•Story of John•
{***}
Hari ini John ada rapat sesama devisi di kafe. Sebenarnya tadi, John dikasih kabar kalau Monic kembali diam seperti dulu. Tapi, karena John ada rapat, ia menunda untuk menemui Monic.
Rapat kali ini berjalan dengan sangat lama. Padahal yang dibahas hanya tentang listrik dan sejenisnya. John juga sudah berkali-kali melihat jam tangannya. Ia ingin rapat ini cepat selesai dan ia segera pergi kerumah Monic.
Sang ketua rapat mungkin memperhatikan gerak-gerik John yang gelisah. Kemudian ia menegur John, "John? Ada masalah? Saya lihat daritadi anda gelisah?"
John pun terkesiap. Semua anggota yang ikut rapat pun mulai memperhatikan John. John semakin gelisah, "Tidak, Pak. Hanya masalah kecil saja."
Ketua rapat tersebut pun mengangguk, "Kalau anda mau, anda bisa mengurus masalah anda dulu. Nanti kalau ada hal yang harus dikerjakan oleh devisi anda, saya akan memberi tahu," tawar sang Ketua rapat.
Karena John juga sudah terburu-buru, ia mengangguk saja dan segera menyambar tas kantornya. Lalu, ia pamit kepada semuanya dan melangkahkan kakinya keluar dari sana.
Malahan, sangking terburu-burunya, John menabrak seorang perempuan. Perempuan tersebut pun jatuh dan barang bawaannya juga berceceran. John pun membantu perempuan tersebut.
Alangkah terkejutnya John disaat tahu bahwa perempuan tersebut adalah Jessica. John sempat tahu Jessica, namun hanya sekilas saja. Tapi kali ini, John melihat Jessica secara keseluruhan.
Cantik juga, pikir John.
"Gak apa-apa?" tanya John sembari membantu membereskan barang bawaan Jessica. Jessica belum sadar kalau yang berada didepannya adalah John.
Kemudian, Jessica mendongak dan sedikit terkejut, "Kamu... John?" Jessica menunjuk John dengan jari telunjuknya.
John mengangguk dan membantu Jessica berdiri. Jessica menggumamkan terima kasih dan segera mengambil barang bawaannya.
"Maaf ya, tadi aku buru-buru," ucap John sembari mengusap tengkuknya. Jessica tertawa kecil.
"Gak apa-apa, aku juga gak liat-liat," tukas Jessica.
"Mau makan?" tawar John spontan. Kemudian, John memukul pelan mulutnya sendiri. Jessica hanya tertawa melihat tingkah laku John.
"Boleh-boleh, traktir ya?" John mengangguk mantap.
"Traktir dong."
Dan John pun lupa akan tujuan awalnya yang ingin menemui Monic. John pun menggandeng Jessica untuk dimeja nomor 6.
{***}
"Jadi, kamu sama Monic gimana?"
John tersedak minuman yang baru diseruputnya. Jessica pun dengan tanggap memberikan tisu kepada John.
"Gimana apanya?" tanya John yang diakhiri dengan suara khas batuk miliknya.
Jessica mengernyit, "Loh? Aku kira kamu sama Monic pacaran," jawab Jessica dengan polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monic & Memories✔
Teen Fiction"And then, a happily ever after that just a bullshit." Start; 5 Desember 2016 End; 14 Juli 2017 [Baca aja, siapa tau suka]