Part 7

1.6K 187 11
                                    


Jungkook pov*

Aku melajukan mobilku menuju rumah, aku benar-benar tak habis pikir dengan kim yerim, bagaimana bisa dia memberiku cincin dari yein.

"YERI..". Panggilku dengan emosi yang sedari tadi kutahan, tak lama yeri muncul dari balik kamar mandi.

"Ada apa kau marah-marah?". Tanyanya dengan nada dingin.

"Cincin itu dari yein kan? Mengapa kau tak bicara padaku? Kau anggap apa aku ini?". Rentetan pertanyaan kulontarkan, meminta penjelasan darinya.

"Jika aku bicara padamu itu dari yein, mungkin kau tak akan memakainya, kau ingin aku anggap apa, Namjachinguku? Bagaimana pun juga kau itu kakakku". Jelas yeri membuatku menatapnya tajam.

"Mark, aku selama ini menjalin sebuah hubungan dengannya selama di cina, tak hanya sebatas sahabat". Ucap yeri tanpa menatapku, ia tampak tak perduli aku akan mendengarnya atau tidak.

"Kalian hanya bersahabat, aku tau kau hanya menganggapnya sahabatmu". Aku tak dapat menerima pernyataannya itu.

"Sahabat bisa menjadi kekasih, tapi kakak beradik tak akan bisa, jungkook". Tekan yeri membuatku geram dan tanpa sadar menarik kasar lengannya untuk menatapku.

"Kita sepasang kekasih yeri-a, anggap saja seperti itu". Tegasku mencengkram kedua bahunya dan memberinya tatapan kecewa.

"Aku tau kau tak akan pernah mengerti, jungkook". Yeri melepas cengkramanku dibahunya.

Tapi dengan cepat aku menarik tengkuknya untuk mencium bibir cherry miliknya, membuktikan bahwa aku benar-benar menganggapnya sebagai kekasih bukan sebagai adik.

Dan kuharap dia dapat merasakan itu.

Setelah aku melepas ciumanku, aku menatapnya dan dia hanya menunjukan ekspresinya datarnya.

"Aku lelah mau istirahat, bisa keluar dari kamarku?". Pintanya tetap dengan nada datarnya, setelah melihat sikapnya seperti ini membuatku merasa bimbang sekarang.

Satu bulan kemudian...

Hari terus berganti, tak terasa aku dan yeri telah menjalin hubungan selama satu bulan lamanya, tapi mungkin hanya aku yang menganggapnya kekasih, tidak baginya.

"Hari ini aku tak bisa pulang denganmu, mark akan mengantarku pulang". Izinnya setelah sesaat yang lalu kami sampai di kampus.

Aku memandangnya ke luar dari mobil lalu tak lama kemudian, namja bernama mark itu menghampirinya.

Ku pukul setir mobil guna meluapkan emosiku, selama sebulan ini tak ada yang bisa kulakukan selain bersikap manis dan lembut pada yeri, tapi sekarang lihatlah dia malah berjalan dengan pria lain.

Sebagai kekasihnya tentu aku marah, tapi aku tak mungkin memukuli mark hanya karena itu, banyak yang mulai tau bahwa aku dan yeri adalah kakak beradik dan jika aku terlalu overprotective maka apa yang akan dikatakan orang nanti.

"Jungkook kau dicari jieun sunbae". Seseorang memberiku petunjuk bahwa aku dipanggil oleh yeoja bernama jieun.

Ya, akhir-akhir ini aku dekat dengannya karena eomma dan appa yang membuatku bisa mengenalnya sejauh ini.

"Ada apa nuna?".

Jungkook pov end*

Author pov*

"Ada apa nuna?". Tanya jungkook setelah sampai ditempat yeoja itu.

"Malam ini, ayo kita makan malam bersama di apartemenku". Tawarnya membuat jungkook berpikir sejenak.

Only Tears (Slow Update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang