Chap 8

2.1K 238 25
                                    

Malam hari yang sangat indah. Di bawah langit bertabur bintang, terlihat sepasang sejoli yang sedang duduk di atas rumput hijau di sebuah taman. Mereka terlihat begitu menikmati suasana tenang ini. Si pria duduk dengan berselonjor kaki, dengan tangan yang sebagai tumpuan nya. Sementara si wanita masih asik dengan memeluk kedua lututnya.

"Apa kau kedinginan?" Tanya si pria tampan itu.

"Anni. Aku tak kedinginan oppa." Jawab sang Wanita.

"Hem.. apa yang Somin bicarakan dengan mu sayang,?"tanya pria itu berusaha tenang. Padahal dalam hati dia sangat was-was ketika mendapat telpon dari wanita di samping nya. Yang mengatakan putrinya datang ke tempatnya.

"Hanya obrolan ringan biasa saja. Oppa."jawab wanita itu sambil menghela nafas nya.

"Kau tak bisa membohongi ku sayang, katakan lah ada apa?" Tanyanya lagi. Mengetahui si wanita di samping nya itu menyembunyikan sesuatu.

"Oppa.. apa benar kita bisa melanjutkan hubungan ini.?"tanya wanita yang bernama Shin hye itu meragu.

"Apa maksud mu? Apa Somin mengatakan hal yang menyakitimu?" Yong hwa kembali bertanya dengan menatap lekat wajah wanita di sampingnya itu.

"Bukan begitu oppa. Somin hanya mengungkapkan isi hatinya saja. Dia tak lakukan apapun" ujar Shin hye. Yong hwa yang mendengar nada serius dari wanitanya segera membenarkan duduknya. Dia duduk menghadap Shin hye.

"Benarkah?" Tanya Yong Hwa memastikan.

"Sungguh oppa., dia tak mengatakan apapun. Setelah mengeluarkan isi hati nya, Somin menangis dan setelah nya dia tertidur."terang Shin hye. Yong hwa menghela nafasnya sejenak sebelum berbicara lagi.

"Lalu apa yang membuatmu ragu dengan hubungan ini sayang?" Tanya Yong Hwa sambil mengelus pipi Shin hye lembut. Dia menyerengit melihat sudut bibir Shin hye memerah bahkan ada sedikit memar. Hatinya meragu, tak mungkin kalau ini ulah putrinyakan?. Tapi lamunannya tersadar saat mendengar ucapan Shin Hye.

"Aku hanya tak ingin membuat Somin bersedih oppa. Dia sangat rapuh ketika menangis tadi." Kata Shin hye mengingat Somin menangis di pelukannya.

"Sayang.. bukan kah kau sudah berjanji untuk tidak menyerah sekarang?"tanya Yong Hwa mengingatkan.

"Aku tau oppa. Tapi Somin...."ucapan Shin hye terhenti karna jari Yong Hwa menghentikan.

"Aku mohon sayang... jangan lanjutkan. Kau memikirkan Somin. Tapi apa kau tak memilirkan aku? Hemm?"kata Yong Hwa sambil menatap lekat manik indah di depannya.

"Biarkan aku egois untuk kali ini sayang. Aku mohon biarkan aku egois karna tak bisa untuk melepaskan mu." Lanjut Yong Hwa.

"Tapi oppa. Kita bisa menyakiti putri mu. Aku tak bisa...."ucapan Shin hye kembali terputus. Bukan jari Yong Hwa yang menghetikan. Tapi bibirnya sudah berpaut dengan bibir Yong Hwa. Yong Hwa menyesap bibir Shin hye pelan dan penuh kelembutan. Mereka menutup mata dan menikmati kebersamaan mereka. Tapi tak lama kemudian Shin Hye meringis ketika Yong Hwa tak sengaja menyentuh memar di sudut bibirnya. Mendengar ringisan sang pasangan Yong Hwa melapaskan tautan bibir mereka.

"Siapa yang melakukan ini sayang? Apa Somin?"tanya Yong Hwa yang menyadari luka itu adalah luka tamparan. Shin Hye yang menyadari pertanyaan Yong Hwa langsung tersadar.

"Bukan oppa.!!"kata Shin hye cepat. Dia agak ragu mengatakan kebenaran pada Yong Hwa.

"Lalu..?" Ucap yong hwa menunggu Shin Hye menjelaskan.

"Bukan Somin. Tapi seorang wanita yang mengaku sebagai calon istri mu. Aku pun tak kenal mereka. Tapi Somin bilang mereka adalah tetangga rumah kalian." Akhirnya Shin Hye menceritakannya. Dia sedikit kesal tapi juga terkekeh geli melihat raut wajah Yong Hwa.

mommy baruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang