Makan Malam (pengumuman kak Ali)

2.4K 171 2
                                    

Keluargaku dan keluarga kak Ali sudah duduk dalam satu meja makan besar milik keluarga Ramadhan. Sudah hampir setengah jam kami semua makan malam, tapi yang ku tunggu tunggu tak kunjung terpuaskan.

"kheem...." suara kak Ali membuat kami yang ada di meja makan menoleh serentak ke arahnya seperti diberi aba aba.

"Ali, mau bicara sesuatu"

Kami semua masih hening tanpa ada yang menjawab pernyataan kak Ali, menunggu nunggu cemas bagaimana kelanjutan ucapan kak Ali.

"Ali mau mengkhitbah seseorang, dan Ali minta do'a restu dari kalian semua yang hadir disini" ucap kak Ali dalam satu tarikan nafas.

Uhukk.. Uhukk..

Aku tersedak.

Entah mengapa aku selalu tersedak saat terkejut.

Semua orang yang tadi melihat ke kak Ali dengan tatapan terkejut kini mengalihkan tatapannya kepadaku dan sibuk memberiku minum.

Setelah aku minum, mamah kak Ali mulai menanggapi ucapan putra bungsunya itu.

"siapa dia?"

"iya, siapa wanita beruntung itu Ali?" kini Ibuku yang bertanya.

"besok kalian semua akan mengetahuinya, Ali akan mengkhitbahnya besok bila jawabannya sesuai Ali akan memberitahunya kepada mamah" kak Ali terlihat menghela nafasnya.

"dan Ali minta kepada mamah untuk melamarkannya" sambung kak Ali.

Aku meneguk saliva ku dengan susah payah.

Apa? Melamar? Sudah sejauh itukah?

Banyak pertanyaan yang melayang layang dikepalaku, ah ternyata ini menyakitkan juga.

"Deta sayang? Kenapa bengong?" tanya mamah kak Ali dan seketika pertanyaan pertanyaan yang melayang diatas kepalaku sirna entah kemana.

"hehe Deta gapapa kok mah" jawabku sambil tersenyum kikuk.

Setelah makan malam selesai, aku dan keluargaku pamit pulang. Dan saat itu Mamah kak Ali memerintahkan kak Ali agar mengantar kami pulang kerumah, padahal aku membawa mobil milik Ibu. Tapi dia khawatir karena keluargaku semuanya perempuan. Tapi mamah kak Ali tidak memikirkan bagaimana caranya anak bungsunya pulang karena saat ini dia membawa mobil Ibuku.

Awalnya kak Ali terlihat kesal namun terlihat juga kekhawatiran dimatanya hingga saat ini dia sedang duduk didepanku bersama nenekku disampingnya, laki laki itu memutar stir dengan gayanya yang tenang.

"Ali? Apa kamu yakin akan mengkhitbah wanita pujaan mu itu besok?" tanya nenekku, tumben sekali dia berbahasa Indonesia dengan baik.

"Bismillah, InShaaAllah Ali yakin nek. Dia jawaban dari setiap istikharah Ali" jawabnya dengan nada yang penuh kepastian.

"tapi nak, istikharah itu harus betul betul loh" Ibu ikut dalam pembicaraan.

"iya bu, awalnya Ali istikharah dan yg muncul adalah Naina makanya Ali berani mengkhitbah bahkan akan menikah dengan Naina. Tapi dimalam saat Ali akan melaksanakan pernikahan Ali istikharah lagi dan Ali bermimpi ada seorang perempuan cantik sedang duduk dibelakang Ali menjadi makmum Ali lalu tersenyum dengan indah. Bahkan kali ke empat Ali istikharah jawabannya tetap sama. Perempuan itu bukan Naina, makanya Ali membatalkan pernikahan itu. Ali memberanikan diri untuk membatalkan pernikahan itu, karena bagi Ali itu lebih baik daripada harus gagal setelah menikah" jelas kak Ali panjang lebar yg hanya dijawab anggukan oleh kami semua yang ada didalam mobil.

Ketika kami sedang asyik mendengarkan isi hati kak Ali, aku malah terganggu oleh adikku yang tertidur di sampingku sambil terduduk dan sesekali kepalanya jatuh ke bahuku, lalu aku membenarkan posisinya.

"jadi kakak waktu itu membatalkan pernikahan dengan kak Naina gara gara perempuan itu lebih cantik?" tanyaku ketus, sebenarnya sedikit cemburu tapi aku tak punya hak apapun.

"kan kamu udah denger barusan de, kalo kakak ngga mau kalo gagal ditengah jalan. Lagipula setahu kakak perempuan itu lebih indah akhlaknya" jawaban kak Ali menggetarkanku, aku salah bertanya rupanya malah jadi aku yang diam seribu bahasa seperti ini.

"Alhamdulillah yaa, nak Ali sudah dapat calonnya. Semoga kali ini berkah dan sampai ke pelaminan. Aamiin" malah Ibu yang menjawab.

"siapapun perempuan itu, dia sangat beruntung mendapatkan nak Ali" sambung Ibu.

"Aamiin. Justru Ali bu yang akan beruntung mendapatkan wanita shalihah itu" jawabnya seraya tersenyum lebar yang bisa kulihat dari kaca spion.

Tak terasa kamipun sudah sampai dirumah keluargaku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Makasih buat semua yg udh baca, jangan lupa vote nya yaa♡



Kujaga Cinta Dalam Do'aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang