07 [Doyeon]

1.6K 202 2
                                    

"Lo siapa? Elo temennya Bona? Gue gak tau kalo Bona kenal sama lo." tanya Chungha saat melihat perempuan yang setau Chungha tidak dikenal Bona sedang mengambil minuman.

"Gue Doyeon. Gue dateng bareng pacar gue. Pacar gue temennya Bona." jelasnya sambil tersenyum.

"Oh. Btw, gue Chungha. Sahabatnya Bona, yang punya acara. Pacar lo siapa emang?" tanya Chungha.

"Daniel " jawab Doyeon.

Chungha terkejut. Lah masalahnya Daniel selama ini gak pernah bilang kalo dia punya cewe. Udah gitu, Daniel tetep lengket ke Bona lagi.

"Da-Daniel? Lo gak bercanda kan ama gue?!" tanya Chungha tidak percaya.

"Ya kali gue bohong. Emang kenapa?" tanya Doyeon.

"Daniel itu bukan cuma temen buat Bona, tapi ternyata itu cuma buat Bona bukan buat Daniel." jelas Chungha.

Doyeon hanya mengerutkan keningnya. Tak mengerti apa yang dibicarakan Chungha barusan

"Niel, maksud lo apa?" tanya Chungha saat melihat Daniel.

"Oh, lo udah denger." jawab Daniel santai.

Sebenernya di dalem hati Daniel, dia ngerasa bersalah banget ke Bona. Tapi mau gimana lagi? Semuanya udah terlanjur.

Dia udah terlanjur pacaran ama Doyeon. Bona udah terlanjur benci ama dia. Berita kalo dia ninggalin Bona juga udah kesebar dimana-mana.

Ya dia harus gimana lagi?

"Bona kemana?" tanya Chungha

"Gak tau kalo sekarang, naik ke atas mungkin." jawab Daniel sambil berusaha mempertahankan wajah datarnya.

Ya walau Chungha sendiri dapat melihat penyesalan di mata Daniel.

"Dasar. Brengsek!" maki Chungha sambil berlari ke atas meninggalkan Daniel.

.
.

"BONAAA!!" panggil Chungha mencari Bona.

"BALKON!" jawab Bona dari balkon.

Chungha pun pergi ke balkon seperti yang dikatakan oleh Bona tadi.

"Eh, ada Seonho juga." ujar Chungha.

"Iya kak, tadi ngeliat Kak Bona nangis di balkon, terus Seonho samperin deh." jelas Seonho.

"Lo udah tau semuanya Bon? Soal Daniel sama...Doyeon?" tanya Chungha hati-hati. Takut jika Bona mungkin akan menangis lagi.

"Ya." jawabnya singkat sambil tersenyum masam.

Semuanya kembali hening. Chungha bingung ingin berkata apa setelah Bona bilang bahwa dia tau semuanya.

Yang jelas Chungha tau benar, bahwa Bona benar-benar sakit.

"Kakak-kakak, boleh tanya? Kamar mandi dimana ya?" Seonho memecah keheningan.

"Yang paling deket si dikamar nya Jihoon. Tau kamarnya Jihoon kan?" tanya Bona.

"Tau kak, permisi." pamit Seonho.

Setelah Seonho pergi, Chungha mulai bertanya ke Bona, "Lo udah tau semuanya? Terus apa yang bakal lo lakuin ke Daniel?"


"Apalagi kalo gak jauhin dia. Kalo Doyeon kebahagiaan dia, gue bisa apa?" jelas Bona.

Chungha menghembuskan nafasnya kasar. Masih tak percaya Daniel bisa setega ini ke sahabatnya. "Lo mending pindah tempat duduk. Gausah sebangku sama Daniel lagi. Nanti gue minta tolong ke Pak Leeteuk buat mindahin tempat duduk lo." ujar Chungha.


"Chungha, makasih..." pinta Bona sambil memeluk Chungha.

"Turun yuk, pada nyariin lo tau gak? Inget ini ulang tahun lo. Apalagi ini sweet 17. Gaada yang bisa ngerusak acara lo. Bahkan Daniel sekali pun." ajak Chungha.

"Temenin gue dulu ke kamar gue.
Gue mau nulis sesuatu buat Daniel."

(di tempat pesta)

"Lo gak kenapa-napa kan Bon?" tanya Haknyeon sesaat setelah Bona dan Chungha turun.

Sepertinya semua orang sudah tau tentang Daniel dan Doyeon.

"Bona, lo udah tau kan? Gaapa kan lo?" tanya Jungjung.

"Kak Bona, are you okay?" tanya Euiwoong.

"Kakak-kakak, adek-adek, gue disini mencoba buat nggak kenapa-napa. Udah cukup khawatirin gue-nya. Ini acara gue, gue harus bahagia. Gak cuma demi gue, tapi juga demi kalian." jelas Bona sambil matanya berkaca-kaca.

Walau ia berkata bahwa ia tak apa-apa atau ia bahagia atas Daniel, Bona tetap tak bisa menyembunyikan hati-nya yang remuk.

Karena bagaimanapun, Daniel adalah Daniel.

Pujaan hati Bona.

Walau Bona sendiri tak pernah mengutarakannya, perasaan darinya untuk Daniel sudah terlanjur dalam.

"Tapi tetep aja, Jihoon nggak bisa biarin ngeliat air mata kakak kebuang sia-sia gini." ujar Jihoon sambil menyeka air mata yang keluar dari mata kakaknya.

Saat mereka sedang menghibur Bona, seorang gadis berjalan ke arah mereka.

Bona tau betul,

ini Doyeon.

"Elo Bona kan? Bisa kita ngobrol berdua sebentar?" tanya Doyeon menghampiri Bona.

"Boleh." jawab Bona.

Mereka pun pergi ke sebuah bangku taman yang letaknya agak jauh dari keramaian.

"Gue minta maaf kalo gue ngerebut Daniel dari lo. Tapi gue bener-bener gak bisa lepasin dia. Gue sayang sama dia." jelas Doyeon.

Bona mengangguk sambil tersenyum. "Gue emang sakit hati. Bener-bener sakit hati. Tapi, yaudah kalo itu yang terbaik buat Daniel." ujar Bona.

"Daniel udah cerita semuanya ke gue. Dari ceritanya gue tau, lo itu bukan tandingan gue. Maka dari itu, gue minta tolong ke elo, buat nggak berusaha untuk deketin Daniel lagi. Gue pengen milikin dia secara utuh tanpa bertarung dengan bayang-bayang lo." pinta Doyeon.

"Selama ini Daniel nggak pernah ngasih gue kepastian. Dan ternyata itu karena lo udah ada disamping Daniel. Jaga dia buat gue. Btw, gue titip surat ini ke elo. Tolong kasih ke Daniel." ujar Bona.

"Oke, nanti bakal gue sampein."
jawabnya.

--

"Berbahagialah. Gue juga bakal bahagia berusaha untuk bahagia dengan cara gue sendiri. Ya, walau tanpa lo." —bona









---











Bersambung

PHP - Kang Daniel {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang