Prang...
Suara bantingan kaca memenuhi kamar seorang gadis cantik yang tak henti-hentinya menangis."Luka di tangan, gak sesakit luka di hati." Batinnya.
"Gue benci."
"Gue benci."
"Gue benci."
"Kenapa harus gue? Aarrgghh." Ucapnya. Sambil terus mengores tangannya.
Isakannya tak henti-henti sedari tadi, beruntung dirumahnya tak ada seorang pun selain dirinya. Sudah puluhan kaca bahkan vas bunga yang sudah ia lemparkan kesana kemari. Dan sudah banyak darah yang berceceran di lantai putihnya tersebut.
Ia menghembuskan nafas dan berkata.
"Gue harus tenangin diri, kalau bukan gue yang tenangin diri gue? Siapa lagi." Batinnya berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER FORGET YOU
Teen FictionDi dunia ini hanya kamu yang aku punya Hanya kamu yang menemaniku Hanya kamu yang menyemangatiku Hanya kamu yang selalu ada untuk ku Dan di dunia ini.. Hanya kamu yang aku cinta, dan takan ku lepaskan.. Tapi.. Yang tak sempat ku pikirkan. Ketika tak...