Raga tersenyum, atensinya beralih pada Sam. Diperhatikanlah cowok itu dari atas hingga bawa dengan tatapan menilai. “Lo yang tadi anterin adek gue kan?”
Sam yang tadinya hanya menyimak perbincangan antara kakak adik tersebut akhirnya menyahut, “Iya Bang. Kenalin, gue Sam calon pacarnya Allamanda.”
Allamanda menatap Sam tajam, lalu beralih menatap Raga. “Jangan percaya Bang, dia orangnya memang sedikit sinting.”
Raga yang melihat raut Allamanda yang sedikit tegang, tersenyum tipis. Ia menatap Sam yang mengulurkan tangannya bermaksud mengajaknya berkenalan.
Raga menerimanya. “Gue Raga, kakak dari calon pacar lo.”
“Lo setuju, gue jadi pacar adek lo Bang?”
“Gue nggak ngomong gitu.”
Sam tersenyum kikuk, menggaruk kepalanya yang tak gatal. Kini ia tahu, dari mana sifat sarkas Allamanda berasal.
“Ya udah Nda, kamu pulang aja biar abang yang jagain bunda.”
“Nggak. Aku mau jagain Bunda.”
“Kamu kan sekolah besok, udah kamu pulang aja. Besok Abang nggak ada jadwal kuliah kok, oke?”
“Oke.”
“Bagus. Oh ya, gue titip adek gue.”
Sam mengangguk senang, ia merangkul Allamanda yang hanya bisa diam menahan keinginan untuk membunuh cowok di sampingnya itu. “Siap Bang. Tenang aja, adek lo berada di tangan yang benar.”
“Gue pegang janji lo.” Raga menjeda sebentar sebelum menyambung kalimatnya, “dia adalah seseorang yang berharga buat gue. Gue bisa melakukan apa pun bahkan melakukan hal yang tidak pernah lo bayangkan jika ada seseorang yang menyakiti adek gue.” Setelahnya, Raga tersenyum. Manis, namun terkesan mengerikan.
“Oke Bang.”
“Yaudah, pulang gih udah malam.”
“Bang, aku pulang ya, kalo ada apa-apa Abang harus cepet-cepet hubungi aku.”
“Iya Nda,” jawab Raga sembari mengacak rambut sang adik gemas.
“Bang, gue pamit ya, Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam.” Sam tersenyum tipis, sebelum pergi menyusul Allamanda yang telah berjalan lebih dulu.
Maafin abang, Nda.
***
“Al, tungguin napa? Main tinggal aja, lo nggak kasihan sama gue?” Sam berujar sesaat setelah berhasil menyamai langkah Allamanda.
“Bacot.”
“Galaknya, tadi pas gue rangkul mau-mau aja.”
Allamanda menghentikan langkahnya, menatap Sam penuh amarah. “Samuel!!”
Sam terkekeh geli. “Apa sayang?”
“Diam, atau gue bunuh.”
“Uhh, atut,” sahut Sam dengan ekspresi ketakutan yang dibuat-buat.
"SAMUEL!!!” Sam dengan langkah seribu segera berlari, saat melihat Allamanda yang bersiap menghajarnya. Terjadilah aksi kejar-kejaran di antara keduanya. Pemandangan tersebut, tak lepas dari pandangan orang-orang yang menatap keduanya dengan berbagai pandangan.
Aksi kejar-kejaran tersebut, akhirnya disudahi dengan Allamanda yang berhasil memukuli Sam di parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Love Cold Girl
Fiksi Remaja[Completed] Teruntuk kamu yang selalu menjadi alasan atas apa yang terjadi dalam hidupku. Terimakasih atas tawa bahagia yang engkau ciptakan, dan juga luka mendalam yang kau sematkan di hidupku. -Allamanda Untuk kamu yang kini hanya bisa ku kenang. ...