Love Material [Soonhoon]

Chapter. 14

-LOVE MATERIAL Chapter 14-

Pairing: SoonHoon/HoZi

Caster: Kwon Soonyoung/Lee Jihoon/ Seventeen member's

Lenght: Multi-chapter

Genre: Drama, Hurt Comfort, Sad, Romance.

Rating: T (PG-15)

.

^Happy Reading^

.

...

Teguh pada keyakinan 'melepas' bukan berarti dia sudah siap menerima konsekuensi. Harusnya Soonyoung bisa menempatkan diri. Setidaknya, dengan memiliki sedikit sikap tenggang rasa, tak mengumbar kebersamaan kembali seperti ini. Jeon Wonwoo menatap tautan tangan dua orang yang melintas di aula selatan itu dengan nanar.

Ini yang kedua kali, kemarin ia juga mendapat pemandangan sama, dua insan itu dengan manisnya turun dari dak tangga tua.

Katakanlah kini dua kaki panjangnya berjalan tanpa kendali, Wonwoo nyaris tersungkur andai seseorang tak segera menarik bahunya. Ia hampir jatuh menerjang keranjang sampah. Sebal yang ia rasakan kian membesar saat sadar Kim Mingyu merupakan penolongnya. Kenapa harus dia, dan selalu dia? Dumalnya dalam hati.

Namun, dua detik kemudian Wonwoo mengulas sebuah senyum paksa. "Terima kasih, Mingyu."

"Kau melamun?"

"Oh, tidak."

Sebelah alis Mingyu terangkat. Merasa tak berhak bertanya lebih lanjut ia membalas senyuman Wonwoo. Senyuman tipis tersebut tak boleh disia-siakan. "Hyung, mau ke mana?"

"Ke aula utara." Wonwoo menjinjing sebelah lengan, memantau dial kecil yang melingkar di pergelangan tangan. "Proposalku harus segera diselesaikan. Baiklah Mingyu, aku pamit."

Si manis itu melenggang pergi setelahnya, Mingyu hanya menganggukkan kepala. Dia tahu apa yang dilihat dan dirasakan Wonwoo. Mingyu pribadi sempat membelalakkan mata manakala melihat Soonyoung dan Jihoon berjalan beriringan di ujung sana. Terkejut? Tentu. Terlalu cepat? Entah, Mingyu bimbang.

Dihelanya napas pasrah. Bila memang ucapan si brengsek itu benar; Soonyoung ingin memperbaiki keadaan, yang perlu Mingyu lakukan adalah angkat tangan.

Buktinya, kini ia dapat melihat dengan mata kepalanya sendiri, Soonyoung mampu mengamit lengan si mantan kekasih.

Seperti ada bolham menyala di atas kepalanya, Mingyu batal menuju kafetaria. Ia berbalik badan dan mengendap-endap mengikuti langkah kaki sosok yang baru ditemuinya.

...

Dalam lamunan, pikiran Wonwoo berkecambuk.

Stopmap dalam pelukanlah yang menjadi bulan-bulanan Wonwoo untuk melampiaskan gelombang kesal dari dasar hatinya. Dia butuh waktu, dia belum siap mengatasi semuanya. Perasaan tak terima itu datang lagi dan sebisa mungkin Wonwoo berusaha menahan diri.

Soonyoung memang keterlaluan!

Dia sudah menaruh kepercayaan pada Soonyoung.

Pemuda pemilik mata runcing itu menganggapnya saudara, dan biar bagaimana pun status saudara itu memiliki makna lebih berarti daripada segalanya.

Wonwoo mencoba tenang, kemudian menderap kembali, dan ditapakan kesekian ia baru berhenti ketika sosok yang beberapa menit lalu menjadi penyebab pengap hati menghalangi langkah kakinya. Jihoon dengan canggung menengadah, ia menghadang Wonwoo tanpa ditemani Soonyoung di sebelahnya.