Two

238 28 4
                                    

"Kalian semua tidur sekarang. Dan besok kita bersiap pagi-pagi untuk pergi" ucap Sowon pada adik-adiknya.

"Ne" jawabnya kompak.

Sowon menatap satu persatu adik-adiknya untuk masuk kedalam kamarnya, tetapi dalam tatapan itu ia merasa ada yang janggal.

"Ya! Dimana Yuju?"

Yang lain masih saling tatap menatap, mencari ke beberapa sudut. Tetapi, memang sosok Yuju tidak ditemukan.

"Aku disini" ujar Yuju tiba-tiba.

"Kau darimana? Ini sudah malam!"

"Mian eonni. Tadi aku jalan-jalan sebentar"

"Sendiri?"

"Aniya.. bersama Jimin oppa"

"Tidurlah" ucap Sowon.

***


Pagi hari telah menyambut kota Seoul. Embun pagi membasahi rerumputan. Dalam balik jendela apartemen milik Keenam gadis itu, di sebuah kamar ia masih lelap dalam tidurnya.

"Eunha-ya! Ayo bangun" teriak Yerin.

Eunha si gadis childish itu hanya menggeliat. Yerin yang sudah membangunkan hanya bisa berteriak.

"Eunha-ya!! Bangun tidak? Atau aku akan panggil Sowon Eonni untuk membangunkanmu"

Karena Yerin sudah mengancam, Eunha pun langsung bangun.

"Ne. Aku bangun"

"Cepat mandi Eunha-ya!" Ucap Yerin seraya pergi.

"Ne" jawab Eunha malas.

***

"Kajja kita keluar" ucap Jin mengajak adik-adiknya untuk keluar.

Ketujuh namja tampan itu pun keluar dari apartemen nya. Masing-masing dari mereka sudah membawa tas untuk menaruh makanan dan alat-alat yang nanti nya akan dibutuhkan.

"Masuklah. Aku akan menemui mereka" ucap Jin.

Yang lain pun mengikuti perintah Jin. Jin berjalan mendekati apartemen milik sahabatnya itu. Sambil menunggu, Jin sesekali melirik jam tangannya.

"Dimana mereka? Mereka yang mengajak, tapi mereka yang lama" gerutu Jin.

Tak lama, yang ditunggu oleh Jin pun datang.

"Annyeong Jin oppa" sapa Yerin.

"Hey, kenapa lama sekali?"

"Mianhae oppa. Tadi kami menunggu Eunha eonni mandi" jawab Umji.

"Gwaenchana. Kita berangkat sekarang ne?"

"Ne" jawab Ketujuh gadis itu serempak.

***

"Appa, benarkah mereka akan liburan?"

"Ne. Dan, appa menyarankan mereka untuk menginap disini"

"Wae? Kenapa appa biarkan mereka menginap disini? Mereka sangat banyak appa"

"Gwaenchana"

"Appa, lalu aku tidur dimana nanti? Ani.. mereka tidak boleh disini"

"Sudah, sudah. Kau bersihkan rumah ini. Palli"

Rumah milik Paman dari Jimin itu terletak tidak jauh dari tempat dimana keenam gadis dan ketujuh namja akan berlibur.

***

M

obil hitam milik Ketujuh namja dan mobil putih milik Keenam gadis itu berhenti tepat di depan pemandangan yang indah.

Udara sejuk yang mengikuti mereka saat ini. Dan juga pemandangan indah yang menghiasi kota itu. Mereka kini berada di Boseong. Boseong adalah tempat wisata perkebunan teh terkenal di Korea.

Mereka memilih liburan di perkebunan teh, karena mereka ingin mengetahui lebih dalam tentang alam. Mereka juga ingin belajar alam di Boseong itu.

"Emm.. udara nya segar sekali" ujar Yuju seraya menghirup nafas.

"Aku jadi tidak sabar pergi kesana" ucap SinB semangat.

"Kajja kita taruh tas dulu" ucap Jimin.

Mereka berjalan menuju rumah milik Paman Jimin untuk menaruh semua barang-barang mereka. Memang letak rumah Paman Jimin tidak jauh dari perkebunan itu.

10 menit berjalan, mereka pun sampai.

"Inilah rumah milik pamanku"

Saat Jimin menunjukkan rumah milik pamannya, alangkah terkejutnya keenam gadis itu saat melihat rumahnya.

"Waahh.. besar sekali" ucap Yerin takjub.

Sedangkan ketujuh namja tampan itu hanya bisa terkekeh melihat reaksi dari keenam gadis itu.

"Sejak kapan oppa mempunyai Paman disini?" Tanya Yuju.

"Sudah 4 tahun yang lalu"

"Mwo? 4 tahun yang lalu? Kami bersahabat sudah lama bukan? Lalu kenapa oppa baru memberitahu sekarang?" Gerutu Eunha.

"Sudahlah. Jangan banyak mengobrol! Apa kalian tidak lelah?" Gerutu Sowon.

"Ah ne. Masuklah"

Satu persatu mereka masuk kedalam rumah milik Paman Jimin.

"Paman.." panggil Jimin.

Paman Jimin yang bernama Lee Jung hee itu datang menghampiri Jimin.

"Hey Jimin"

"Annyeong Paman"

"Ne. Waah kau sudah sebesar ini ne? Terakhir kau mengunjungi Paman saat kau berumur 16 tahun"

"Ne Paman. Kenalkan Paman, mereka sahabatku"

Keenam gadis dan ketujuh namja itu memberi salam pada Paman Jimin dengan sopan.

"Annyeong haseyo"

"Apa gadis-gadis ini juga sahabatmu?"

"Ne. Apa Paman lupa? Saat Paman berkunjung ke rumah eomma, aku dan mereka sedang bermain di halaman"

Paman Lee Jung hee itu mencoba mengingat. "Jeongmal. Paman ingat sekarang"

Jimin menampakkan senyumnya.

"Kalian masuklah. Diatas ada 3 kamar untuk laki-laki dan 3 kamar untuk perempuan" ucap Jimin memberi tahu teman-teman nya.

"Lalu kau tidur dimana?" Tanya RapMon.

"Aku dibawah bersama Paman"

"Arraseo" ucap Jin.

Setelah diberi instruksi oleh Jimin untuk memasuki kamarnya masing-masing, mereka pun mulai berjalan menaiki tangga.

❤❤❤

Annyeong~😆

Nae lanjut aja nii cerita ya walaupun belum terlalu banyak yg vote dan baca, tapi nae yakin usaha tidak akan mengkhianati hasil😅

Btw, itu nama Paman nya Jimin, Lee Jung Hee:v Kaga tau sih ntu nama sape:'v Tiba-tiba terlintas begitu saja namanya:v

TBC
Vote

My Happiness is You [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang