Hari kedua scors bagi Iqbaal dan Aldi terbilang biasa-biasa saja. Dikarenakan, mereka tidak memberitahukan pada orang tuanya, persoalan mereka discors seperti ini. Bahkan, mereka berdua terlihat tetap berangkat dari rumah. Meski akhirnya berbelok ke lain arah. Semacam ke tempat sewa Play Station seperti Aldi, sedangkan Iqbaal mangkal di kostan seseorang. (Seorang cewek maksudnya...)
Kehidupan mereka memang biasa-biasa saja. Namun, tidak dengan (Namakamu). Dua hari ini, ia terlihat gusar dan tak semangat, meski sahabat jiwanya—Nadya, sudah berangkat dan menemaninya ke manapun ia pergi. Meski sahabat, julukan moodbooster di sekolah tetap saja mengalahkan segala-galanya. Ya, kan?Dan acara siang menuju sore hari ini, terbilang sangat ngga banget bagi (Namakamu). Acara rapat organisasi pramuka secara dadakan gurih-gurih nyoy, ini membuat dirinya semakin kalut saja. Terlebih lagi, saat pembina ekskul tak kunjung selesai membahas permasalahan yang akan dihadapi. Yaitu sebuah acara lomba pramuka se-Kabupaten.
Untung saja, (Namakamu) dan Nadya mendapat bangku paling pojok dan belakang. Itu yang membuat mereka berdua bebas dari siksaan harus memperhatikan secara serius selama rapat berlangsung. Tak lupa, rejeki ini membuat keduanya juga bebas untuk berkutat dengan ponselnya. Terlebih lagi, mereka dianugerahi sebuah colokan dekat jendela. Makmur sudah, kehidupan dua gadis ini.
"Dari tadi mijitin hape mulu. Emang, ada yang ngechat?" bisik Nadya.
- DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN -
KAMU SEDANG MEMBACA
4. Senior Playboy • IDR
Novela JuvenilSUDAH TERBIT Apa jadinya kalau gadis bernama (Namakamu) yang polos dan lugu-lugu anjing, dan paling membenci semua jenis hal perkelahian itu, bertemu dengan senior bernama Iqbaal yang kelihatan alim, tapi kenyataannya playboy dan anak dari penjual m...