Seperti yang 'ku kasih tau di character introduction untuk cerita mereka mulanya, sori kalo lupa dibuat ni kisah. Oke, langsung aja read. Okey?
Read...
( 9 Tahun Lalu ),
At United States American (USA)."Papa sudah siap?" seru laki-laki yang berusia 18 tahun tersebut pada Ayahnya.
Ini merupakan kedua kalinya laki-laki itu akan berangkat ke London lagi bersama Ayahnya, Daniel Crenshaw.
"Tentu saja sudah." Jawab Ayahnya yang ternyata sudah berada diluar.
Hal itu tentu saja membuat Pete menatap Ibunya, Larry Crenshaw dengan bingung, "Sejak kapan Ayah dimobil, Mom?"
Larry tersenyum geli menatap putra semata wayangnya, "Sebelum kamu turun disini, sayang." Lalu Ibunya mengusap rambutnya sekali, "Mending kamu ke mobil, sebelum Ayahmu yang tidak sabar memanggilmu." Katanya ketika sudah berada depan rumah.
Pete mengangguk, "Baiklah, Mom. Pete pergi dulu," Kata dia lalu menarik lengan Larry dan mencium dahi Ibunya.
Ibunya hanya takjub menatap putranya yang sama persis dengan sifat ayahnya sebelum pergi kemana pun.
Larry mengangguk, "Ya, hati-hati." Jawab dia setengah nyaring karena Pete sudah berada dimobil.
>>
Saat mereka sudah menaiki pesawat dan sekarang telah sampai ditempat dia ditugaskan, Daniel sudah disambut oleh sang sutradara disalah satu studio yang bertempat disekitar 32 km sebelah barat di Iver – London, Studio Pinewood.
"Apakah saya telat kemari?" Tanya Daniel pada sang sutradara tersebut setelah melihat beberapa kru tampak memasang beberapa kamera dititik-titik tertentu.
Cavier Hunston tertawa pelan memandang wajah cemas dari sang tenaga teknik bagian soundman yang telah direkrut untuk film-nya.
"Tenang saja, film akan dijalankan sekitar 15 menit lagi." Ucap Cavier tenang. "Lagipula apa itu putramu?" Tanya dia memandang Pete yang sedang mengamati keseluruhan gedung studio tersebut dengan seksama.
Daniel mengalihkan tatapan ke putranya, "Ya, dia putraku." Lalu memanggilnya, "Pete, kemarilah." Panggilnya pada Pete yang sedang duduk disamping salah satu kru cameramen.
"Ada apa, Ayah?" Tanya Pete setelah berada dihadapan Ayahnya.
Daniel tersenyum pada putranya, "Kenalkan Pete, dia Cavier Hunston, sutradara termasyhur disini sekaligus sahabat Ayah dikampus." Lalu memindah pandangan ke Cavier, "Dan Cavier, ini putra tunggalku, Pete Crenshaw."
Tampak mengangguk Cavier mengulurkan tangan ke Pete, "Hello, Pete. Kau sangat tampan, dan... Aku belum terkenal sama sekali disini, London. Ayahmu saja yang berlebihan."
Daniel tertawa pelan menanggapi perkataannya.
Pete tersenyum tipis pada sang sutradara, "Thank you, Tuan Hunston. Meski begitu, aku senang dengan film Red Shoes yang syuting distudio anda, tampak mengesankan." Jawabnya menerima uluran tangan sutradara.
"Panggil saja aku Tuan Cavier, Pete dan terima kasih untuk menyenangi film yang telah aku ambil ulang." Ujar Cavier, dia merasa tersanjung.
Pete mengangguk sebagai balasan, "Sebaiknya Ayah hendak bersiap, Pete. Kamu duduk saja disana tadi, atau jalan-jalan disekitar sini." Kata Daniel sebelum ke belakang studio.
"Aku disini saja, Ayah." Kata Pete lalu hendak duduk ditempatnya semula.
Tiba-tiba sebelum Pete sampai ditempat duduk tubuhnya jatuh terduduk karena seorang wanita yang menabraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eight Detectives | Revisi ✅
Mystery / Thriller1⃣ ⚫The First Stories, have done to reviewed. The Eight Detectives adalah perkumpulan dari kasus-kasus yang dipecahkan oleh delapan detektif itu sendiri. Di dalamnya, juga terdapat cerita kehidupan dari mereka. Apa saja kasus yang ada dalam kehidupa...