"Bagaimana, Nang(Nak)? Bisa kamu jawab?" pertanyaan mamak langsung menyambutku.
"Bisa, Mak!" jawabku pendek.
"Hah, apa saya bilang! Anak gadis saya ini memang hebat," kata mamak bangga pada ukhti-ukhti yang sedari tadi menemaninya berbicara.
"jadi, kapan anak saya ini bisa mondok?" tanya mamak kepada mereka.
"Minggu depan, Bu! Karena seluruh calon santri dan santriwati akan menyantri selama seminggu sebelum ujian. Lalu, setelah pengumuman hasil ujian barulah ibu bisa tahu apakah anak ibu lulus atau tidak," jelas ukhti itu sopan.
"Oh, ya sudahlah kalau begitu kami pulang dulu."
Meski malu melihat tingkah mamak, aku tetap berjalan di belakangnya.
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA CINTA PESANTREN
RomanceMarShila Silalahi yang terlahir sebagai anak yang cerdas, bahkan mendekati kata genius. Namun, ia memiliki sedikit kenakalan yang menurutnya hanya berbeda sangat tipis dengan kreativitas. meski hidup di pesantren tidak mudah, kegigihan dan kecerdasa...