Part 31

2.3K 125 9
                                    

'Pergi lagi atau menetap?'

Malam harinya, Reava dan Olivia sibuk membolak-balik dan mengipasi daging, ikan, dan sayuran yang ada di atas alat barbeque. Sementara itu, ketiga laki laki -Devan, Reo, dan Alvin- mengobrol soal bisnis kecil yang akan mereka jalankan bersama. Entah bisnis apa, yang jelas.. Untuk melanjutkan hidup jika sudah tidak berkarier di dunia hiburan.

"Eh... Liat tuh.. Mereka dewasa banget!" Pekik Olivia tertahan. Reava hanya terkekeh. "Biasa aja sih." Ucapnya. Olivia menggeleng tidak percaya, sambil berkata, "Nih ya, Re... Cowok yang berusaha sukses enggak untuk sekarang aja, tapi untuk masa depannya juga. Berarti dia itu laki laki yang masa depannya cerah, pekerja keras, dan layak buat jadi suami, Reee!!! Lo gak mau pilih salah satu dari mereka?"

"Kalo gue milih Alvin gimana?" Goda Reava sambil mengangkat sebelah alisnya. Tanggapan dari Olivia hanya dengusan, "Dasar incest!" Ucap Olivia kesal.

"Haha... Gue cuma bercanda kali. Masa gue suka sama kakak sendiri." Ucapnya menenangkan Olivia dengan menepuk nepuk bahu calon kakak iparnya itu.

"Hmm..." Ucap Olivia sambil mengambil tomat dengan capitan dan meletakkannya di lima buah piring yang sudah tersedia. Sementara itu, Reava sudah berganti tugas menjadi mencampur saus untuk tambahan bumbu daging dan ikan setelah selesai dibakar.

Beberapa saat kemudian, Olivia mendengus sebal sambil memberikan sepiring penuh hasil barbeque kepada Alvin, sedangkan Reava memberikannya kepada Reo dan Devan, sebelum mengambil bagiannya sendiri.

"Rambut gue jadi bau bakaran nih, padahal tadi barusan keramas." Sungut Olivia disahuti anggukan setuju dari Reava yang meniup niup cubitan daging ikan yang ada di tangannya. "Sama, gue juga."

"Nih ya... Harusnya kalian para laki laki yang bakar bakar... Kita sebagai cewek, harusnya dilayani dengan baik." Ucap Olivia sambil menyuapkan daging ikan -yang diambil dengan garpu- ke mulut Alvin.

"Yah, nanti jadinya malah kayak bakar sampah, bukan bakar masakan. Tau sendiri kita enggak bisa masak." Ucap Reova sambil meraih orange juice.

"Lo bisa!" Ketus Reava sambil menunjuk Devan dengan tangannya. "Whoaa... Gue bisa masak, tapi kalo ada cewek cewek, ya itu tugas kalian." Ucap Devan yang ada di sebelah Reava sambil tersenyum tak berdosa.

"Re.. Nanti malem lo ikut gue ya, bentar aja." Lanjut Devan sambil berbisik. Sehingga tidak ada orang lain yang mendengarnya selain mereka berdua.

"Emang mau ngapain?" Bisik Reava balik. Wanita itu melirik ketiga orang lainnya yang masih sibuk berdebat soal 'siapa yang seharusnya membakar'.

"Ada pokoknya... Lo ikut gue aja ya." Ucap laki laki itu lagi, Reava akhirnya mengangguk walaupun masih bingung.

Makan malam itu berjalan dengan lancar... Setelah membereskan alat barbeque dan matras, tepat setelah mereka semua melangkah memasuki villa, suara petir menyambar, didahului kilat yang bersinar singkat di tengah langit malam.

"Kok hujan sih? Kata kakak tadi gak bakal hujan?" Protes Reava kepada Alvin. Alvin hanya mengangkat bahu, "Yaa... Kan cuaca, Re. Kita enggak bisa 100% yakin dalam memprediksi cuaca." Balas Alvin santai. "Lagian, barbeque-nya juga udah selesai. Jadi, untunglah..." Lanjut Alvin. Kali ini Reava setuju dengan perkataan Alvin.

"Udah deh, ayo tidur. Mumpung hujan gini, enaknya tidur." Olivia berkata seperti itu sambil menguap.

"Ha? Tidur? Hujan hujan kayak gini itu enaknya ya kelon--- Adududuhhh.. Sakit, Dek.." Rintih Alvin kepada Reava yang sedang mencubit pinggangnya. "Dasar setan mesum!" Seru Reava kesal sambil menarik Olivia yang juga menujukkan ekspresi kesal untuk masuk ke kamar para perempuan.

Reova & ReavaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang