya. "Saran apa?"

"Gimana untuk pemilihan dua anggota berdasarkan dari keinginan murid itu sendiri. Jadi para murid yang mau ikut ujian seleksi bisa langsung daftar di ketua kelasnya masing-masing. Dan yang enggak mau ya gak usah daftar. Jadi gak perlu memaksa murid yang gak ada keinginan." Jelas Bia yang membuat bu Eni berpikir sejenah. "Lagian kalau murid yang ikut gak terlalu banyak bisa efisien waktu. Apalagi ujiannya gak lama lagi. Lebih baik waktunya digunakan untuk belajar." Lanjut Bia.

Bu Eni nampaknya masih berpikir. Biasanya murid yang dipilih adalah semua murid di jurusan akuntansi akan mengikuti seleksi ujian untuk dipilih berdasarkan nilai. Hingga semua murid wajib ikut dalam seleksi tersebut. Meskipun ada yang terpaksa karena gertakan dari guru. Hingga yang dipilih adalah mereka yang benar-benar ingin menunjukan kemampuan mereka.

"Ibu setuju sama saran kamu. Nanti akan ibu bicarakan lagi dengan bu Meta. Jadi untuk sementara, kamu gak perlu memberitahukan tentang peraturan itu dulu. Kamu cukup bantu ibu mempersiapkan ujian seleksinya saja nanti."

Bia mengangguk setuju. Lalu kembali menyelesaikan beberapa soal yang sedang ia tulis untuk diusulkan dalam ujian seleksi.

Lalu memberikan kertas itu pada bu Eni.

FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang