Bismillahirrahmanirrahim
.
.
.Sudah menjadi rahasia umum jika Ghazy biang pembuat masalah dan selalu menjadi trending topic selama seminggu terakhir. Tapi, entah ada angin apa si biang onar itu berada di tengah lapangan asrama santri putri. Dimana itu adalah area terlarang yang dilarang keras dilewati oleh santri putra.
"Ngapain Ghazy berdiri di tengah lapangan?" tanya Fina yang baru saja memasuki kamar asrama mereka.
"Kamu nanya ke siapa?" Salsa lebih dulu menjawab. Pasalnya ia melihat aura di dalam kamar mereka sedang tidak kondusif.
Fia yang tengah murung menatap dinding dengan tatapan kosong, Aulia yang berusaha menenangkannya dengan mengusap pelan bahunya.
"Yang mau jawab ajalah."
"Kalau aku juga nggak tahu, pas masuk kesini Ghazy udah berdiri disitu." Terangnya.
"Kalau dia, kenapa?" Fina kembali bertanya melihat Fia yang tidak seperti biasanya.
"Aku juga nggak tahu Pin, soalnya daritadi aku juga udah nanya. Tapi nggak dijawab sama mereka berdua. Pas aku masuk sini auranya udah mencekam gitu." Fina mengangguk paham. Ia sudah bisa menghubungkan kalau Ghazy yang sedang berada diluar dan Fia yang tengah dilanda awan hitam ini sepertinya memiliki hubungan. Walau ia tak tahu jelas apa itu tapi yang pasti ada sebab akibat.
Saat mereka tengah berpikir suara keras dari luar mengintruksi mereka, "cek! Cek, 1 , 2, 3 dicoba!"
"Udah nyala Za!" Teriakan itu semakin memandu suasana riuh yang kini memadati koridor asrama yang penasaran akan apa yang dilakukan oleh Ghazy.
"Teruntuk Bakpia, eh salah. Nama lengkapnya siapa Za?" Reza yang tengah sibuk mengatur sound system yang digunakan oleh Ghazy itu memberikan jawaban hanya dengan gerakan mulut.
"Bicara yang jelas, gila!" Tak sadar bahwa mikrofon yang dipegangnya itu menyala hingga semua orang bisa mendengar apa yang baru saja ia ucapkan.
"Alifia Nindya Wijaya!" Teriak Reza, entah dari mana anak itu mendapatkan identitas Fia.
Mengangguk pelan, tak lupa memberikan tanda ok dengan tangannya. Ia kembali melihat kearah asrama Fia yang berada di gedung B. Tapi ia tak tahu dimana tepatnya, ia hanya mendengar dari Reza bahwa gadis bernama Fia itu tinggal di gedung B asrama putri. Ghazy sempat curiga jika Reza memiliki orang dalam disini.
"Buat lo yang namanya Alifia Nindya Wijaya. Gak perlu panjang lebar apalagi kali tinggi. Gue cuma mau bilang, maaf. Gue tau gue salah, tapi salah lo juga sih batu banget. Tapi sebagai laki-laki gentle, gue datang kesini buat minta maaf sama lo. Terserah kalau lo mau nerima maaf gue atau nggak. Yang jelas tadi gue nggak sengaja, beneran. Gue juga nggak ada niat apapun." Menunggu sejenak, Ghazy gak melihat tanda-tanda keberadaan Fia ditengah kerumunan santri lain yang terlihat sangat penasaran. Ghazy yakin jika dia berada di sekolah umum pasti sudah viral karena tingkah konyolnya ini.
Saat hendak melangkah pergi, teriakan dari lantai dua membuatnya berhenti, "gue nggak akan maafin lo, sampai kapanpun!"
Mengangguk paham, Ghazy tahu bahwa ini tak akan mudah. Ia yang salah karena menyentuh sembarangan. Ia lupa bahwa dimana tempatnya sekarang. Ia lupa bahwa ia berada di lingkungan yang agamanya sangat taat. Berbeda dengan dunianya di Jakarta yang bisa dikatakan sangatlah bebas.
"Ok. nggak pa-pa. Gue juga gak minta buat dimaafin. Gue cuma mau bilang maaf. Itu aja, kalau lo mau nerima ataupun nggak maaf gue. Ya terserah." Ghazy sudah ingin melangkah pergi tapi sorakan dari yang lain membuatnya berhenti. Karena kali ini bukan dirinya yang menjadi sorotan. Melainkan Fia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Ghazy ✔
DiversosTakdir yang mempertemukan, takdir pula yang memisahkan. Tanpa ketaatan maka akan tersesat dijalan. "Kamu dan luka itu sama, terlalu menyakitkan." »»--⍟--«« Start : 05/08/2022 Finish : 31/01/2023 Copyright ©...