Emergency

3K 292 72
                                    

" Alfa." Izika menarik tangan Alfa yang tampak ragu.

" Aku tahu kau belum sepenuhnya mencintaiku kan? Tapi aku akan membuktikan kalau aku memang benar benar mencintaimu." Izika tersenyum

" Izika."

"Sssstt murid yang baik tidak pernah membantah."

Dan...

" Bruk." Izika mendorong Alfa keranjang mereka lalu tersenyum meraba paha suaminya yang masih berbalut celana jeans panjang seraya menaiki tubuhnya.

Sementara disana...

" Kuaci... kuaci.. Telur bebek..Batagor... jamur kancing.. susu onta, belut, sirip ikan hiu?" Dillan menggaruk garuk tengkuknya membaca sisa pesanan Alfa yang membuatnya bingung. Sebagian besar pesanannya sudah berada ditangan

" Apa aku pulang saja dan nanya tokonya ke master ya?" Pikirnya lalu melangkah kearah motornya yang terparkir rapi

" Tapi kalau aku pulang nanti master kecewa. Dan aku gagal membuatnya terkesan, gimana dong." Dillan benar benar dilema

" Telfon saja deh." Pikirnya merogoh Hp. Lalu memencet diall number 1 di hpnya

Disana...




Izika menjalankan jari telunjuknya di resleting celana suaminya, lalu tersenyum mengarahkannya ke perut Alfa, menelusuri Absnya lalu mengecup dadanya mesra.

" Apa aku menjadi phedofil sekarang?" Senyumnya melepas pengait branya lalu melemparnya kelantai, membuat Alfa tersenyum menatapnya.

" Kemarilah." Alfa meraba punggung Izika lalu menarik gadis itu memeluknya.

Namun....

" Ddrrrrrrrttt drrrrrtttt." Dering ponsel Alfa lagi lagi mengganggu.

" Izika sebentar." Alfa menyingkirkan Izika kesampingnya

" Gak boleh." Izika menahannya.

" Dddrrrrtt derrtttttt."

" Izika ayolah mungkin ini panggilan penting kan."

" Sepenting apa sampai membuatmu melemparku. Lihat aku! Apa kau setak punya hati ini? Kau tidak banci kan?" Izika memerah kesal

" Bodo amat. Siapa tahu ini daddy." Alfa tak peduli. Ia beringsut ke arah nakas meraih ponselnya. Dan saat dia menatap layarnya...

" Ooo dillaaaann. Istri mudamu. Bagus! Bahkan disaat kau sedang mencumbu istrimu dia mengganggu! Aku tidak peduli lagi denganmu!" Izika meraih dresnya yang tercecer dilantai lalu kembali mengenakannya asal.

Alfa yang mulai tak enak hati meletakkan ponselnya tanpa menjawab.

Izika meraih koper kopernya kesal

" Aku kecewa padamu!" Tolehnya dengan air mata menggenang. Lalu menyeret kopernya asal kearah pintu. Sebelum...

" Cklek cklek." Pintunya tak bisa dibuka. Alfa menagannya.

" Cklek cklek."

" Minggir gak!

" Pergi saja kalau bisa." Senyum Alfa merontokkan pertahanan Izika

" Ok aku bisa lompat lewat jendela!" Emosinya

" Hmm silahkan."

Izika memutar arah menuju jendela. Dengan emosi tingkat dewa ia membuka kaca jendelanya. Tapi saat melihat kebawah..

" Blush." Angin kencang langsung menerbangkan rambut panjangnya.

Kok aku lupa ya ini lantai 23

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang