Pagi telah tiba,sinar matahari yg merambat melalui beberapa celah jendela rumah sakit menyinari Ridho dan Sara, dengan rasa terpaksa Ridho bangun dari tidurnya dan merasa pegal-pegal di sekujur tubuh nya karena tertidur di samping ranjang rumah sakit sambil duduk, Ridho mengosok muka ya dengan kasar dan memalingkan wajahnya ke Sara
"sih kuda blum bagun juga ya" kata Ridho sambil terkekeh geli, Ridho mengelus pipi Sara dengan lembut dan membungkuk sedikit menyesuaikan posisi dengan gadis itu lalu mengecup kening Sara selama beberapa detik lalu kembali beridiri dan berjalan gontai ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya yang terasa lengket ."permisi selamat pagi" Ridho terkejut melihat suster membawa nakas berisi makanan untuk pasien
"iya selamat pagi juga sus ini untuk Sara ya?" sambil mengambil ahli nakas dari suster
"iya tolong di habiskan nya dan disitu juga ada obat buat pagi ini untuk pasien tolong diminum nya. Saya permisi dlu" sambil kembali ke ambang pintu dan menutup ya, Ridho menaru nakas berisi mknan dan obat²an Sara dan mengakat kantong bening berisi obat²an Sara
"buset ini obat apa racun tikus banyak amat, he kebo lo sakit apa aja sih gila banyak amat obat lo" sambil mengeleng² kn kepala nya melihat obat yang di berikan tadi dan menaru nya kembali di nakas, Ridho berjalan pelan ke arah ranjang Sara untuk membangun kn Sara, dangan pelan Ridho mengoyang pelan badan sara agar Ia terbangun "aaarrggg, sabar papa Sara masih ngantuk banget, 5 menit lagi deh Sara bangun" sambil terus mengusir tangan yang dari tadi mengoyah tubuhnya "eh kecoa tenggelam bangun makan habis itu minum obat, buruan" sambil terus mengoyah badan Sara. sesekali Ridho menoel² pipi Sara, Sara membuka mata nya berlahan melihat sekeliling yang terlihat semua berwarna putih, dan terkejut melihat Ridho di samping nya. Sara berusaha mengigat apa yg terjadi kemarin sambil mengucek mata nya, begitu Sara sudah mengingat apa yang terjadi dia langsung berpikir untuk tdk membicarakan apa² yg behubuhan soal kedua orang tua nya ia takut akan menyusah kn Ridho kembali "lah si badak malah melamun, woiii makan dlu ya setelah itu minum obat lo yg kaya sekarung itu" Ridho menunjuk nakas yg berada di meja yg tidak jauh dari mereka berdua "iye² gue makn, tapi bisa kn manggil nya pake embel² kata apa gitu biar mood gue ada ini malah manggil pake kata badak lo kata badan gue kaya loly apa" loly adalah teman sekelas Sara yg badan nya jangan di tanya lagi, jika di ingin duduk di kelas dia harus menyatukn 3 bangku secara bersamaan.
"iya² gue ulang nh, selamat pagi princess ku yang ku hormati dan demi..." Ridho sengaja mengantung kata² untuk melihat wajah lucu Sara saat penasaran
"demi apa?" sambil memanyun kan bibir nya dan menyatukan alis ya yg menurut Ridho itu sangat lucu"demikian, sekian dan terima kasih. hahahahaha..."
Sara yang tadi berfikir menjadi kesal dan hanya memasang wajah datar tanpa di sadari perut Sara sudah berbunyi langsung memengang perut ya dan menatap Ridho dengan wajah memelas yang Ridho tau dari arti tatapan itu 'Ridho gue lapar, gue mau makan' Ridho berjalan bengambil nakas dan berjalan kembali ke dekat Sara agar dapat menyuapi nya mkan
"Ridho gue mau makan bakso yang pedes² boleh ya"
sambil memasang wajah yg memelas kepada Ridho berharap Ridho akan mengabul kan tapi tdk di sangka Ridho memasang wajah datar dan menaikan 1 alis nya
"bakso bakso pala lo peang nanti aja kalau udah keluar dari rumah sakit lo boleh makan bakso sepuas lo kalau perlu lo makan aja sekalian gerobak² nya tapi untuk sekarang lo makan²an yg ada di rumah sakit dulu jangan membantah inget, tdk menerima penolakn dalam bentuk apa pun"
Ridho yg melihat wajah Sara beruba dengan bentuk bibir bawah sdh berada di atas sedangan kn bibir atas nya sdh di dalm mulut dan mata nya melihat kearah bawah sambil menguk mengerti
"nh gitu dong, trus itu bibir udah kaya kuda nil aja, gue curiga kaya nya lo saudara deh sama loly, iya kn ngaku aja"
sambil menunjuk² ke arah Sara seakan² dia sendang menuduh
KAMU SEDANG MEMBACA
I AM NOT ALONE
RomanceOrang tua ku bercerai aku hancur aku merasa sendirian sekarang hinga suatu ketika aku memikirkn untuk bunuh diri tapi syg rencana nya gagal karna teman nya semasa kecil nya menyelamat kn hidup ku. Aku mencintai nya lebih dari seorang sahabat tapi ap...