Lelaki sejati adalah lelaki yang berani menikahi tanpa banyak basa-basi apalagi sekedar janji-janji...
"Saya nikahkan engkau, Anugrah Setya Prasetyio, dengan putri saya, Cahaya Azzura Ningrum binti Cahyono dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sejumlah Rp 112.000 dibayar tunai.""Saya terima nikahnya, Cahaya Azzura Ninggrum binti Cahyono dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sejumlah Rp. 112.000 dibayar tunai." Ucap Anugrah dengan satu tarikan napas tanpa putus.
"Bagaimana para saksi sah?" tanya Bapak Penghulu.
"Sah!!" jawab para saksi.
"Alhamdulilah," lanjut pak Penghulu. Lalu dilanjutkan dengan membaca do'a. Setelah sang penghulu selesai membaca do'a, ayah Cahaya yaitu pak Cahyono memasuki kamar pengantin wanita.
Sebelum ia membawa Cahaya keluar, ia sebagai ayah merasa berkewajiban memberi nasihat tentang berumah tangga kepada sang putri. Setelah memberi nasihat kepada sang putri, dengan berat hati, pak Cahyono mengajak sang putri untuk bersanding dengan Anugrah.
Sang mempelai wanita keluar kamar dengan diiringi sang ibu. Anugrah yang sedang menunggu sang istri sedari tadi dengan sabarnya, dibuat terpukau dengan penamilan Cahaya yang begitu menawan.
Cahaya mengenakan baju pengantinnya berwarna hijau toska. Dan memggunkan hijab yang terulur panjang. Ayah dan ibu Cahaya menuntunnya ke arah Anugrah. Anugrah menyambut kedatangan Cahaya dengan mengulurkan tangannya kepada Cahaya. Cahaya dengan malu-malu menyambut tangan sang suami dan duduk di sebelah sang suami. Tak lupa ia mencium punggung tangan Anugrah yang sudah berstatus sebagai suaminya. Setelah acara menandatangi buku nikah mereka berdua menyalami orang-orang tua yang turut hadir dalam akad nikah mereka.
"Aya selamat yah, akhirnya impian lu kesampean, Semoga jadi keluarga Samawa yah," Bella sahabat Cahaya memberi selamat kepadanya.
"Amin. Makasih yah Bel," balas Cahaya dengan tersenyum mengembang.
"Selamat yah pak Nugrah akhirnya menikah sama Aya, ati-ati lho Pak, Aya belom jinak," ejek Talita dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Ihh Talita, kok gitu bicaranya sih? Bukannya dido'ai. Lebih baik minggir deh banyak tamu yang mau ngucapi selamat buat aku dan Mas Nugrah," dengan ketus Cahaya membalas ejekan dari Talita. Talita dan Bella pun menyingkir. Seluruh tamu silih berganti mengucapkan selamat atas pernikahan Anugrah dan Cahaya.
"Selamat yah Cahaya,"
"Iya terima kasih," balas Cahaya dengan senyuman.
"Cahaya," panggil lelaki yang sudah menjadi suami selama beberapa menit, Cahaya menoleh ke arah wajah sang suami dengan tersenyum manis.
"Ya sayang," balas Cahaya masih dengan ekpresi bahagia tak terkira karena dosen pujaannya telah sah menjadi suaminya.
"Kamu bahagia?" tanya Anugrah sambil menggenggam tangan istrinya itu.
"Bahaaaagiiaaa sekali Mas," balas Cahaya dengan nada gembira.
"Bagus deh Cahaya. Tapi sayang,"
"Sayang apa?"
"Ini cuma mimpi!"
Cahaya mengkerutkan dahinya mendengar ucapan Anugrah. "Maksud kamu apa?""Cahaya bangun! Lu mimpi!!!" Kata Anugrah lagi dengan mengguncang tubuh kecilnya. Membuat dirinya terkejut dengan perlakuan suaminya.
"Aduh mas Anugrah jangan kasar dong sama istri sendiri sakit tahu," eluh Cahaya merasa kesakitan."Cahaya, lu nginggo? Gue bukan pak Anugrah. Gue Bella sahabat lu, sadar dong!" Bella sahabatnya terus berusaha menyadarkan Cahaya yang masih terperangkap dalam dunia hayalnya.
"CAHAYA AZZURA NINGRUM!!" panggil seseorang dengan nada tinggi.
"Ya Mas?" tanya Cahaya dengan masih terbawa arus dunia mimpinya.
Sontak membuat semua mahasiswa dan mahasiswi tertawa mendengar jawabannya Cahaya yang masih belum tersadar. Anugrah hanya menepuk jidatnya sendiri. Sedangkan Bella menyerah."Hey kamu yang di depan Cahaya, tolong cubit hidungnya kuat supaya dia sadar!" perintah Anugrah kepada Talita.
"I- iya Pak," ucap Talita menuruti perkataan sang dosen. Talita pun mendekatkan diri ke tubuh Cahaya dan dengan senang hati mencubit hidung sahabatnya itu.
Tuitttt. Talita mencubit pangkal hidung Cahaya dengan kuat.
"Awwwww, sakit!!!" jerit Cahaya sembari memegang hidungnya.
"Cahaya... Cahaya. Kamu tidur lagi yah?" tegur Anugrah sambil melipat kedua tangannya di dada dengan wajah galak."Eh... enggak kok Pak, cuma melamun__"
"Sambil merem?" potong Anugrah galak. Cahaya hanya cengengesan.
Sang dosen mengembuskan napasnya dengan kesal. "Baik Cahaya. Saat ini saya maafkan, tapi ingat ini untuk terakhir kalinya. Dan sekarang, segera kamu ke kamar mandi cuci muka kamu!" perintah Anugrah."Iya Mas eh iya Pak."
Dengan lesu Cahaya langsung bangkit dari kursinya. Lagi dan lagi, Cahaya ketahuan memimpikan Anugrah, sang dosen menikahinya.
Cahaya berjalan keluar dari kelas dan mempercepat langkahnya menuju kamar mandi. Sesampai di toilet, ia membasuh wajahnya. Ia menatap wajahnya sendiri dari cermin.
"Duh, malu sekali rasanya! Ketahuan mimpii pak Anugrah nikahi aku. Pasti pak Anugrah illfeel deh. Ahhh, keselnya!!" Cahaya sungguh amat kesal mengingat kejadian yang baru ia alami. Yaitu bermimpi dinikahi dosen yang selalu ia sebut di dalam do'anya.
Cahaya kemudian menghapus air di wajahnya dengan tissu yang ia bawa. Tidak perlu memoleskan make up, Cahaya sudah cantik dengan kulit putihnya. Selesai mengelap wajahnya ia pun langsung ke kelasnya."Assalamualaikum, permisi Pak boleh saya masuk?" tanya Cahaya meminta ijin untuk masuk ke kelas.
"Waalaikumsallam, heh? Cepat sekali kamu kembali?" tanya balik sang dosen.
"Ngapai Pak lama-lama? Lebih baik di sini liati Bapak ngajar eh?" Cahaya mengigit bibirnya sendiri menyesali jawaban ngawur yang ia lontarkan. Anugrah hanya mengelah napas panjang melihat tingkah siswinya itu.
Dengan menaikkan satu alisnya Anugrah bertanya untuk memastikan apakah Cahaya benar-benar sudah sadar. "Kamu sudah sadar?"
"Insyaallah sudah Pak," dengan kesungguhan Cahaya meyakini sang dosen.
"Ya sudah silahkan masuk!" Akhirnya Anugrah memberi izin kepada muridnya. Cahaya menurut, ia masuk lalu berjalan menuju bangkunya.
●●●
Selamat datang
Jangan lupa di vote dan komen
😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Anugrah Cahaya Langit [New Version]
Spiritual❤❤ Cahaya wanita berhijab. Saat ia jatuh cinta kepada pria yang sholeh yang ia impikan selama ini untuk menjadi imamnya. Sepanjang malam ia meminta kepada Allah untuk dijodohkan dengan pria itu. Karena ia tahu obat jatuh cinta hanyalah dengan menika...