Lullaby

914 126 29
                                    

"Jika aku bisa memilih ..., aku pun akan memilih mati, daripada hidup menanggung beban ini ...."

Lullaby

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : SasuNaru

Rating : M

Warning : AU, OOC, yaoi, dll.

Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan semata, bukan untuk menjelek-jelekkan karya Masashi Kishimoto.

Don't Like Don't Read!

"AAAKKHH ..., KARIN!!!"

"Konoha High School tengah berduka. Salah satu siswinya ditemukan tewas. Tubuhnya membeku di loker gudang. Siswi bermarga Uzumaki itu diperkirakan meregang nyawa beberapa jam yang lalu. Tak ditemukan sidik jari di luka lebamnya .... "

"BOHONG!! KARIN BELUM MENINGGAL!!!"

"Saat ini tim forensik tengah memeriksa korban. Polisi mengevakuasi sebagian warga sekolah guna mencari senjata si pelaku. Sebagian lagi dimintai keterangan mengenai keseharian korban. Kegiatan belajar mengajar terpaksa diberhentikan. Saya Akane melapor dari lokasi kejadian."

"TIDAK, KARIN BELUM MATI! SAAT INI DIA PASTI TERTAWA. TIDAK, KALIAN HANYA DIBODOHI PEREMPUAN SIALAN ITU! WARTAWAN ITU TAK BENAR!! ITU SEMUA BOHONG!! JUUGO, HENTIKAN MEREKA!! SASUKE, LAKUKAN SESUATU!!"

Konoha High School lebih ramai daripada sebelumnya. Tragedi berdarah ini menjadi buruan wartawan. Mereka bak semut yang mengerubungi gula. Kepala sekolah menjadi sasaran mereka. Melupakan sekelompok pemuda yang seharusnya menjadi sorotan utama, yaitu para sahabat korban.

"JUUGO, USIR POLISI ITU! KARIN TAK AKAN BANGUN JIKA POLISI KEPARAT ITU MASIH DI SANA! KARIN PASTI BANGUN!! IYAKAN SASUKE?? SASUKE!!"

Pemuda bersurai putih keunguan itu meronta di balik lengan sahabatnya. Juugo, sahabat yang rela menjadi pelampiasan amarah Suigetsu, hanya menangis dalam diam. Ia tak menyangka jika perempuan satu-satunya di kelompok mereka mati mengenaskan.

"Yang mati tak akan hidup lagi. Sesuatu yang telah terjadi tak mungkin dapat diulang kembali," ucap Sasuke, misterius.

Pemuda raven itu tampak muram. Tidak, ia tidaklah bersedih ketika kehilangan perempuan cerewet itu. Sasuke hanya kecewa, rencana yang telah ia susun tidak berjalan sempurna.

PEMBUNUH!

Mungkin itu yang akan dikatakan sahabatnya jika mengetahui dalang sebenarnya.

Apa peduli Sasuke? Karin tak bersalah! Keluarganya yang bersalah! Uzumaki keparat beserta saudara-saudaranya.

Beranjak dari kursi taman, Sasuke melangkah meninggalkan Suigetsu yang menangis tersedu-sedu, dan Juugo dengan luka-luka di sekujur tubuhnya, akibat menenangkan pemuda Hozuki itu.

.

.

.

Koridor sekolah memiliki keadaan yang berbanding terbalik dengan tamannya. Sepi, seolah warganya dibantai dalam waktu semalam. Konyol, ketika para siswi bergandengan tangan hanya untuk ke kamar kecil, takut arwah Karin menghantui mereka.

Pintu kelas bermodel geser itu berbunyi nyaring ketika dibuka. Tetapi, tak membuat siswa yang berdiskusi sampai menolehkan kepalanya.

"Ini kasus Uzumaki terakhir yang dibunuh," ujar Nara Shikamaru. Pemuda bermanik kuaci itu membolak-balikkan bukunya bosan.

LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang