Chapters 3 -Meet(1)-

259 28 1
                                    

"Di mana aku bisa menemuinya?"

"pukul duabelas siang, jam istirahatnya. Kau bisa menemukan nya dengan mudah, dia selalu berada di kantin dan selalu duduk sendiri" jelas Taeyeon panjang.

"Wae? kenapa duduk sendiri?" tanya Chanyeol penasaran.

"Tidak ada yang mau duduk dengannya, mereka semua takut karena ia bisa melihat kita"

This Ghost! Is my boyfriend
Chapter 3

"Hei hei, apa si Byun itu selalu sendiri?"

"Tidak, kemungkinan ia sedang bersama hantu"

"Jangan asal bicara kau"

"Sungguh! Beberapa waktu lalu aku melihat nya sedang berbicara sendiri di dekat gudang"

"Heol, ini membuat ku merinding"

Suara bising itu mengganggu Baekhyun. Ya... Baekhyun dengar apa yang siswa-siswi katakan barusaja, hanya saja ia acuh seolah tak mendengar apapun.

"Byun Baekhyun" seru seseorang dengan suara bass nya dan dengan respon cepat Baekhyun mengalihkan pandangan nya yang awalnha tertuju pada makan siang nya kini beralih kearah lelaki tinggi yang rupawan, ia juga memaki seragam sama seperti Baekhyun.

"Nuguseyo?" (siapa kau?) tanya Baekhyun sambil menatap malas lelaki rupawan di hadapannya dan mengabaikan makan siangnya.

"Park Chanyeol imnida" jawab lelaki itu.

"Wae?" tanya Baekhyun lagi.

"Bisakah kau membantu ku?" ucap Chanyeol. Baekhyun langsung menyrengitkan dahinya. Bingung akan ucapan lelaki di hadapannya. Membantu? Bahkan Baekhyun tidak mengenalnya.

'psttt, lihat dia mulai lagi'

'dia berbicara sendiri'

'apa dia berbicara dengan hantu'

'berhenti membicarakanna. Dia bisa dengar'

'heol, tak kusangka dia benar-benar bicara sendiri'

Suara bisik-bisik terdengar bersautan. Mereka semua membicarakn Baekhyun. Ya Baekhyun, pasalnya di mata mereka Baekhyun seperti sedang berbicara dengan angin.

'tak!'

Baekhyun tiba-tiba membating sumpit yang ia pegang sejak tadi dengan keras lalu menatap seluruh siswa yang berada di kantin dan berakhir kepada siswa di hadapannya.

"Siphal" gumam Baekhyun, lalu ia beranjak meninggalkan kantin yang berisi siswa-siswi yang tengah menatap nya.

"Ya! Byun Baekhyun! Baekhyun!" teriak Chanyeol yang hanya dapat di dengar Baekhyun.

Setelah berteriak, Chanyeol lebih memilih mengejar Baekhyun yang sepertinya berjalan ke arah taman.

"Baek!" seru Chanyeol sambil menarik pergelangan tangan Baekhyun dan membuat sang pemilik tangan berbalik.

"Ku mohon bantu aku Baek" mohon Chanyeol sambil menatap Baekhyun yang sedang menunduk dengan penuh harap.

Baekhyun pov

"Ku mohon bantu aku Baek" suara bass itu memohon pada ku. Sedangkan aku hanya diam menatap pergelangan tangan ku yang sedang di genggam oleh lelaki di hadapan ku.

Aku berfikir, sebenarnya dia siapa? hantu atau manusia? Jika dia manusia, tangannya tidak akan dingin seperti saat ini. Dan jika dia hantu, sinar matanya tidak akan hiduo seperti sinar mata manusia. Lantas aku menengadakan kepala ku menatapnya.

"Nuguseyo?" tanya ku.

"Aku Chanyeol" jawabnya

"Nuguseyo?!" tanya ku lagi sedikit berteriak.

"Sudah ku bilang aku Chan-"

"Seberanya kau ini apa huh?!" teriak ku padanya. Tak peduli jika seseorang melihat ku berteriak padanya.

"A-aku sudah mati" jawabnya lirih. Tatapan mata memohonnya tergantikan tatapan senduh. Apa aku keterlaluan bertanya seperti itu?

"hh... apa mau mu Park?"

"Bantu aku Baek, jebal" (kumohon)

"Mian, aku tidak bisa"

Ya... aku tidak mau berurusan dengan hantu. Aku lelah, biarkan mereka menyelesaikan urusan mereka sendiri.

Aku langsung melepas genggaman lelaki bernama Chanyeol lalu pergi meninggalkan nya

Baekhyun pov end

Normal pov

Setelah Baekhyun melepaskan genggaman tangan Chanyeol, ia segera melangkahkan kakinya untuk kembali kekelas dan tidak lupa ia memasang earphones di telinganya.

Sementara Chanyeol terus mengekori Baekhyun sambil berkata "Kumohon bantu aku" berulang kali.

Dan seperti dugaan Baekhyun, saat ia sedang berjalan di antara para siswa-siswi di koridor, sebagian dari mereka memberi jelan untuk Baekhyun lalu membicarakan Baekhyun. Sedangkan Baekhyun acuh akan semua itu.

Setelah itu Baekhyun sampai di kelasnya dan duduk di tempat duduknya. Mengeluarkan sebuah novel dari tasnya dan membacanya. Sekali lagi tidak memperdulikan teman satu kelasnya yang menatapnya dengan berbagai macam tatapan dan juga jangan lupakan Chanyeol yang sekarang duduk di samping Baekhyun.

.
.
.
.
.

Pukul 4 sore, Baekhyun telah meninggalkan sekolahnya. Ia juga akan melewatkan kelas tambahan. Kaki kaki pendeknya membawa tubuhnya ke arah halte bus.

CIIIITTTTTT

Suara decitan dari gesekan ban dan aspal terdengar, sebuah bus berwarna biru dengan kode 101 berhenti di halte tersebut dan dengan cepat Baekhyun masuk ke dalam bus lalu memilih tempat duduk paling belakang.

Chanyeol pov

Mau kemana dia? Taeyeon-noona bilang rumahnya dekat dari sini?

Karena penasaran, aku mengikutinya masuk ke dalam bus, hanya saja aku memilih menjaga jarak darinya. Aku takut dia akan terganggu karena aku ada di dekatnya, seperti kejadian tadi siang di kantin. Hahhhh, aku menyesal membuatnya marah seperti tadi.

Sudah 30 menit, dan ini sudah halte yang kesekian yang telah ku lewati. Bus ini berhenti lagi di sebuah halte.

dan...

assa!!

Baekhyun mulai beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari bus. Ia berjalan kaki entah kemana, sedangkan aku terus mengikutinya dari belakang.

Saat ku lihat, Baekhyun berhenti di sebuah bangunan besar.

"Hahh, rumah penyimpanan abu?"


to be continue....

with love
Han Seulli

This Ghost! Is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang