You're mine, Min Yoongi

.

.

.

.

.

.

• You're mine, Min Yoongi •

.

.

.

.

.

.

.

.

"Oke..."

Siang itu, di dalam studio rekaman yang terasa sejuk karena air conditioner yang menyala kencang, Jimin mematung di tempat. Belum lama, Namjoon permisi ke toilet, ponselnya tergeletak tanpa tuan di atas meja. Jimin, memiliki rasa penasaran  yang amat sangat tak akan mampu menahan godaan besar untuk tidak mengambil ponsel hitam yang bertengger manis diatas meja dan mengeceknya sebentarーHanya mengecek, tak apa, kan?

Tidak lebih dari lima menit matanya terbuka lebar saat memindai sebuah foto yang ia temukan di dalam galeri. Sebuah foto yang memiliki banyak arti, meski diambil secara tidak sadar.

Foto Yoongi, Min Yoongi, hyungnya. Mungkin bukanlah sesuatu yang aneh jika itu hanyalah foto biasa, namun akan menjadi sesuatu yang luar biasa jika terdapat sebuah bando kucing di atas kepala Yoongi.

"Lucu sekali-" Ucapnya tersenyum, tapi setelahnya senyum itu sama sekali menghilang dari wajahnya, bahkan guratan di kening Jimin semakin menjadi saat menemukan tidak hanya satu, namun banyak foto dengan objek sama di ponsel Namjoon.

Guratan keningnya mengartikan, "Mengapa Namjoon-hyung punya foto seperti ini dan tidak memberitahuku?"

Jimin terdiam. Perlahan, jarinya kembali bermain. Semakin dia menelisik, semakin banyak foto yang ia dapat.

Banyak pose, banyak momen, banyak tempat. Dia bahkan tidak tahu kapan semua foto ini diambil. Memang Yoongi pernah bilang akan ke Everland padanya? Jimin memicingkan matanya.

Yoongi memang jarang pamit kalau pergi. Tapi setidaknya, kekasihnya itu akan mengabari perihal kegiatannya. Dan sejauh ini, dari segala pesan yang ia terima, Min Yoongi selalu sibuk di studionya. Jarang pulang kembali ke Dorm dengan dalih 'ingin menyelesaikan project lagu selanjutnya.'

Begitu.

Tapiーapa iya?

"Jimin? Lihat apa?"

Shit! Suara Namjoon nyaris membuat Jimin menjadi panik dan bertindak ceroboh. Untung saja ia sigap, hingga handphone milik sahabatnya itu masih tetap tertahan dalam genggamannya dan tidak berubah menjadi tiga bagian ketika menghantam lantai.

Ia menoleh, wajahnya menyungging senyum paksa,
"Ah, tidak. Tadi alarm hpmu bunyi, hyung. A-Aku matikan."

"Oh," Namjoon mengangguk, tertawa kecil sembari mengambil duduknya lagi, "Itu, alarm untuk membangunkan Yoongi-mu. Dia sering ketiduran di jam segini."

Jimin tersenyum tipis,

Yoongiーnya?
Apa sesuatu yang menjadi miliknya akan pergi tanpa kabar, tanpa ijin, dan tanpa penjelasan dengan orang lain?