Seketika terbangun semangat Hong-lay-mo-li, pedang dan kebut diambilnya, lewat jendela segera dia melompat keluar dan memburu kearah datangnya suara. Waktu dia tiba ditaman, tiba2 didengarnya suara gemuruh, disusul suara ayahnya sedang membentak:
"Kalian siapa, kenapa tengah malam buta rata berkunjung ke Jian-liu-cheng?"
Dari kejauhan Hong-lay-mo-li melongok kesana, dilihatnya di bawah pohon berdiri dua orang, bukan saja ada Bu-limthian-kiau, disisinya berdiri pula seorang gadis yang bergaman seruling pula, Sudah untuk kedua kalinya ini Hong-lay-mo-li melihat gadis bergaman seruling mirip Giok-bin-yau-hou ini, cuma dia sendiri masih belum mampu membedakan apakah gadis ini benar2 Giok-bin-yau-hou atau bukan.
Bukit2an dibelakang Bu-lim-thian-kiau kelihatan ambruk separo, agaknya runtuh terkena pukulan Liu Goan-ka waktu memaksa kedua orang ini muncul, sebetulnya Hong-lay-mo-li ingin benar bertemu dengan Bu-lim-thian-kiau tapi dalam keadaan seperti ini dihadapan ayahnya lagi, terpaksa Honglay-mo-li menyabarkan diri.
Maka didengarnya Bu-lim-thian-kiau sedang berkata: "Pukulan Bik-khong-ciangmu ini memang hebat, tentunya kau inilah Liu Goan-ka, Chengcu dari Jian-liu-cheng?"
"Kau orang Nuchen ini ternyata tahu namaku? Benar memang aku inilah Liu Goan-ka, Liu Goan-ka adalah aku, jadi kalian hendak mencari aku?"
Gadis bergaman seruling itu tiba2 tertawa, katanya mencemooh: "Kukira belum tentu kau berjalan tidak ganti nama, duduk tidak merubah she? She Liu memang tidak salah, tapi dua puluh tahun yang lalu, apa kaupun menggunakan nama ini?"
Mendadak melonjak jantung Hong-lay-mo-li mendengar pertanyaan ini, jarak Hong-lay-mo-li dengan mereka ada puluhan tombak, Liu Goan-ka membelakangi dirinya pula, bagaimana mimik mukanya Hong-lay-mo-li tidak bisa melihatnya, tapi terdengar suara ayahnya gemetar, bentaknya: "Apa maksud ucapanmu ini?"
"Tiada maksud apa2, cuma kuperingatkan kepadamu akan persoalan dua puluh tahun yang lalu itu."
"Kenapa? Lekas jelaskan!" bentak Liu Goan-Ka, "Dua puluh tahun yang lalu, kalian masih bocah ingusan yang masih minum tetek ibumu, kalian tahu apa?"
"Ya, sudah tentu kami takkan tahu jelas mengenai persoalan lama Liu-chengcu, tapi tentu Liu-cheng-cu belum lupa, bahwa kau masih punya seorang teman! Bicara terus terang, kunjungan kami malam ini kemari, bukan lantaran kami punya urusan hendak mencari kau, tapi kami mendapat pesan dari teman Liu-cheng-cu itu, untuk menanyakan sesuatu kepadamu!"
Bentak Liu Goan-ka dengan suara gemetar "Siapa yang kau maksudkan? Apa pula yang hendak ditanyakan kepadaku?"
Kata Bu-lim-thian-kiau: "Orang itu suruh aku bertanya kepadamu, tiga belas lembar gambar penjelasan Hiat-to-tongjin, dan separo catatan ajaran Lwe-kang, setelah menghabiskan waktu dua puluh tahun, tentunya sudah kau pelajari sampai apal diluar kepala bukan? Maka kiranya sudah tiba waktunya barang2 itu dikembalikan kepada pemiliknya!"
"Sebetulnya kau mendapat perintah dari siapa?" bentak Liu Goan-ka pula.
"Kau sendiri kan sudah tahu?" sahut Bu-lim-thian-kiau kalem.
"Kau pernah apa dengan kerajaan Kim?"
"Bukankah Kim Cau-gak berada disini, suruhlah dia keluar, tentu nanti dia memberi tahu kepadamu siapa aku ini."
"Agaknya kupingmu cukup tajam, ya, memang Kim Caugak pernah kemari memberi selamat ulang tahun kepadaku, sayang berita yang kau dapat kurang cepat juga, sejak lama dia pergi."
"Kalau begitu tak perlu banyak cerewet lagi, kedua benda mestika itu, kau mau kembalikan tidak?" desak Bu-lim-thiankiau.
Liu Goan-ka masih bimbang dan curiga, katanya dingin: "Dengan kau aku selamanya tidak kenal, entah dari mana kau memperoleh bahan2 tuduhan yang se-mena2 ini, gambar penjelasan manusia tembaga, atau ajaran Lwekang segala, hakikatnya aku tidak tahu apa yang kau maksudkan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)
AventurePemuda ini bernama Khing Ciau, rumahnya berada di Siok-shia, kira-kira seratus li dari Tiong-toh (Pakkhia), setelah Siok-shia terebut dan diduduki pasukan negeri Kim, ayahnya pernah menjabat kedudukkan cukup tinggi di dalam pemerintahan. Terbayang a...