A Whole New World (MarkxHerin Fanfiction)

Part 1 "I Like Your World"

NCT Fanfiction

Fanfiction Mark&Herin

"A Whole New World"

~~~

I can show you the world

Shining, shimmering, splendid

Tell me, princess, now when did

You last let your heart decide?

~~~

Dunia Seo Herin lebih indah ketimbang duniaku. Dia memiliki segalanya, hanya dengan sekali tunjuk, apa yang dia inginkan tercapai. Jika dia ingin, mungkin seluruh duniapun bisa dia kunjungi. Aku selalu menganggap Seo Herin itu sempurna dan aku tak ada apa-apanya baginya. Herin bisa memilih banyak lelaki yang mengantri untuk mendapatkan hatinya, tentu saja lelaki tampan.

Awal bertemu Herin, aku merasa rendah diri. Saat itu rumah yang berada dekat dari rumahku, barusaja selesai dibangun dan keesokan paginya sudah ditempati oleh satu keluarga kecil yang terlihat harmonis. Mama menyambut tetangga baru dengan senang hati, karena ternyata mereka juga orang korea seperti kita. Mama seperti bertemu dengan saudara jauh, terlebih di Vancouver mama tak mempunyai sanak saudara. Baru sehari kenal, mama sudah akrab dengan ibu Herin. Mama menceritakan kehidupannya mengapa kami bisa di Kanada bahkan hingga menceritakan pisahnya mama dengan papa setahun yang lalu. Apa mama tak malu menceritakan itu semua dengan orang sesempurna itu yang bahkan terlihat memuakkan bagiku karena mereka terlalu sempurna?

"Kamu tinggal tanpa papa?" Herin yang sedari tadi duduk di sampingku mulai mengeluarkan suaranya dengan volume lirih. Sepertinya Herin mendengar obrolan mama dan Nyonya Seo, membuatku geram dan ingin menyalahkan mulut mama yang tak bisa disaring jika sudah mengobrol dengan orang yang sudah dia percaya.

"Lalu kenapa?" desisku setelah itu keluar dari rumah Herin yang masih berbau cat itu. Bukan bau catnya yang membuatku muak, tetapi pertanyaan Herin yang membuatku ingin segera menjauhinya. Sungguh menyesal menuruti ajakan mama untuk mertamu di rumah Herin dengan alasan 'menghormati tetangga yang baru pindah'.

Tak kusangka Herin mengejarku. Dia sedikit kesusahan mengangkat roknya ketika menuruni tangga rumahnya yang seperti panggung nan mewah. Aku sedikit khawatir ketika Herin menuruni tangga satu persatu dengan gerakan sedikit oleng. Oh shit, mengapa aku khawatir. Lagian mengapa perempuan itu musim panas begini memakai gaun panjang. Salahkan saja pada mama yang sedari kecil mengajariku untuk menghormati dan melindungi perempuan yang membuatku kini tak bisa mendiamkan Herin. Dengan terus mengumpat, aku menghampiri Herin dan membantunya menuruni tangga.

"Terima kasih.. kau memiliki manner yang bagus sebagai seorang lelaki sejati," Herin tersenyum padaku, entah senyuman jenis apa itu, senyuman tipis yang mungkin membuat para lelaki kagum melihatnya. Tetapi aku bukan lelaki itu.

"Aku hanya membantumu," aku kembali meninggalkannya dan berjalan menuju rumahku yang hanya berjarak dua rumah dari rumah Herin.

"Hei, namamu Mark kan? Nyonya Lee mengatakan namamu Mark. Apakah bahasa koreamu bagus? Ingin mengobrol denganku memakai bahasa ibumu itu?" Oh suara Herin menyadarkanku bahwa dia masih saja menguntit di belakang.

Bahasa korea? Aku jarang menggunakannya, bahasa inggris adalah bahasa pertamaku, terlebih orangtuaku pun jarang berbicara bahasa korea di rumah. Hanya sesekali saja dan itu membuatku sedikit kaku menggunakan bahasa korea, hanya beberapa kosa kata saja yang kutahu.