"Mungkin perasaan itu benar. Mungkin aku benar-benar sudah jatuh" Chanyeol menaikkan satu alisnya - menandakan ia tidak mengerti dengan prekataan Wendy -
Seorang pria, pria itu memeluk Wendy dengan erat. Wendy dan pria itu nampak bahagia bersama. Wajahnya tidak terlihat dengan jelas, Wendy tidak tahu siapa pira itu.
Wendy memejamkan matanya erat. Sebuah kejadian aneh kembali melintas di kepalnya, dan kali ini sakit yang ia rasakan lebih hebat dari sebelumnya. Gadis itu kini menekan kepanya erat, sakit yang ia rasakan sudah tidak tertahankan lagi. Chanyeol yang melihat perubahan pada Wendy berubah panik. Seharusnya Park Chanyeol memang tidak usah lagi kembali dalam hidup Son Wendy.
"Wendy-a gwaenchana? Ada apa denganmu? Ya Son Wendy!" Detik itu, detik dimana Chanyeol tahu apa yang terjadi pada Wendy dan ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Penyesalan terus memenuhi dadanya. Saat Chanyeol memutuskan untuk tetap berada di dekat Wendy maka ia telah memilih untuk mengingatkan gadis itu tentang masa lalu mereka dengan resiko yang sangat besar. Ada dua pilihan sebelumnya, meninggalkan Wendy dengan separuh ingatan yang mungkin akan terus menjadi beban bagi Wendy - karena tidak sepenuhnya mengingat apa yang telah terjadi - dan pilihan kedua adalah pilihan yang sudah dipilih oleh Chanyeol, mengingatkan Wendy dengan resiko yang sangat besar. Tidak ada yang menguntungkan diantara dua pilihan itu, tapi Chanyeol harus memilih dan ia harus menjalani pilihannya. Chanyeol meletakkan kepala Wendy pada satu lengannya dan tangan yang lain ia gunakan untuk mengusap surai keemasan milik Wendy. "Mianhae, Wendy-a mianhae..."
Wendy melepas pelukannya dengan pria itu, namun tangannya masih melingkar di leher pria itu. Mata Wendy tertuju pada deretan gigi putih yang tertata dengan rapih yang terlihat jelas karena sang pemilik sedang tersenyum erat, lesung pipi juga terlihat sangat indah di tepian senyum pria itu. Suara tawa mereka mulai terdengar jelas di telinga Wendy, suara yang terdengar tidak asing.
Wendy sedang tersenyum girang di dapur dengan sebuah spatula di tangannya. Entah apa yang terjadi sehingga ia begitu bahagia. Wendy terkejut saat menyadari sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Kini jelas terlihat seorang pria dengan deretan gigi yang sama, dan kali ini Wendy sanggup melihat lebih banyak. Pipi dan hidung pria itu kini terlihat jelas. Sangat tampan.
Entah sudga berapa lama Wendy menanti seseorang yang tak kunjung datang, dan ia tidak tahu mengapa seseorang itu terlambat. Sesuatu yang berharga akan berakhir hari ini, tapi hal ini tidak bisa dihindari. Wendy tahu ia akan sangat merasa kehilangan dan hatinya akan sakit dalam jangka waktu lama, tapi ini resiko yang telah ia ambil sejak awal. Saat kau mulai bermain hati dengan seseorang, maka bersiaplah untuk kalah dalam permainanmu sendiri. Bersiaplah untuk terluka karena permainanmu sendiri.
Wendy sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi, pesan singkat berisi kata-kata untuk mengakhiri hubungan merekapun terkirim. Semuanya sudah berakhir. Sebuah air mata terjun bebas dari mata yeoja cantik itu, dan makin mengalir deras saat ia berusaha menghapus foto-foto di galery hpnya.
Wendy nampak berjenti sejenak saat ia berhenti pada sebuah foto, sebuah foto menampakkan Wendy dengan gaun merah dan sendang tersenyum manis dan menunjukkan kedua tangannya yang membentuk huruf V. Disampingnya seorang pria mengenakan baju keabuan yang sedang melakukan hal yang sama dengan Wendy. Bibir dan hidung pria itu sama seperti yang Wendy ingat sebelumnya dan kini, Wendy bisa melihat wajah pria itu sepenuhnya. Park Chanyeol.
"Cha-Chanyeol-a" Wendy meraih kesadarannya setelah semua yang ia lalui bersama sakit kepala dan ingatan-ingatan yang mengalir deras di kepalanya. Semuanya kini seakan kembali utuh di kepalanya, kepingan-kepingan yang telah menjadi beban sekian lama kini utuh sudah. Tapi anehnya, Wendy masih tidak siap menerima kenyataan, sekarang ia harus berhadapa dengan fakta bahwa hubungannya dengan Park Chanyeol telah berakhir dan hatinya tidak seharusnya tetap berdetak kencang saat berada di dekat Park Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Next Door || Wenyeol
FanfictionTidak ada satupun kejadian yang terjadi di dunia ini adalah sebuah kebetulan. Kejadian itu tersusun rapih satu sama lain, saling melengkapi, dan juga saling mempengaruhi.