Tak nyana belum lenyap suaranya, tampak ditengah udara badan Hong-lay-mo-li berputar jumpalitan tangannya berbareng lemparkan selembar papan, waktu badannya meluncur turun tepat kakinya menutul diatas papan, meminjam sedikit tenaga tutulan ini kembali badannya melambung kedepan pula, betapa hebat dan tinggi ilmu mengentengi badannya sungguh luar biasa.
Baru sekarang kepala rampok baju kuning benar2 terkejut, cepat ia membentak: "Lepas panah!" kembali Hong-lay-mo-li berputar jumpalitan ditengah uda-ra, sebelah tangan mengayun kebutan, hujan panah disampuknya jatuh semua, kembali tangan yang lain melempar sebuah papan pula, gerakan menyampuk panah, melempar papan dan melayang turun se-olah2 dilaksanakan secara serempak, namun dengan tepat ujung kakinya kembali menutul diatas papan yang mengembang dipermukaan air, kembali badannya melesat terbang kedepan seenteng kecapung menutul air.
Hong-lay-mo-li siapkan tujuh lembar papan, hanya lima saja yang dia gunakan, badannya sudah terbang sejauh dua puluhan tombak, secepat anak panah menerjang naik keatas kapal besar.
Di ujung kapal berdiri empat laki2, dua bergaman golok tunggal, seorang menggunakan sepasang ganco, seorang lagi memegang tambang besi, serempak mereka membacok, menggantol dan menyapu.
Hong lay mo-li membentak: "Turunlah jadi umpan ikan!" terdengar "Trang" dua kali, dimana kebatannya menarik dan menuntun, tambang besi membelit golok besar, sepasang ganco itupun terlepas terbang, kedua orang sama terjungkal jatuh, sementara satu diantara laki2 yang menggunakan golok tunggal tertendang roboh dan seorang lagi tersapu kebutan dadanya, empat laki2 dalam satu gebrak kena dirobohkan terjungkal kedalam sungai semua.
Laki2 baju kuning menghardik, kekuatan pukulan tapak tangannya segera membrondong tiba sebelum Hong-lay-mo-li sempat berdiri, pikirnya hendak pukul orang jatuh keair.
"Serangan bagus!" bentak Hong-lay-mo-li, kebutannya segera mengepruk kebatok kepala orang, berbareng pedang panjang ditangan kiri menyerang dengan tipu Giok-li-toh-so, tusukan mengarah dengkul lawan, serangan ini memaksa lawan menolong diri lebih dulu, lekas laki2 baju kuning menyurut mundur dan berkelit kesamping.
Sementara Hong-lay-mo-li sudah tancapkan kakinya diatas kapal dan berdiri tegak, kembali kebutannya bekerja, dua orang terpukul remuk dadanya oleh kebutannya, menyusul temannya masuk kedalam air.
"Krak", pukulan dahsyat kepala rampok itu ternyata mematahkan tiang kapal, layar kuncup dan melayang jatuh, karena terhembus angin kencang kapal menjadi miring kesebelah.
Pikir kepala rampok itu hendak menyergap Hong-lay-mo-li dengan pukulan Gun-goan-ciang-lat disaat orang masih terapung ditengah udara, tapi usahanya sia2 karena seujung rambut orangpun tak berhasil disentuhnya, malah dalam segebrak saja, dirinya terdesak mundur masuk keka-bin, lebih kuncup pula hatinya.
Cepat sekali begitu Hong-lay-mo-li sempat hinggap diatas geladak, gerakan badannya seperti bayangan mengejar wujudnya, sebat sekali ia mengejar masuk.
"Bagus, biar kapal ini hancur, aku akan adu jiwa dengan kau!" bentak kepala rampok itu, kembali ia lontarkan pukulan pula dinding papan dalam kabin seketika jebol dan pecah berantakan angin sudah mereda dipermukaan sungai, tapi di bawah goncangan angin pukulan yang dasyat, kapal ini jadi terombang-ambing seperti meronta2 ditengah gelombang samudra.
"Bagus sekali, kalau kau ingin adu jiwa, mari biar kulayani kau!" jengek Hong-lay-mo-li, mendapat pelajaran diatas sampan tadi, kini Hong-lay-mo-li bergerak tak kenal kasihan lagi, tanpa pikirkan bagaimana akibatnya nanti, dia bertekad dan nekad, seluruh tenaga dan kemampuannya dia kembangkan, setiap jurus serangannya cukup bikin jiwa musuh melayang bila terkena dengan telak.
Ditengah samberan pedang dan damparan angin pukulan, diselingi pula suara gaduh dari segala perabot yang ada didalam kabin dan dinding papan yang pecah berantakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)
AdventurePemuda ini bernama Khing Ciau, rumahnya berada di Siok-shia, kira-kira seratus li dari Tiong-toh (Pakkhia), setelah Siok-shia terebut dan diduduki pasukan negeri Kim, ayahnya pernah menjabat kedudukkan cukup tinggi di dalam pemerintahan. Terbayang a...