[REVISED] 36 - #A Real Fear? [Then]

318 48 11
                                    

[THE SEQUEL] King of My Heart
[REVISED] 36 - #A Real Fear? [Then]

• • •

Seakan-akan tidak ada hal lain yang bisa dilakukan oleh Tiffany, selain terus memperhatikan kakeknya dari tempatnya berdiri. Wanita itu terdiam, di antara para dokter-dokter yang ada di dalam ruangan itu. Setelah dokter Jung —ayah Jaehyun— selesai memeriksa kondisi vital kakek Hwang, laki-laki paruh baya itu lalu mencatatkan sesuatu pada papan yang terjepit sebuah lembaran kertas di atasnya.

"Kita akan melakukan operasinya malam ini." Ujar dokter Jung tiba-tiba.

"Ketua... perlu anda ketahui. Meskipun seluruh alat vital di tubuh anda menunjukkan kondisi yang baik, tapi itu tidak menjamin..."

"Saya paham!" Sahut kakek Hwang, memotong ucapan dokter Jung.

Tiffany tak bisa menahan rasa khawatirnya saat ini. Ditambah saat dokter Jung mengatakan hal barusan. Itu sedikit membuatnya khawatir sekaligus takut.

"Dok... dokter Jung~" Lirih Tiffany. Semua mata langsung tertuju pada Tiffany yang berdiri tidak jauh dari ranjang kakek Hwang. "Bisakah... paman yang menjalankan operasinya? Itu permintaan saya. Karena saya yakin, hanya paman yang mampu menyelesaikan operasi kakekku." Ujar Tiffany, dengan mulut yang bergetar.

Dokter Jung —ayah Jaehyun— hanya bisa tersenyum singkat. Jaehyun pun sama ikut tersenyumnya dengan sang ayah. "Jangan khawatir, Tiffany-ssi. Bahkan kakek Hwang juga meminta hal yang sama pada ayah." Tutur Jaehyun.

Setidaknya, perkataan Jaehyun barusan sedikit membuatnya tenang. Wanita itu, hanya bisa balas tersenyum. Tapi dirinya tak bisa 'menanggalkan' rasa khawatirnya saat ini. Entah kenapa, justru Tiffany malah menganggap respon Jaehyun barusan hanya sebagai kata-kata penghibur. Tiffany hanya memikirkan, bagaimana kalau dokter Jung pun tidak bisa membuat kakeknya sembuh seratus persen?

Tapi Tiffany segera membuang pikiran itu jauh-jauh. Berpikirlah positif, kau makhluk bodoh!

Dalam beberapa saat, para dokter, —termasuk dokter Jung dan Jaehyun— pamit untuk keluar dari ruangan, dan membiarkan kakek Hwang untuk istirahat demi persiapan operasi nanti malam.

Kembali terjadi kesunyian di dalam ruang rawat kakek Hwang. Tiffany saat ini tak ingin bicara pada kakeknya. Tapi, ia takut akan satu hal. Ini kesempatan yang mungkin merupakan yang terakhir kalinya, jika sehabis operasi kakek Hwang nanti, kejadian pahit itu benar-benar terjadi.

Tiffany bukannya ingin berpikiran negatif dan patah semangat. Tapi dokter ahli sendiri yang mengatakan bahwa tingkat kesembuhan kakeknya itu kurang dari sepuluh persen, meninggalkan sembilan puluh persen lainnya di belakang. Tiffany hanya takut, ia tak memiliki kesempatam untuk yang terakhir kalinya, untuk berbicara dengan sang kakek. Operasi kakeknya kali ini bisa saja merenggut nyawa sang kakek. Dan jika operasi ini berhasil pun, kakeknya kemungkinan besar akan cacat total dan tak akan bisa melakukan apapun. Termasuk, mendengar ataupun berbicara.

"Fany-ah..." Terdengar suara kakek Hwang yang terdengar serak ketika memanggil nama Tiffany.

Tiffany benar-benar takut. Rasanya, air mata kembali ingin keluar dari bawah matanya. Tapi lagi-lagi, Tiffany harus mencoba untuk menahan air mata itu agar tidak terjatuh begitu saja di depan kakek Hwang.

"Ya?" Balas Tiffany, kemudian berjalan mendekati ranjang kakek Hwang. "Kakek butuh sesuatu?" Tanya Tiffany, pada akhirnya.

"Kemarilah... dan temani kakek."

Dalam waktu singkat, Tiffany sudah berdiri di samping ranjang kakek Hwang dengan bangku yang sebelumnya sempat ia tarik. Setelah Tiffany terduduk, suasana malah tambah sunyi dari sebelumnya. Kakek Hwang tidak bicara apapun, sedangkan Tiffany? Ikut diam, tanpa bersuara.

[BOOK#2] [THE SEQUEL] King of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang