10- Kenangan Tangan Kiri

39 4 2
                                    

"Ketika kau mengingat hal kecil tentangku kau harus tahu bahwa kau sudah menimbulkan gejolak besar didiriku"
-KL

___________________________

Keyla sudah bangun sejak jam 3 pagi, ia memikirkan kenapa Ferlo sekarang seperti roller coster, kadang jahat kadang baik. Ia sangat jengah dengan sifat Ferlo, memang Ferlo mengatakan bahwa ia ingin dapat maaf dari Keyla namun bukan berarti Ferlo akan kembali jadi Ferlo yang dulu.

Keyla akhirnya duduk dari tiduran selama 2 setengah jam ini untuk beranjak mandi. Setelah rapi dan siap untuk berangkat sekolah ia melihat notifikasi line di handphone-nya yang memunculkan nama cunguk yang hadir dalam pikiran Keyla selama 2 setengah jam pagi ini.

FerloBrathama : gue kerumah lo

AninKeyla : ngapain ?

FerloBrathama : ngirim paket

AninKeyla : gue serius

FerloBrathama : iya iya
FerloBrathama : gue serius

AninKeyla : ngapain ?

FerloBrathama : nagih sumbangan

AninKeyla : iss😡

FerloBrathama : haha😂 gak usah marah. Bukain gerbang gih, aku di depan gerbang.

Keyla akhirnya turun kebawah untuk membuka gerbang rumahnya. Ia menatap jengkel pada Ferlo yang sumringah.

"Ngapain ?" Ketus Keyla.

"Nggak kreatif banget sih lo nyari kata-kata, yang lain kek" ujar Ferlo dengan wajah tanpa dosanya masuk begitu saja ke rumahnya.

"Ngapain ?" Keyla mengulang pertanyaannya.

"Ngapain gue kesini ya ?" Tanya Ferlo balik.

"Terserah lo" ketus Keyla malas berdebat dengan Ferlo. Apalagi hari ini masih pagi, Tidak. Ini bahkan sangat pagi. Sekarang masih jam 5.43 pagi. Huhhh.

Ferlo langsung mengarah ke dapur lalu menyapa Vina Mama Keyla yang sedang memasak. Keyla hanya mengikuti Ferlo.

"Udah kesini aja Ell ? Masih pagi banget loh" ujar Mama Vina.

"Ello mau ngambil sepatu tante, kan kemarin Lala pakai sepatu Ello" ujar Ferlo santai, namun lain halnya dengan Keyla yang berusaha meredam emosinya.

"Ngomong dong dari tadi kalau lo pengen ngambil sepatu, kan gue bisa langsung ngasih ke lo biar cepat pergi dari sini"

"Tante, anak dikasih makan apa ? Kok galak banget ?" Tanya Ferlo pada Vina-Mama Keyla.

Vina hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Ferlo sedangkan Keyla menghentak-hentakkan kakinya berjalan menuju ke lantai atas untuk mengambil sepatu Ferlo.

Ferlo mengikutinya keatas. Sampai di kamar Keyla langsung menutup pintu kasar agar Ferlo tidak masuk ke dalam kamarnya.

"Biasa aja neng, kalau pintunya punya hati dia bakal bilang 'apalah daya daku yang hanya sebuah pintu' " ujar Ferlo dengan mendramatisirkan suaranya.

My Ten Seconds LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang