"Halo!" Tangan Lisa menyapa, melambai dari balik kamera. "Jadi, hari ini aku akan memberitahu kalian tentang hidupku. Eum, kebanyakan adalah apa yang udah aku lalui ya iya lah masa yang belum dilalui? He he he, ketawa aja dulu biar gak kaku. Ya udah kita mulai ya!"
Tangan Lisa membuka note book, "hng ini satu-satunya note book yang kosong. Aku gak sempet beli buku gambar karena- enggak deng Lisanya aja males ke toko buku dan buang-buang duit hu hu hu."
Dia mulai menggambar embrio. "Lalisa Manoban lahir di tanggal 27 Maret 1997. Sejak masih dalam kandungan dia paling gak bisa diem. Maunya diajak jalan-jalan, makanya sekarang tuh sukanya jalan-jalan. Lalisa bukan orang Indonesia tapi orang Thailand, orang tuanya Maria dan Alexander pindah ke Indonesia karena sebagai seorang perwakilan kedutaan."
Dia menggambar seorang anak yang digandeng orang tuanya. "Pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta itu saat umurnya delapan." Lisa kemudian menggambar seorang anak yang bermain sendirian di taman. "Di umur delapan, gak bisa ngomong bahasa Indonesia membuatnya gak punya temen. Tapi kemudian datang seorang anak yang mukanya mirip kucing. Dia juga gak ngomong bahasa Indonesia karena ternyata anak ini pun baru pindah dari New Zealand. Namanya Jennie Kim dan ternyata rumah mereka cuma beda tiga nomer doang, jadilah tiap hari mereka main bersama. Anak yang awalnya sendirian jadi punya teman, meski satu tapi dia udah bahagia banget."
Kemudian Lisa menggambar dua orang anak dengan seragam. "Jenni dan Lis ternyata didaftarkan di sekolah yang sama, kelas yang sama pula. Membuat keduanya semakin dekat. Untungnya sekolah mereka sekolah internasional, ya kebayang dong anak yang belum bisa bahasa Indonesia masuk ke sekolah negeri, mau jadi apa? Salah. Mau ngerti apa?" Terlihat bahwa keduanya semakin dekat, "di sekolah ini juga, Lisa sama Jennie ketemu sama Jisoo dan Rosé. Mereka jadi sahabat lah, empat serangkai kalau kata orang-orang."
Halaman buku berganti dan kali ini empat anak itu sudah memakai seragam SMP. "Keempatnya setuju untuk sekolah di SMP yang sama. Di sini, semua pengalaman baru mereka mulai. Di sekolah ini Lisa masuk ke dance club dan jatuh cinta sama b-boy. Dia sering banget cover dance 2NE1, Bigbang tapi gak pernah mau cover SNSD karena rambutnya pendek banget saat itu. Dia juga sering ikut dan bersyukur kepada Tuhan dia menang."
Halaman buku kembalu diganti, "saat di SMP hidupnya lurus-lurus aja, dia bahkan punya pacar yang baikkk banget. Cowok itu selalu nemenin dia, gak pernah macem-macem selalu ngelindungin."
Kini gambarnya jadi dua orang gadis yang satu memakai rok di bawah lutut dan membawa buku, satu rok pendek dan membawa gelas. "Dari anak baik yang selalu nurut dan dapet nilai bagus, berubah ketika ia kenal anak-anak yang ternyata orang jahat. Dia sering diajak ke club dan begonya dia gak pernah mau dengerin kata sahabatnya. Bahkan selalu bohong ke pacarnya. Mungkin karena itu juga, akhirnya takdir membuat dia merasakan dikhianati. Hari sabtu tanggal dua puluh tiga di musim hujan, tanggal yang paling ia benci dan ia harap bisa ia hapus dari ingatan. Malam itu dia terlalu mabuk sampai apa yang harus ia jaga terengut. Dia marah. Pada dirinya sendiri."
Video diam sekitar lima detik sampai ia membalik halaman selanjutnya. "Dia kacau. Dia gak mau percaya siapa pun lagi. Dia menyalahkan semua orang. Bahkan mendorong sahabatnya menjauh, juga cowok yang paling dia sayang. Dia gak bahkan gak bisa natap cowok itu lagi. Tiap pulang sekolah yang ia lakukan hanya mengunci diri di kamar, cuma kucingnya Bat yang tahu semua air mata dan ceritanya. Tapi ternyata cowok itu gak pernah nyerah. Tiap hari dateng untuk ngomong ke dia," seorang cowok dengan bunga digambar di sana. "Sampai akhirnya ia mengatakan semuanya pada cowok itu." Si cowok kemudian memeluk seorang gadis yang tengah memeluk lututnya sendiri. "Dia gak marah. Dia gak menghakimi. Dia gak melakukan apa yang selama ini ada di otaknya. Dan dalam titik itu, Lalisa bersyukur memiliki dia dalam hidupnya."
Warna rambut gadis yang digambarnya berubah, dari cokelat menjadi pirang. "Dia mengubah warna rambutnya, pacarnya saat itu menemaninya ke salon dan hanya memeluknya tanpa bicara. Hari itu juga akhirnya ia datang ke rumah Jennie dan siapa sangka di sana ada Jisoo dan Rosé? Hari itu ia kembali menangis, mereka berempat menangis."
Cewek yang awalnya selalu menunduk kini mendongak. "Ketakutan karena banyaknya ancaman dari cowok yang merengut semuanya itu menghilang. Tapi nyatanya cowok itu suda kehilangan akalnya. Hari rabu," Lisa menggambar mobil dan seorang lelaki yang menyeret seorang gadis. "Cowok itu menculik si gadis, membawa mobil yang mereka tumpangi ke jalan raya dengan kecepatan gila-gilaan. Si cewek memberontak, berteriak. Tapi cowok itu hanya membalas: gue bakal ngelakuin apa pun biar lo jadi milik gue. Bahkan kalau kita harus mati bersama. Gak, cewek itu gak melakukan hal seperti di sinetron atau film yang malah menggerakkan stir karena itu gak akan membantu. Cewek itu cuma bisa berdoa dan ketika mobil yang mereka tumpangi menabrak pohon satu-satunya hal yang ia lakukan adalah melindungi kepala dan wajahnya."
Gambar berpindah ke rumah sakit. "Cewek itu hampir mati. Kalau saja dia gak mendengar pangilan dari orang-orang yang menyayanginya mungkin gak ada lagi lahlisa di dunia media sosial ini." Cewek itu sekarang berada di depan makam. "Mungkin jahat tapi saat itu yang ada dipikirannya adalah si brengsek pantas untuk mati. Tapi sekarang yang ingin ia katakan adalah ia sudah memaafkannya. Meski butuh waktu dan meski tiap malam ia selalu dihantui mimpi yang sama, ia telah memaafkan cowok itu. Karena seperti kata Rosé, buat apa memendam dendam pada orang yang sudah mati?"
Kini dua orang gadis berada di depan altar. "Rosé juga yang sering mengingatkan untuk berdoa bahkan selalu ngajak ke gereja. Tempat yang dulu gue datengin cuma saat ada acara besar. Rosé yang bikin gue lebih dekat dengan Tuhan dan mungkin itu adalah cara-Nya agar gue gak melupakan-Nya lagi."
Halaman berganti, cewek itu berada di bandara dengan seorang cowok yang memakai ransel. "Tapi ternyata cowok yang ia sayangi pergi. Untuk beberapa alasan mereka berpisah. Cewek itu sedih, masih merindukan dan masih mencintai hingga saat ini. Tapi cowok itu pergi untuk meraih impiannya. Juga bahagia dengan wanita lain, wanita yang menurut keluarganya lebih baik daripada seorang cewek rusak. Mereka berpisah dan memutuskan hubungan. Si cewek ganti nomer dan semua akun media sosialnya. Dia mencoba untuk move on."
Halaman berganti lagi, kini seorang cewek yang tengah mengcover lagu Dope dari BTS di youtube. "Video cover menjurus tutorial dance Dope ternyata jadi viral, bahkan intagram yang awalnya cuma 1.000 follower langsung bertambah jadi 15.000 followers dalam tujuh hari. Dia gak ngerti tapi saat melihat komentar di youtube yang bilang keren kak! tutorialnya bermanfaat banget! kakaknya cantik, dancenya bagus aku suka! ayo kak tutorial lagu lain! dia seneng. Banget. Berawal dari situ dia mulai rajin mengupload tutorial dance kadang cuma vlog omongan sampah. Sampai akhirnya temennya Irene bilang: Sa rapiin video lo, kalau bisa cahayanya terangin, terus belajar editing juga. Terus ada juga Momo yang selalu ngingetin kalau dance yang seksi boleh cuma bajunya tetep harus sopan, karena otak manusia siapa yang tau? Juga Mina yang selalu ngingetin kalau followers di media sosial gak bakal bantu naikin nilai, jadilah gue selalu belajar ngejar nilai gue yang bobrok di kelas sepuluh."
Gambar cewek yang berada di tengah itu kini di kelilingi banyak orang. Pertama hanya dua orang tuanya yang memelulnya, kemudian bertambah semakin banyak. "Ternyata dia gak pernah sendiri. Selalu ada banyak orang yang sayang dan melindungi dia. Banyak orang yang mencoba buat dia jatuh. Tapi dia gak peduli. Karena dia sudah belajar banyak dari orang-orang yang hanya ingin memanfaatkannya. Dia juga sadar meski ada hal hilang dan tak akan terganti, orang-orang yang benar-benar peduli tak akan pernah membahas atau malah menjelakkan. Mereka akan melindungi. Karena orang-orang itu tahu bagaimana perjuanganmu melalui semua itu."
Buku ditutup. "Setelah ini mungkin banyak orang yang mengasihani, atau orang-orang yang mencibir. Tapi gue gak peduli. Karena apa pun yang kalian katakan gue tetep gue. Bahkan apa pun yang terjadi gue tetap seorang Lalisa Manoban. Every pain will make people stronger. Dan apa pun yang kalian lalui, hal menyakitkan apa pun yang kalian alami jangan takut karena akan ada orang-orang yang berjalan melewati itu bersama kalian. Bahkan meski gak ada manusia yang berdiri di samping kalian, kalian masih memiliki Tuhan yang tak pernah tidur. Stay strong and be yourself. Lalisa pamit, bye!"
••
im about to cry when write this
diambil positifnya aja ya gaeng!
-amel
KAMU SEDANG MEMBACA
estetik | blackpink fake instagram ✓
Fiksi Penggemarversi satu: rosé's/lisa's/jisoo's/jennie's update ✓ versi dua: 2.0 | lahlisa's/jendeuki's/jichu's/rojean's update ✓ versi tiga: 3.0• kim jisoo/ kim jennie/ park chaeyoung/ lalisa manoban | ✓ versi tiga: pindah ke buku estetik | blackpink fake instag...