BANGTANVEROSSA: 4

398 30 0
                                    

"Jisoo-ah.."

"Eung?" Aku mengucek mataku mencoba melihat siapa itu.

"Sudah sore, dan kau masih ingin tidur huh? Dasar pemalas.." Siapa lagi kalau bukan Kak Seokjin.

"Aku kan Putri Tidur...."

"APA? SUDAH SORE?!" teriakku dan bangun seketika. Aku melupakannya.

"Kenapa kau tidak membangunkanku? Ini sudah hampir gelap!" ucapku pada Kak Seokjin yang hanya diam sambil melipat lengannya.

"Aish, bodoh!"

"Yak! Kau yang bodoh, bocah!"

Aku segera mandi dan mengganti bajuku. Tak lupa aku rambutku walau agak terburu-buru.

"Kau mau kemana? Kau belum makan malam sayang.." Ibu menyegatku saat aku ingin keluar kastil.

"Aku tidak lapar, ibu. Aku hanya ingin mencari udara segar. Sudah ya, ibu.." Aku berlari sambil mengangkat gaunku. Kini aku sampai di kandang Hoseok, tapi aku tidak menemukannya.

"Hoseok! Hoseok!" Aku berusaha memanggil kuda kesayanganku itu. Aku mencarinya di seluruh sudut tempat itu.

"Merindukan kudamu, Tuan Putri?"

"Jimin-ssi!" Aku berlari kearahnya. Dia datang dengan menggiring Hoseok.

"Tidur pulas hm?"

"Yak, kau! Maafkan aku Jimin-ssi, apakah sekarang sudah terlalu gelap untuk berkuda?"

"Tidak masalah Tuan Putri. Silahkan.." Jimin kembali tersenyum padaku.

Aku pun menunggangi kudaku, Jimin membawa satu kuda istana. Kami berkuda santai ke lapangan. Entah, aku merasakan kebahagiaan yang lain saat aku bersama Jimin. Semenjak aku mengenalnya.

"Terus, Tuan Putri. Kau pasti bisa!" Kini Jimin sedang mengajariku menunggang kuda dengan beberapa teknik. Menakjubkan.

Kami terus bersenda gurau petang ini. Sudah mulai gelap. Tapi kami masih asyik kejar-kejaran dengan menunggang kuda kami masing-masing.

"Tuan Putri?"

"Panggil saja aku Jisoo. Kalau kau menyebutku Putri lagi aku akan marah kkk.."

"Baik, Putri ehm Jisoo.." Jimin menatapku.

"Kau kedinginan? Kau belum makan malam?" Aku menggelengkan kepalaku. Ia melepas jubah berkudanya dan memakaikannya padaku. Astaga, apa yang dia lakukan?

"Kau harus makan, Tuan Putri.."

"Yak, Jimin-ssi!" Aku pun mengejarnya gemas sampai di depan kastil.

"Selamat menikmati makan malammu, Putri. Aku tidak bisa memanggilmu dengan namamu saja kalau sedang berada disini.."

"Ya ya baiklah, aku mengerti. Ah ya dan ini milikmu. Terimakasih.." Aku melepas jubahnya dan mengembalikannya pada Jimin. Jimin pun berlalu dari hadapanku.

"Ajjajjajinjja, kau mengagetkanku!" Kak Seokjin sudah berdiri tepat di depan saat aku membuka pintu kastil.

"Bersama Jimin hm?" tanyanya.

"Tolong kali ini jangan beritahu ayah.." pintaku dengan wajah memelas.

"Tidak bis-"

"Kumohon kakak laki-lakiku, Pangeran yang paling tampan dan baik.."

"Tidak-"

"Kau bisa mengambil jatah ayam kalkunku malam ini.." Aku mengedipkan sebelah mataku meyakinkannya.

bangtanverossa👑 [jisooxjimin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang