Baekhyun hanya terdiam dan menatap surat yang ada digenggamannya dengan tatapan nanar dan menunjukkan ke nisan eommanya, ya sekarang baekhyun ada di kuburan eommanya
"Kenapa semuanya terjadi padaku? Eomma apa yang harus aku lakukan sekarang eomma? Hikss... Eomma jawab aku eomma.... Hikss... EOMMAAAAA" jerit baekhyun frustasi, dia sungguh merasa tidak sanggup lagi menghadapi semua penderitaan yang datang bertubi-tubi menghampirinya.
"hiks.... Eomma... Hiks... Bahkan aku belum... Hiks.... Pernah.... Memiliki... Keberanian untuk memberitahu chanyeol kebenaran bahwa aku mengandung anaknya eomma. Hiks..... Tapi kenapa semuanya harus.... Terjadi. Hiks.... Seperti ini eomma? Apa kesalahan yang sudah aku lakukan sehingga Tuhan mengutuk ku seperti ini eomma? Dan kenapa aku mengalami semua ini WAEEEE??????"
"Baekhyun jangan seperti ini, aku mohon jangan seperti ini" bujuk kyungsoo memeluk baekhyun, dia sengaja mengikuti baekhyun ketika baekhyun meninggalkan rumah sakit karna dia sangat mengkhawatirkan keadaan baekhyun.
"Hiks... Hikss... Apa kesalahan... Hiks... Yang sudah... Hiks... Kami... Lakukan dimasa lalu kyung?. Hiksss.... Sehingga.. Penderitaan yang kami alami datang bertubi-tubi seperti ini? "
"Baek, aku mohon jangan seperti ini, ini bukan baek yang selama ini aku kenal, baek yang aku kenal selalu tegar, aku mohon baek jangan seperti ini lagi, hiks. Hikss" air mata mengalir begitu saja dipipi kyungsoo, dia benar-benar tidak tega melihat sahabatnya ini, dia ingin membantu tapi apa yang harus dia lakukan? Dia bingung.
Setelah hampir 3jam disana, akhirnya baekhyun mau pulang dengan bujukan kyungsoo, dengan cepat kyungsoo mengarahkan mobilnya menuju restoran, baekhyun perlu mengisi perutnya karn dia tau dari tadi pagi sampai sesore ini baekhyun belum makan.
"Kenapa kita kesini kyung? " tanya baekhyun heran
"Kita makan dulu baek, ayok" ajak kyungsoo, lalu baekhyun dan kyungsoo memilih tempat disudut ruangan karna kyungsoo tidak mau orang lain melihat keadaan baekhyun yang terlihat mengenaskan itu.
Baekhyun dan kyungsoo selesai memesan makanan dan tidak lama kemudian makanan datang, ketika baekhyun mengedarkan pandangannya kearah jalanan, dia dalam melihat chanyeol dan yeoja itu ya yeoja itu Irene saudara tiri baekhyun sedang bersama, dan Irene memeluk lengan chanyeol sedangkan chanyeol sesekali mengelus rambut Irene dan dapat baekhyun lihat bahwa chanyeol terlihat sangat bahagia.
"Yeolli" batin baekhyun dengan tatapan nanarnya, disana didalam sana tepat di hati baekhyun terasa sangat sakit "apakah yeolli sangat bahagia bersama Irene? Dan menderita bersamaku? Haruskah aku melepaskan mu yeolli? Apalagi yang bisa ku banggakan kepadamu yeolli? Sudah tidak adalagi, alasan aku mencoba bertahan, Cinta ini apa aku masih bisa menggunakan sebagai alasanku mempertahankan mu yeolli? Ataukah aku egois? Apakah aku harus melepaskan mu demi kebahagiaan mu yeolli? "Batinnya lain sambil menatap chanyeol dan Irene akan memasuki mobil, namun tiba-tiba chanyeol mengarahkan pandangannya kearah restoran itu dan dengan cepat baekhyun mengalihkan pandangan bersamaan dengan panggilan kyungsoo
"Baek ada apa?"
"Tidak apa-apa kyung"
"Makanlah, kau pasti lapar" bujuk kyungsoo, lalu baekhyun memakan makanan yang tersedia di hadapannya dengan tidak selera.
Chanyeol pov
Irene memaksaku untuk makan di restoran sore ini, dia bilang itu keinginan bayi di perutnya, sepertinya Irene sudah memasuki masa ngidam, aku hanya bisa memenuhinya demi anakku yang ada di perutnya.
Ketika kami keluar dari restoran itu, Irene terus memeluk lenganku dan bercerita tentang rencana pernikahan kami (?),aku hanya bisa mengelus rambutnya dan berusaha tersenyum, namun entah mengapa aku merasa ada yang memperhatikan kami dan ketika aku melihat sekeliling ku, aku tidak menemukan apapun, kemudian aku mengantar Irene pulang ke apartemen nya, dia bilang dia tinggal disana, aku memang belum pernah memasuki apartemennya itu karna aku terlalu malas.
Jarum Jam menunjukkan angka 5,berarti sekarang sudah jam 5sore, aku sengaja pulang cepat hari ini, aku ingin baekhyun segera menandatangani surat cerai itu sehingga baekhyun bisa bebas dengan namjanya itu, tapi kenapa memikirkan hal itu membuat dadaku terasa sakit? Bukankah aku sudah memiliki Irene yang sedang mengandung anakku, tapi kenapa disini masih sakit, sepertinya aku butuh mandi untuk mendinginkan kepalaku.
Skip time
Aku mendengar suara deru mobil ketika aku selesai berpakaian, ketika aku melihat siapa yang datang melalui jendela kamarku, aku bisa melihat disana dibawah sana baekhyun berpelukan dengan namja, dan sepertinya namja itu mirip dengan namja yang ada di foto yang dikirimkan oleh seseorang padaku.
Baek, ternyata benar kau selingkuh baek, aku akan benar-benar menceraikanmu baek, aku tidak peduli kamu memohon atau tidak yang pasti aku akan menceraikanmu, aku begitu emosi dengan cepat aku keluar dari kamarku setelah sebelumnya aku menyambar surat cerai yang terdapat di meja dekat ranjangku itu.
"Yeolli, kau sudah pulang? "Tanyanya ketika dia melihatku keluar dari kamar, ada apa dengannya kenapa penampilannya begitu berantakan dan kenapa matanya memerah dan bengkak?
"Mm, aku harap kau segera menandatangani surat ini"aku menyerahkan surat itu dan memilih mengabaikan penampilannya, aku bisa melihat tangannya sedikit bergetar menerima surat itu
"Apa kau bahagia jika aku pergi dari kehidupan mu yeolli? Apakah kau akan bahagia jika aku menandatangani surat ini? "
"Tentu saja" jawabku tidak yakin, entah kenapa aku tidak yakin, harusnya aku senang bukan?
"Aku akan menandatangani surat ini tapi bisakah kau memenuhi 3 permintaan ku yeolli? "
"Apa.. "
"Hanya 3,aku mohon" dia dengan cepat memotong pembicaraan ku
"Baiklah, apa permintaan mu? "
"Pertama bisakah kau menyediakan cek senilai 1M untukku? " aku hanya bisa terkejut mendengar permintaan baekhyun, namun aku memutuskan mengiyakan, karna aku ingin cepat-cepat cerai dengannya
"Aku akan menyiapkan cek nya, sebaiknya kau persiapkan juga barang-barang mu" aku meninggalkan nya dan menuju kamarku untuk mempersiapkan cek nya,
Untuk apa uang sebanyak ini kau butuhkan baek? Dan lagi-lagi aku berusaha menepisnya dari hatiku, aku tidak mencintai baekhyun kata-kata itu yang harus tertanam di hatiku.
Ketika aku kembali aku melihat baekhyun dan koper kecil di sebelahnya. Tunggu koper kecil?
Apa barang-barang baekhyun hanya itu?"Berikan cek nya padaku yeolli" dia mengulurkan tangannya dan dengan segera aku memberikannya
"Apa permintaan mu selanjutnya "
"Bisakah kau menutup matamu sebentar yeolli? "
"Untuk apa? "
"Aku mohon" dan akhirnya aku hanya bisa pasrah dan menutup mataku, dan selanjutnya aku bisa merasakan ada sesuatu yang kenyal menyentuh bibirku, rasanya sedikit asin dan tanganku? Tanganku mengelus perutnya? Apa yang coba dia lakukan, dengan cepat aku menghentakkan tanganku lalu mundur dan menatapnya dengan penuh emosi.
"Itu permintaan kedua ku yeolli" dia tersenyum, lalu menyerah surat yang aku yakini surat cerai itu "ini yeolli, aku sudah menandatangani nya, permintaanku yang ketiga, bisakah kau memenuhinya 6 atau 5 Bulan yang akan datang? Aku akan memberitahukannya, sekarang kita resmi bercerai yeolli, kau bebas sekarang , aku pergi" dan aku hanya bisa terdiam menatap surat yang ada di genggamanku dan baekhyun? Dia sudah menghilang dibalik pintu meninggalkan rumah ini
Tapi kenapa bisa sesakit ini, harusnya aku bahagia bukan? Tapi kenapa rasanya sangat sakit? Kenapa aku merasa hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya? Apa yang salah dengan perasaanku?
Chanyeol pov end
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me [COMPLETED]
Fanfic"kau sangat menjijikkan" *plakk "kau akan menyesal" "tidak, dia tidak berbohong" "apa kau sudah mengingatnya? temukan dia dan bawa kembali" "aku mohon kembali, maafkan aku" Ffnya bakalan aku privat Tapi random