00 - what the frog

153 17 5
                                    

"HAAAAH?!" kaget rika memenuhi seisi ruangan makan ketika mamanya melontarkan pernyataan bodoh.

rika, kamu nikah ya sama anak temen mama.

rasanya sebentar lagi rika gila. dia baru menginjak bangku 2 sma, baru saja mau berumur 17 tahun.

"nikah... nikah yang ijab qobul itu? janji suci nagita raffi?"

"heem." jawab mamanya sambil terus fokus kepada hidangan yang berada di hadapannya.

"ma, gila ya? rika aja belum dapet ktp sama sim!"

"lebih cepet lebih baik," ucap mamanya, "daripada mama biarin kamu di luar sama yang bukan mukhrim malah gimana-gimana. iya kan, pa?"

sang empunya hanya mengangguk.

"ma, rika masih sma. biarin dia belajar dulu aja." bela kakak tercinta rika.

"tuh kan, ma. apa rik-"

"jeon rika."

ugh, sialan. jika ibu negara sudah memanggil dengan nama lengkap tandanya ia sudah benar-benar serius. oh, maaf jika ini terlewat. tapi, hanya ada satu peraturan di rumah keluarga besar jeon.

semua yang dikatakan ibundanya adalah pasti.

"tapi mah, kasian rika. udah biarin aja dia pacar-pacaran dulu, wonwoo kasian." ucap kakak rika tercinta.

"lagian kamu sih, wonwoo. nggak nikah-nikah, mama kapan punya cucu."

"ma? wonwoo cuma beda dua taun sama rika."

ibunda mereka sweatdrop, terdiam nggak tau mau ngomong apa.

"rika, ikutin aja apa kata mamah kamu. anaknya ganteng, baik lagi."

"nggak, mau pa. pokoknya gamau," ucap rika, "rika berangkat dulu."

rika pun berjalan menjauhi meja makan, memakai sepatunya dan pergi ke sekolah.

***

sekarang rika sedang berada di sma tercintanya. padahal belum masuk jadwal sekolah sih, cuma karena rika bendahara mpk*, jadi dia harus ngospek-in adik kelasnya.

rika pun masuk melewati gerbang sekolahnya, jam baru menunjukan pukul 5.47 pagi. rika menghembuskan nafas dalam, dia bernafas lega karena dia tidak terlambat.

"rik," sapa orang disebelahnya.

"eh, donghyun. gimana liburan?"

sang empunya tersenyum kalem tampan nan adem. "ya gitu aja, rik. biasa si ade."

rika cuma magut-magut aja, kemudian mereka berdua berjalan berdampingan ke ruangan osis sambil berbincang ringan.

"eh rik katanya ada yang ganteng, loh." ucap donghyun.

"gila ya kamu, udah nggak demen cewek sekarang?"

sang empunya tertawa renyah, "enggak, lah. kamu demennya sama brondong kan ya?"

"idih, nyebelin."

donghyun tertawa renyah. donghyun adalah teman dekat dari rika semenjak smp, mereka sudah mengenal keluarga masing-masing. donghyun juga cowok yang baik nan alim.

sebenernya boleh sih disepikin, tapi kayaknya gini lebih nyaman aja.

"eh ngomong-ngomong cowok kamu dulu itu masuk mana, rik?"

rika menggidikan bahunya, "nggak tau juga."

"nggak nanya gitu?"

"mau sih sebenernya tap- AH!"

rika berteriak sedikit kencang dan menggoyang-goyangkan tangannya karena ia tersiram kopi panas-

-milik adik lelaki yang masih berbaju putih biru.

"aduh, dek. kalo jalan liat-liat dong. kasian ini kakaknya kepanasan sampe teriak." ucap donghyun dengan nada yang masih lembut kepada adik kelas tersebut.

adik kelas tersebut itu tersenyum dan membungkuk ke arah donghyun. "hehe iya maaf kak. tadi buru-buru."

adik kelas tersebut pun kemudian berjalan menjauh. namun ketika ia melewati rika ia terdiam sebentar. samar-samar namun pasti, adik kelas tersebut mendecih pelan dan berkata

"dasar caper."

rika pun tersenyum miris dengan posisi yang masih sama dengan tadi, awas saja kamu adik kelas sialan!

***

halo, semuanya! ketemu lagi sama aku setelah hiatus, ya! aku bakal berusaha nulis dengan rajin jadi kalian pun bisa baca. hatur thank you!

jangan lupa support aku terus ya dengan cara ngevote dan leave some comments, sebanyak-banyaknya. i love you.💖

mpk : majelis permusyawaratan kelas a.k.a pengawas kerja osis.

unnecessary marriage +p.jihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang