Bab 19 I Don't Wanna Lose You Again, hyung.

14 3 0
                                    


19
❤♥❤♥❤
.
.
.
.
.
.
.
🎧Gummy - Because I Love You🎵

"Sampaikan salamku pada haraboji ya, lainkali aku akan mampir." ujar jung-kook begitu mengantarkan yae-won pulang. Ia tak sempat menyapa haraboji karena barusaja manajernya menelpon dan menyuruhnya datang.

"Hm, sipp."
"Akan kusampaikan." jawab yae-won.

"Masuklah.."

"Tentu, sampai jumpa."

"Sampai jumpa." balas jung-kook sembari tersenyum manis.

Yae-won membalas senyum lelaki itu lalu berpaling menuju rumah. Tapi tak jadi dan kembali berbalik menghadap jung-kook yang masih berdiri disamping mobilnya.

"Wae? Kau lupa sesuatu?" tanya jung-kook bingung.

Yae-won berdeham. "Soal disk itu..apa yang akan kau lakukan?"

Namja tampan itu hanya menanggapinya dengan sebuah senyuman.

"Percayakan itu semua padaku. Ya?"

Gadis mungil itu mengangguk.
"Hati - hati, selamat tinggal." ucapnya kemudian berbalik dan melangkah masuk ke halaman rumahnya.

Namun baru berapa langkah ia jejakkan jung-kook memanggil namanya.

"Yae-won aah.."

"Ya?" sahut yae-won menatap lelaki tampan itu.

Tanpa banyak bicara jung-kook beranjak dari tempatnya berdiri dan menuju yae-won.

"Wae? Kau lupa sesuatu?" yae-won menanyakan pertanyaan yang sama ketika jung-kook hanya berada satu langkah didepannya.

Degh...
Jung-kook mendekap tubuh mungil yae-won jatuh kepelukannya.

"Jung-kook aah.."

"Shutt.." bisiknya lembut ditelinga yae-won.
"Jangan bicara. Aku ingin seperti ini saja selama mungkin."

Sejenak gadis itu tertegun. Ragu - ragu kedua tangannya membalas pelukan jung-kook.  Saling memejamkan mata masing - masing dan hanyut dalam degub jantung keduanya yang berdetak seirama.

Keduanya berpelukan cukup lama seolah tengah menyamai kehangatan tubuh satu sama lain.

Selang beberapa menit kemudian yae-won beranjak dari dekapan namjachingu tersayangnya itu. Jung-kook sedikit memberengut imut.

"Hihi, aku takut haraboji melihatnya.." ujar yae-won setengah berbisik.

"Memangnya Kenapa jika haraboji melihatnya, itu bagus kan?"

"Aishht..kau ini." dengus yae-won pura - pura kesal.
"Lagipula kita kan masih bisa bertemu besok maupun lusa."

"Aku hanya ingin hari ini." dempul jung-kook masih terlihat cemberut.

"Aigoo..kau ini seperti anak kecil saja.."
"Dengar ya, kau masih punya kesempatan memelukku selama aku belum memutuskanmu. Okay?"

Jung-kook tak menjawab, ia meraih kedua tangan yae-won dan menggenggamnya erat. Wajahnya terlihat sendu sehingga membuat yae-won bertanya - tanya apakah ini hari terakhir mereka bertemu..entahlah suasananya terasa berbeda. Bahkan desiran angin seolah berhembus sambil mencoba membisikkan sesuatu.

Nun WangjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang