"Ayolah Key, lo gak bisa terus-terusan suka sama dia. Hidup lo itu penuh dengan dunia malam, sedangkan dia? Dia wanita baik-baik".
Key mencerna semua ucapan Deo. "Bener kata Deo, gue itu cuma cowok brengsek" ucap Key dalam hatinya.
Tapi jangan salah, Key gak akan pernah menyerah, sebrengseknya dia, dia gak akan pernah one night stand sama perempuan manapun, yang dia inginkan hanya Dirla. Walaupun Key penyuka blow job untuk memenuhi nafsu bejatnya.
"Apa gue harus nidurin dia? biar dia bisa jadi milik gue seutuhnya. Ngebayangin lekuk tubuhnya aja udah bisa bikin gue horny" Key menyesap kembali rokok yang ada di tangannya.
Deo dan Niko hanya menggelengkan kepala mendengar dan melihat tingkah Key. "Bodoh, dia itu kakak lo. Ini itu namanya cinta terlarang, lo gak boleh suka sama kakak lo sendiri Key". Kali ini Niko yang berucap, dia gak habis fikir sama pemikiran sahabatnya satu ini.
"Persetan sama kata saudara, yang gue mau dia, sepenuhnya dia, walaupun dengan cara kotor, gue harus dapetin dia". Key sangat yakin pada dirinya, kalau dia akan berhasil mendapatkan Dirla.
"Inget ya, bokap lo itu galaknya make banget ya" celetuk Deo sambil bergidik ngeri. Key merubah raut wajahnya saat Deo membicarakan ayahnya, benar kata Deo, ayahnya memang sangat galak untuk urusan anak-anaknya. Bahkan dia selalu menyeleksi siapapun yang sedang dekat dengan anak perempuannya. Apa lagi kalo dia sampai tau, anak laki-lakinya mencintai anak pertamanya?.
Itu sangat membuat Key setres, mengingat kalau Dirla itu anak kesayangan Ken ayahnya. Apa dia akan di tendang dari kartu keluarga? Apa semua aset perusahaan yang atas nama Keynanta akan di tarik sama ayahnya? Semua pertanyaan itu membuat Key benar-benar setres.
"Baru sadar kan lo, kalo om Ken itu galak pake banget?"kali ini Niko yang berbicara. Niko ini memang selalu ceplas-ceplos kalau bicara, kadang Niko kalau sedang bersama Key, tidak pernah memandang umur. Walaupun dia berumur di bawah Key dan Deo, tapi Niko lah yang paling bijak.
"Kalo gue udah buat Dirla hamil anak gue, ayah gak akan bisa berbuat apa-apa kan?" Key menerima jitakan dari Deo dan Niko.
"Sembilan tahun, sembilan tahun gue pendam rasa sayang dan cinta gue sama Dirla, gue gak akan pernah menyerah buat dapetin dia. Walaupun ayah gue penghalangnya, gue gak akan pernah perduli, gue harus dapetin dia, karena cuma dia yang gue mau" Key mengucapkan itu dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri.
"Gila lu Key, gua kira itu cuma cinta monyet, tapi kenapa malah beneran?" tanya Deo dengan muka yang heran. Karena dulu Key sempat cerita ke Deo, kalau dia menyukai Dirla.
Key merangkul Deo dan mendekatkan bibirnya ke kuping Deo. "Segala sesuatu yang gue ucapin itu gak pernah main-main, termasuk cinta gue ke Dirla". Setelah selesai mengucapkan itu Key menepuk bahu Deo dan berjalan keluar Clubbing.
"Gimana ngamuknya om Ken ya, kalo dia sampai tau kelakuan Key?" Niko hanya memandangi Key yang berjalan menjauh keluar dari Clubbing, dengan sesekali di goda oleh perempuan malam yang ada di clubbing itu.
Deo menjitak kepala Niko sampai hampir dia tersungkur. "Pikirin juga bokap lo, kalo dia sampe tau lo keluar masuk clubbing, gue aduin mpok lu baru tau rasa dah".
Niko mengelus kepalanya yang terasa sakit karena jitakan Deo. "Ehhh biji monyet, sakit banget gila, lu mah tega banget. Gua juga gak akan segan-segan bilang ke om Rico, kalo anaknya ini suka nebar benih ke sembarang perempuan. Mau lo?". Niko menantang Deo, dia tau, kalau Deo paling takut dengan ancaman itu.
Deo malah merasa takut saat mendengar ucapan Niko, kalau papahnya Deo sampai tau kelakuan Deo sama perempuan di luar sana, bisa-bisa, juniornya di tebas abis dah sama Rico papahnya.
"Niko yang gantengnya ampe luber-luber, jangan ya. Jangan bilang bokap gue, lo gak pengen kan kalo masa depan gue yang di bawah ini hilang? entar gimana caranya gua bikin anak?".
Niko menahan tawanya saat ini, karena Deo sedang memohon di hadapannya dengan muka yang sangat memelas. "Okey, tapi kalo gue denger ceritanya sih Key, gue jadi inget sama Lula".
"Lula empok lu bego, gimana sih lo? Kan tiap hari ketemu di rumah". Lagi-lagi Deo menjitak kepala Niko dan Niko langsung mengelus kepalanya yang sedikit sakit.
"Iya gua tau kambing. Dulu gua juga sempet suka sama kak Lula, apa lagikan umur kita cuma beda tiga tahun" Deo melotot mendengar ucapan Niko.
"Lo suka sama kakak lo juga? Ya Tuhan, apa yang telah engkau lakukan sama kedua sahabat hamba ini" Deo mengangkat kedua tangannya seperti orang berdoa dan sedikit mendengakkan wajahnya.
"Itu dulu, dasar Beo. Dulu gua emang sempet suka sama kak Lula, tapi fikiran dan rasa itu langsung gua buang jauh-jauh, saat gue yakin, kalo gue sama kak Lula gak akan bisa bersama dalam hubungan kekasih, tapi hanya sebatas kakak dan adik".
Deo langsung memeluk tubuh Niko erat. "Akhirnya otak lo masih waras ya Nik, gak kaya Key yang otaknya udah gesrek". Niko yang merasa risihpun mendorong tubuh Deo kasar.
"Homo lo najis, meluk-meluk gue. Tapi gue masih suka cemburu kalo kak Lula lagi jalan sama pacarnya".
Deo yang melihat Niko mengerucutkan bibirnya itu langsung menepuk-nepuk bahu Niko, menandakan untuk lebih bersabar.
"Sabar ya bocah ingusan, emang gak semudah itu melupakan rasa sayang dan cinta keseseorang. Apa lagi lo sama Keynan itu di dalam Zona Forbidden Love?".♨
♨
♨
♨
♨
♨
♨
Ini cerita baru aku, kelanjutan dari Music, Love and Hate.
Berharap banget, kalo kalian bakalan suka sama cerita ini. Mohon maaf ya karna akan banyak perkataan Vulgar atau kurang sopan.
♨♨
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love
Romance{COMPLETED} WARNING. Follow dulu ya, biar bacanya enak dan ga ada hambatan. #1 WcaIndonesia. - 20/4/19 Rasa cinta ini membuat seorang Keynanta bingung, seharusnya cinta ini gak boleh terjadi. Dia mencintai saudara perempuannya sendiri. Dia gila? Y...