Lullaby↪Eleven.

861 136 27
                                    

Seperti biasa. Beberapa bagian, setel lagu-lagu ballad milik kalian. Terima kasih..

Happy reading, guys!












---

Selama empat jam menunggu, akhir-nya selesai. Film membosankan itu telah berakhir. Napas lega? Tentu saja Min Ji lakukan.

Pasien itu mengusap perut. Mungkin ada permintaan lain. Tak ada orang lain, Gadis depan-nya yang ditatap.

"Pengantar tidur, Ji Hoon lapar."

Gadis kuncir kuda bergeming. Segera ia menuju telepon atas nakas guna minta persediaan.

"Oh ya. Ji Hoon mau makan apa? Sup?" Pria itu mengangguk.

Tak sulit. Hanya menelpon lalu menunggu. Juru masak di sana juga tak membuang waktu. Bukti-nya, lima belas menit makanan sampai.

"Ta-da! Sup-nya sampai!"

Mereka bersorak ria. Wajah-nya cerah. Rasa bosan telah hilang dan menciptakan suasana baru. Gadis ini menyodor makanan dari tangan-nya. "Ini, makan-lah."

Bibirnya mengerucut terjadi pada anak satu ini. Park Ji Hoon, ia tak tahu bagaimana cara makan dengan baik.

Awal ia berstatus pasien, Yong Guk membiarkan makan sendiri lalu pergi karena ada urusan. Tak lama, perawat itu datang kembali. Betapa mengejutkan, kamar pasien layak kapal pecah lantaran makanan yang ia berikan tadi. Semua berantakan bahkan wajah-nya ikut kotor. Anak ini seperti bayi.

Yah, semenjak itu Ji Hoon tak dibolehkan makan sendiri. Harus ada yang menyuapi.

"Perawat Yong Guk bilang Ji Hoon tak boleh makan sendiri. Ayo, suapi Ji Hoon.." Pasien itu merengek sembari mengguncang tubuh gadis sebelahnya.

Min Ji berpikir. Kalau sudah omongan Yong Guk, pasti ada kebenaran. "Ya baiklah. Akan ku suapi."

Kembali meraih semangkuk sup lalu menyendok. Tak mudah menyuapi pemuda itu bila tidak ada syarat. "Pesawat! Terbangkan pesawat-nya!"

Minji gelagapan. Ia tak mengerti. Pesawat? Apa maksud-nya? Apa hubungan sup dengan pesawat?

"Maksud Ji Hoon, apa? Pesawat apa?"

Aneh. Yang ditanya tertawa lucu. Dia menunjuk mangkuk kemudian berkata. "Pesawat sendok. Terbangkan pesawat sendok ke arah mulut Ji Hoon."

Baru-lah dia mengerti. Kekehan kecil terlontar sebagai jawaban. "B-Baiklah."

Meski buncah, wanita itu tetap memulai. Gugup, memang gugup. Berbeda dengan pria tengah bersinar.

"Aaa... Buka mulut mu.. Ayo..."

Aneh, bukan buka mulut justru cemberut. Pasien itu menunjukkan raut geram. Ada apa sebenarnya?

"Ji Hoon tidak mau makan kalau seperti itu! Pesawat, pesawat!! Seperti perawat Yong Guk!"

Bungkam. Min Ji melakukan itu. Mendengar teriakannya membuat mood menyuapi jadi berkurang. Ternyata susah juga mengurus pasien satu ini!

"B-baiklah. M-Maaf, ya."

Mengulang yakni salah hal daripada tak makan sama sekali. Walau tak tahu yang Yong Guk lakukan saat menyuapi, Min Ji tetap mencoba.

"Park Ji Hoon, buka mulut mu. Pesawat akan datang. Aaa..."

Gadis itu menghela napas. Untung pasien menerima.

Sambil menyuapi, Min Ji berkata. "Ji Hoon harus belajar makan sendiri mulai sekarang."

Lullaby || Park Ji Hoon ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang