Part 7 - Only One Reason

35 1 0
                                    

"Baiklah langsung saja. Kita tidak akan berbasa-basi. Aku memintamu ke sini karena kami memerlukanmu."

"Eh? Memerlukan saya? Untuk apa Sir?"

"Hmm... begitu ya. Sepertinya aku terlalu melompat-lompat sehingga membuatmu bingung. Begini saja, aku akan menjelaskan tentang lembaga ini dulu baru alasannya," kata Pak Meltzer seraya mengambil sebuah kertas dari tumpukan arsip di meja kerjanya.

"Apa kau tahu nama lembaga ini anak muda?"

"Ya Sir. Zoneperest bukan?"

"Ya kau benar. Namanya aneh kan?" Katanya sambil lagi-lagi terkekeh. Pak Meltzer lalu menunjukkan padaku kertas yang tadi dicari-carinya. Pada kertas itu tercetak lambang Zoneperest yang kulihat di amplop surat yang kuterima dan pada ukir-ukiran di sepanjang bangunan tua ini, "Anak muda apa kau tahu arti simbol lembaga ini?"

"Tidak Sir," jawabku singkat. Padat. Jelas. Lantang.

"Baiklah anak muda, jadi begini, simbol ini sangat mencerminkan lembaga Zoneperest. Tapi karena maknanya tersirat, banyak orang tidak tahu artinya dan cenderung mengabaikannya."

Aku mendengarkan penjelasan Pak Meltzer dengan saksama tanpa berkedip. Percayalah. Tanpa berkedip.

"Simbol ini dirancang oleh Sir Arthur, bangsawan Inggris yang kaya raya dan terpandang. Tetapi dia memiliki masa lalu yang kelam dan tidak diketahui orang-orang."

"Sir Arthur? Maksud anda anggota kerajaan Inggris Sir?"

"Ya. Ya benar. Ternyata kau mengetahuinya ya. Dia adalah orang penting di kerajaan Inggris."

"Lalu Sir? Tanyaku tidak sabar. Terkesan mendesak dan kurang sopan.

"Karena masa lalunya yang kelam itu, Sir Arthur mendirikan lembaga ini dan mendesain simbolnya. Dan jika kau ingin tahu makna simbolnya maka dengarkan baik-baik anak muda," Pak Meltzer menunjuk-nunjuk simbol lembaga ini sambil menjelaskannya padaku, "Naga ini berarti pembunuh yang bengis dan singa ini bermakna mangsa yang tidak bisa melarikan diri atau dengan kata lain dia pasti mati."

Aku tercekat. Apa mereka ingin menjadikanku seorang pembunuh? Atau malah memerlukanku sebagai mangsa mereka?

"Aku tidak akan menjadikanmu seorang pembunuh, anak muda. Jangan khawatir. Lembaga ini juga tidak akan menjadikanmu mangsa kami," kata Pak Meltzer. Dia meletakkan kertas tadi di atas meja kerjanya lalu bersedekap.

"Apa kau tahu masa lalu Sir Arthur yang kelam itu Nak?"

"Maaf Sir. Aku tidak tahu."

"Dia hampir sama denganmu..." sahut Pak Meltzer sengaja memotong kata-katanya.

"Eh?" Aku bingung. Apa Sir Arthur dulu juga sering terlambat ke sekolah sepertiku?

"Dia dulu selalu dihina dan dipukuli oleh orang-orang di sekitarnya, bahkan sampai ia hampir mati. Dibully, ya itu istilah kerennya."

"Bagaimana bisa Sir? Kenapa dia dibully?"

"Sir Arthur dulunya bertubuh lemah dan ringkih anak muda. Dia dibuang oleh keluarga kerajaan Inggris karena fisiknya itu. Sir Arthur lalu diadopsi oleh seorang janda di perkampungan yang kumuh sekitar pinggiran kota London. Itulah sebabnya dia dibully. Karena lemah dan miskin," Pak Meltzer menarik nafas panjang. Dia menatapku dengan serius. Amat serius.

"Lalu dia berjuang untuk mencapai kebebasannya sendiri anak muda. Tahun demi tahun berlalu, Sir Arthur tumbuh menjadi pria yang kekar dan tampan. Dia juga menjadi bangsawan kaya raya karena kesuksesannya berdagang. Anak kumal nan hina itu sekarang sudah menjadi pemuda yang gagah berani. Dia menikah dengan anggota kerajaan yang lain, Putri Arthura-saudara jauhnya-dan memiliki dua putra. Sekarang, status keluarga kerajaan Inggrisnya sudah kembali. Orang-orang sudah tidak mengenal Arthur yang dulu lagi, mereka kini menghormatinya."

ZoneperestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang