Awal

15 2 0
                                    

Teeet.....

Bel berbunyi disekolah Eliter awal ajaran baru, wali kelas beserta orang asing pun masuk kekelas 7-C, semua orang dikelas bertanya-tanya 'siapa orang itu', 'apa yang mereka lakukan disini?'

"Namaku Muranuhi,Maaf kami datang tiba-tiba kami ingin mengumpulkan permata bulan" katanya.

Semua orang dikelas bengong kecuali seorang perempuan bernama Rise. Dia pun berdiri dan mengangkat tangannya

"Anu...untuk apa kita mengumpulkan permata bulan?" tanya Rise penasaran.

"Kemarin kami lihat di bulan ada seorang perempuan sendirian, dia meminta untuk membawa 100 permata bulan dalam 50 jenis jika ada yang berhasil, mereka akan dipertemukan oleh orang itu batasnya sampai kalian upacara kenaikan kelas" jelas Muranuhi panjang lebar.

"Ini pesan dari orang yang tinggal dibulan" kata partner Muranuhi, Tomoki.

Semua orang dikelas mendengar dan mekihat dengan seksama, dilayar ada anak perempuan berambut putih, para cowok pun langsung menyukainnya.

"Halo semua namaku Miyumi, aku minta kalian semua untuk mengumpulkan permata bulan , aku tidak bisa kembali tanpa itu, kumohon selamatkanlah aku. Tanggal 6 maret jika aku belum kembali kebumi, bulan aka hancur 90% nya" jelas Miyumi dilayar.

"Kalian akan saya kasih ini selamat berjuang" kata Tomoki sambil menyodorkan buku panduan dan kertas dan meninggalkan kelas.

Rise pun mengambil buku itu, isinya jenis permata bulan yang akan dikumpulkan, dan kertas tersebut berisikan kelompoknya, saat pelajaran hati Rise bertanya-tanya.

"Mengapa dia meminta kelas kita yang melakukannya? Mengapa harus permata bulan? Dimana kita bisa menemukannya?"

Pertanyaan itu tidak bisa terjawab satupun, Rise pusing memikirkannya, dia selalu memikirkan jawabannya saat pelajaran, saat pulang dia pun masih memikirkannya lalu anak perempuan berambut twintail ada dibelakangnya.

"Apa namamu ada didaftar ini?" tanyanya sambil menyodorkan kertas yang dibagikan oleh Tomoki.

"Iya namaku Rise senang bertemu denganmu." kata Rise sambil memperkenalkan diri.

"Namaku Chiho" katanya.

Rise dan Chiho pun pulang bersama sambil mencari permata bulan, kemudian dia menemukan sesuatu disaku baju Chiho.

"Rise, apa ini?" tanya Chiho bingung.

Rise pun mengeluarkan buku panduannya dan benda itu mirip dengan permata bulan.

"Chiho, ini permata bulan" seru Rise.

"Benarkah? Waii kita dapat satu!" kata Chiho senang.

Rise pun menandai kalau permata ini sudah ada, dan menyimpan permata bulan diplastik yang sudah disiapkan Rise.

"Permata bulan ini dibawa sama siapa?" tanya Rise panik.

"Bagaimana kalau aku?" kata seorang perempuan yang berdiri di belakang Rise dan Chiho.

"Maaf kaget aku Ritsuko aku sekolompok dengan kalian, senang bertemu denganmu. Oh iya ngomong-ngomong aku sudah menemukan 2 permata bulan" jelas Ritsuko sambil memasuka permata bulannya denganjenis yang berbeda.

"Aku Rise dia Chiho" kata Rise memperkenalkan diri dan Chiho.

"Rise, Chiho, mau gak kita cari kelompok kita yang satu lagi" ajak Ritsuko sambil menyodorkan kertasnya.

"Boleh, lagipula kami juga bisan melakukan aktivitas dirumah" jelas Chiho.

Rise, Chiho, dan Ritsuko pun mencari anggota terakhir, mereka sudah mencarinya tetapi dia tidak ada.

"Kemana sih anak itu?" kata Rise ngeluh.

"A....kita belum cari dia diperpustakaan" kata Ritsuko mengingat.

Mereka pun pergi ke perpustakaan, tepat sesuai dugaan Ritsuko, anak kelas 7-C ada disana. Mereka pun menghampirinya.

"Apakah kamu anak bernama Ayaka?" tanya Rise berbicara dengan anak berambut biru sedang membaca novel.

"Iya, namaku Ayaka aku anggota terakhir ya?" tanya Ayaka tersipu malu.

"Oh iya aku Rise dia Chiho dia Ritsuko" kata Rise lagi sambil memperkenalkan dirinya, Chiho, dan Ritsuko.

"Rise aku menemukan permata bulan nih" kata Ayaka sambil mengeluarkan sebuah permata bulan dengan jenis yang berbeda.

"Waii! Makasih ya mari kita kumpulkan" kata Rise memberi semangat.

"Ayo!".

Tiba-tiba

Kruyuk....

"Maaf ya aku lapar, apa bisa kita makan parfait sepulang sekolah?" tanya Chiho tersipu malu.

Semua orang mengangguk dan mereka pun menuju toko parfait. Saat pesanannya sampai mereka pun mulai makan.

"Selamat makan!"

Skiptime

Saat selesai makan Ayaka melihat sesuatu yang aneh digelas parfaitnya.

"Apa ini?" tanyanya bingung.

Rise pun langsung mengeluarkan bukunya dan itu adalah...

"Permata bulan" kata Rise singkat.

"Ehh permata bulan diparfait?!" Ritsuko kaget.

"Permata bulan itu selalu keluar ditempat yang tak terduga ya." kata Chiho dengan suaranya yang lembut.

"Chiho suara kamu sumbang ya?" tanya Rise mendengar suara yang tidak biasa.

"Nggak ah" jawab Chiho canggung.

Setelah kenyang kami pun pulang kerumah masing-masing.

Permata yang kami dapat yaitu

5 buah permata bulan
5 jenis permata

Bersambung...

Hai para readers kembali lagi sama author yang imut (readers=-_-)

Abaikan yang itu       ↑

Jangan lupa tinggalkan jejak alias votemennya ya

Bobay

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Moon JewelryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang