#prolog

30 1 0
                                    

Happy reading's guys!!!!

"Dila bangun nak! Udah siang kamu nggak sekolah?" Ucap seseoralang membangunkan Dila.

Nadila fazahra aulia atau yang lebih disapa dila adalah seorang gadis berusia 16 tahun . Dila bersekolah di SMA Garuda dan duduk dibangku kelas 1 SMA.

"Iya bentar. Entar gue pasti turun kok!" Teriak dila

"Tapi sayang papah kamu sudah nunggu dibawah. Papah kamu bilanh dia pingin sarapan bareng sama kamu sayang." Ucap seseorang itu lagi.

"Heh asal loe tau ya! Jangan pernah panggil gue sayang! Emang loe siapa gue sih? Terus kalau bokap mau makan ya udah tinggal makan ngapain nungguin gue segala sih! Ribet banhet hidup loe berdua." Ucap dila yang tengah berdiri berhadapan dengan seseorang itu.

"Nak! Mama ini mamah kamu! Ya walaupun mamah ini bukan mamah kandung kamu! Tapi kamu harus tau mamah sayang banget sama kamu. Kamu percaya kan?" Ucap mamah tiri dila bernama zahra.

"Mama? Loe pikir gue sudi manggil loe mamah? Denger baik baik ya. Buat gue! Gue nggak pernah punya ibu. Ngerti! Dan satu hal lagi loe nggak usah sok baik didepan gue. Jijik gue ngeliat loe kayak gitu." Ucap dila sambil menutup pintu kamarnya sangat kencang.

"Astagfirulloh, ya allah apa begitu bencinya kah putriku pada diriku? Ya aku tau aku bukanlah ibu kadung nya tapii aku tetaplah ibu yang akan mengasuhnya mulai dari sekarang." Batin mamah zahra

***

Dimeja makan suasana sangat hening, tidak ada yang mulai pembicaraan. Bahkan yogi kakak laki laki dari dila pun tidak bicara. Biasanya yogilah yang paling aktif mengomentari masakan zahra dari mulai A sampai Z.

"Morning!?" Ucap seseorang

"Duduk dila!" Ucap seseorang tegas.

"Papah kenapa sih?" Tanya dila

"Duduk dila! Papah bilang duduk ya duduk!" Bentak papah nadila

"Mas! Sabar!" Ucap zahra berusaha menenangkan suaminya.

"Astagfirulloh! Dila papah ingin kamu menyebut istri papah dengan sebutan mamah. Jangan panggil lagi dia denfan sebutan loe! Itu nggak sopan na!"

"Tap-"

"Nggak ada tapi tapian atau kamu mau papah laporin kamu ke eyang supaya kamu tinggal disana?"

"Itu jauh lebih baik! Meningan tinggal sama eyang ya walaupun eyang sedikit galak sama gue tapi eyang jauh lebih sayang sama gue daripada loe berdua. Oke gue berangkat nanti sore, dan satu hal lagi bang yogi sama tira ikut gue! Gue nggak mau mereka jadi bahan kambing hitamnya tuh nenek lampir! Inget itu! Gue cabut!"sambi beranjak pergi namun langkahnya terhenti "Bang aku pergi dulu, udah siang!  aku takut telat. Assallammualaikum!" Ucap dila menyium punggung tangan yogi.

"Waalaikumsalam de" sahut yogi.
Setelah dila pergi yogi pun angkat bicara.

"Pah! Papah harus gak sekeras itu sama dila? Dila itu cuma belum bisa nerima kenyataan kalau mami itu udah nggak ada. Kita cuma bilang sama dila kalau mami itu pergi ninggalin kita buat selama lamanya, kita bilang mami pergi ke amrik! Tapi pada nyatanya mami emng udah nggk ada didunia ini. Kita bohongin dia pah! Aku ngerasa bersalah sama dila. Aku berusaha untuk tetap nyembunyiin semuanya! Biar dila nggak sedih biar dila nggal ngerasa sendiri. Tapi lihat sekarang apa yang terjadi dila malah jadi anak yang pembangkang sama orang tua.
Ini semua gara gara ide gila papah. Apalagi papah nikah sama tante zahra pas dihari meninggal mami yang ke tujuh. Cuma dila nggak tau aja yang sebenernya, andai aja dia tau semuanya udah pasti dia benci banget sama papah."ucap yogi panjang lebar.

"Nggak perlu berandai bang! Aku udah tau semuanya kok!" Ucap seseorang.

"Dila?" Ucap mereka bersamaan.

Alhamdulillah ini cetita ke-3.
Semoga suka.
Warning!!! Typo bertebaran.

Vote and commentnya ditunggu..

"Indana nuriyana"
"15072017"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijrahku BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang