Sudah seminggu abi bekerja sebagai pelayan dicafe milik dara. Hari ini abi libur dan sesuai janji pada ibunya, hari ini abi akan berkunjung ke rumah pamannya. Bermodalkan sebuah alamat yang diberikan ibunya dan google maps, abi berjalan menuju halte busway. Walaupun cuaca sedang teduh siang itu tak memudarkan semangat abi untuk berkunjung kerumah pamannya. 40 menit kemudian abi tiba di sebuah kawasan perumahan didaerah jakarta timur. Setelah mencari dan bertanya kesana-kesini, akhirnya abi sampai juga pada sebuah blok perumahan yang sama dengan alamat yang diberikan ibunya. Dengan ragu-ragu akhirnya abi memutuskan untuk bertanya pada seseorang yang ada disekitar situ.
"Permisi bu, maaf menganggu" abi memberanikan diri bertanya pada seorang ibu paruh baya yang sedang menjaga warung sembako.
"Iya, ada apa ya neng?" Tanyanya heran.
"Maaf bu, apakah ibu tau alamat rumah ini?" Abi menunjukkan alamat yang ada diponselnya.
Sesaat ibu itu tampak berfikir, lalu tersenyum pada abi, "sebentar ya neng saya panggilkan suami saya dulu" ibu itu beranjak masuk kedalam rumahnya.
Tak lama ibu itu keluar bersama seorang lelaki paruh baya yang kemudian dikenalkan pada abi sebagai suami dari ibu ratna pemilik warung tersebut yang bernama pak rahman.
"Neng mencari rumah pak irfan ya? Kalau alamatnya memang benar neng disini, tuh rumahnya deretan ketiga dari ujung sini" tunjuk pak rahman suami dari bu ratna itu sambil menunjuk sebuah rumah yang tadi dikatakannya.
Abi mengikuti arah yang ditunjuk oleh pak rahman tersebut lalu tersenyum.
"Ayo neng silahkan masuk, kita bicaranya didalam saja gak enak dilihat tetangga" bu ratna mempersilahkan abi masuk yang dibalas dengan anggukan kepala abi.
"Kalau bapak boleh tau neng ini siapanya pak irfan?" Tanya pak rahman saat sudah berada diruang tamu rumahnya.
"Nama saya abigail pak, asal saya dari jogja. Om irfan adalah adik kandung ayah saya. Sudah 13 tahun keluarga saya tidak bertemu dengannya. Saya bermaksud silaturahmi dan ingin tau bagaimana kabarnya pak"
"Oh jadi neng abi ini adalah keponakannya pak irfan?" Raut wajah pak rahman seketika langsung sumringah.
"Iya pak, waktu pindah ke jogja saya masih kecil dan gak kenal sama om irfan. Saya juga baru diberitahu oleh ibu kemarin kalau ternyata saya masih punya saudara dari ayah saya"
"Tapi neng, pak irfan gak pernah cerita kalau dia punya saudara kandung, dia pernah bilang kalau dia itu seorang anak tunggal"
Abi terkejut mendengar cerita pak rahman, bagaimana mungkin pamannya mengaku anak tunggal padahal dia masih mempunyai seorang kakak kandung. Abi berjanji akan menanyakannya sendiri jika nanti dia bertemu dengan pamannya itu. Dari arah dapur bu ratna datang dengan membawa secangkir teh dan juga kue dengan wajah yang sumringah.
"Ini neng diminum dulu, maaf seadanya ya neng" bu ratna meletakkan nampannya diatas meja. "Iya bu, maaf saya ngerepotin" bu ratna hanya tersenyum menjawab ucapan abi.
"Neng abi dijakarta kuliah atau kerja?" Tanya bu ratna sambil duduk disebelah suaminya. "Insya allah saya mau kuliah sambil bekerja bu" abi tersenyum pada sepasang suami istri yang duduk dihadapannya itu.
"Tapi neng, pak irfan sudah lama pindah, rumahnya itu sekarang sudah dijual"
"Abi terkejut, "pindah kemana pak?"
"Sudah 5 tahun yang lalu pak irfan pindah dari sini bersama istrinya. Waktu itu dia pernah bilang mau pindah ke batam"
"Pak rahman punya nomer telfon om irfan?" Abi memandang dengan penuh pengharapan.
"Maaf neng bapak gak punya" seketika itu sinar hidup abi seakan meredup.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLIGAMI (ISTRI UNTUK SUAMIKU)
RomanceSeperti inikah sakitnya jika cinta bertepuk sebelah tangan? Kisah seorang gadis bernama Abigail Adriana Fairuz yang ingin mengadu nasib di ibukota, kuliah sambil bekerja. Tapi sepertinya tuhan menentukan nasib lain untuk takdir hidupnya, terutama...