CHAPTER 1

9 2 0
                                    

Hari baru, teman baru, sekolah baru, lingkungan baru, kehidupan baru, bahkan ibu baru.

~~~

Hari ini hari pertama Diva masuk ke sekolah barunya. SMA Merpati adalah salah satu sekolah yang ada di Jakarta.

Diva masuk sekolah ini dari rekomendasi teman ayahnya yang anaknya yang pernah bersekolah ditempat ini.

Harus beradaptasi dengan yang baru bukanlah hal mudah bagi seorang Divanadya, yang terkenal akan kependiamanya.

Baru seminggu yang lalu Diva dan ayahnya pindah ke Jakarta.

Jakarta masih sangat asing bagi Diva. Dia sama sekali tidak mempunyai teman disini. Bandung adalah kota kelahiran dan tempat dibesarkanya Diva. Walau dekat dengan Jakarta tapi Diva belum pernah sama sekali menginjakan kakinya di Jakarta.

"Ayo div, kita ke ruang kepala sekolahnya dulu" Suara Ferdinan Subantoro-ayahnya-membuyarkan lamunan diva.

Dengan kaku Diva memgikuti langkah ayahnya.Sekolah ini sangat luas dengan fasilitas yang sangat lengkap. Ruang guru berada disisi kanan sekolah. Diva kagum dengan sekolah ini, walau di Bandung Diva bersekolah disalah satu sekolah terpandang tapi kalah jauh dengan sekolah ini.

Diva terus mengikuti ayahnya dan mengangumi sekolahan ini, tampa terasa mereka sudah berada di ruang kepala sekolah. Ruangan ini pun cukup besar jika hanya untuk di tempati kepala sekolah.

"Silahkan duduk Tuan Subantoro" kepala sekolah botak dengan kumis tebal di atas bibirnya mempersilahkan mereka duduk. "Meli tolong siapkan minuman, dan bawa kekantor saya. Cepat!" ucapnya lewat intercom yang ada di meja kerjanya.

Di atas meja itu ada sebuah kayu yang bertuliskan Mr. Galih fauzi, Se.Mm. Pd.

Jadi namamya pak galih. Ucap Diva dalam hati. Diva menatap ruangan mewah itu, tidak berapa lama perempuan dengan postur tubuh tinggi dengan kaca mata bertenger di hidungnya dan rambut yang digulung ketat, menaruh tiga gelas minuman kemeja tamu.

"Pak Subantoro" kepala sekolah mulai membuka percakapan, perempuan yang tadi berdiri di samping kepsek.

"Panggil saja Ferdinan" jawabnya.

"Iya pak Ferdinan, anak bapak sudah bisa mengikuti KBM disini, jadi biar ibu Meli yang mengantar anak bapak kekelasnya. Beliau adalah penangung jawab kesiswaan"

Perempuan itu memperkenalkan diri.

"jadi siapa nama kamu sayang?" tanya bu Meli dengan sok manis.

"Divanadya Bu" jawabnya singkat.

"Oke! kamu bisa ikut Ibu sekarang, Ibu akan mengajak kamu berkeliling memperkenalkan sekolah ini, baru kita akan ke kelas yang kamu tempati" ajaknya. "saya permisi dulu Pak Ferdinan dan Pak Galih"

Diva mengikuti bu Meli dari belakang, sebelum keluar pintu Ayahnya memanggil.

"ayah abis ini langsung ke kantor. Kalo udah pulang nanti langsung telepon rumah aja. Pak Budi akan jemput kamu"

Aku hanya menangguk, malas untuk membalas ucapan Ayah.

Setelah berkeliling sekolah luas ini membuat Diva kelelahan, mereka benar-benar mengelilingi penjuru sekolah. Yang diingat Diva-harus diingat- hanya kantin, toilet dan perpustakaan dari semua tempat yang mereka lewati.

"Kelas kamu disini. Ini kelas X.5" Bu Meli mempersilahkan Diva masuk lebih dulu.

"anak-anak tolong diam sebentar!" teriak bu Meli. "kita kedatangan murid baru, pindahan dari Bandung" bu Meli menatap Diva "Ayo nak perkenalkan diri kamu"

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang