Awal

184 5 0
                                    

Hari ini seperti biasa, pukul 05:10 pagi gue bangun tidur dan langsung ke kamar mandi buat ambil air wudhu , gue lihat papa, mama dan adik gue udah nunggu di ruang solat. Gue pun langsung buru-buru.
"Eh tumben lo udah bangun Ray?"kata gue sambil pake mukena.
"Ya dong, ini kan hari pertama gue masuk SMA ,jadi harus semangat hehe"kata Ray adik gue yang paling ganteng.(ya iyalah paling ganteng, secara dia cowok dan adik gue cuma satu doang,haha).
Setelah dengar adzan dari masjid depan gang,
kami pun mulai solat subuh berjamaah. Diakhiri dengan Doa-doa yang papa pimpin, kami pun bangun dari duduk dan menuju aktivitas masing-masing.


Habis solat biasanya gue sarapan dulu, beda dengan Ray yang selalu mandi duluan. Mama pun menyiapkan sarapan, kalo nggak popmie, pasti energen sereal. Kata mama ini makanan paling simple dan sehat, jadi mama gak bosan buatnya (promosi kali ah,wkwk).
Nah gue, mama dan papa pun sarapan bareng, setelah beberapa menit, Ray pun nyusul ke meja makan.
"Kak Nad, nanti jangan bully gue ya. Awas lo"kata Ray sambil melotot.
"Haha, liat aja ntar. Kata gue sinis sambil ketawa.
"Nadya, Ray, kalian harus akur ya, jangan malu-maluin mama sama papa loh "kata mama
"Siap ma"kata kami bersamaan.

Setelah sarapan, kami pun bersiap pergi ke sekolah. Gue dan Ray naik motor bareng, sedangkan mama dan papa naik mobil , soalnya mama gak bisa pake motor, jadi kemana-mana papa yang antar jemput, kebetulan juga tempat kerja papa dan mama berdekatan. Papa kerja di perusahaan yang mengurus paspor sedangkan mama kerja di butik, butik itu mama sendiri yang bangun dan Alhamdulillah sampai sekarang berjalan lancar dan setiap tahun banyak yang ngelamar untuk jadi karyawan di butik mama(sebut saja Butik Dellisa). Dellisa adalah nama belakang gue, Nadya Nur Dellisa.(gak nanya ya?gue cuma bilang kok wkwk). Oke kembali ke rumah, gue dan Ray pun salaman sama mama dan papa.
"Berangkat dulu ma,pa"kata gue
"Iya, hati-hati"kata mama
"Pa?"tanya ray agak nyindir minta uang jajan.
"Oh iya, papa lupa. Kebanyakan libur nih hehe "kata papa sambil memberi uang jajan.
"Lah, Ray udah kelas 10 pa, masa' masih segini uang jajannya?"kata Ray agak lesu.
"Ray, seharusnya lo bersyukur papa masih mau ngasi uang jajan, coba lo lihat diluar sana masih banyak orang yang gak jajan karena gak mampu"kata gue mulai ceramah.
"Nah, contoh tuh murid teladan"kata papa bercanda
"Iya Ray, kita gak boleh boros. Katanya mau nabung buat masa depan. Ya kan? Kata mama memberi semangat
"Hm, iya deh .Oke pergi dulu ma, pa Assalamualaikum"kata Ray menyerah dan langsung tancap gas.
"Wa'alaikum salam"kata mama dan papa

Kadang gue sama Ray sering berantem rebutan motor, karena kita punya keperluan masing-masing yang waktunya bentrok, contohnya les, extra sekolah atau kerja kelompok, sampai akhirnya salah satu harus ngerelain kegiatannya. Jadi sekarang kami harus pintar dalam mengatur jadwal masing-masing. Kata papa dia akan beliin motor satu lagi, tunggu salah satu dari kita masuk peringkat 3 besar di kelas. Hm emang susah sih....
Next🔜

ChargerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang