Prologue

49 17 2
                                    

Bagiku, ibu itu segalanya.


Seorang gadis terlihat sedang menatap ribuan benda kerlap-kerlip di langit--bintang--bisa dikatakan ia sangat menyukai malam ber-bintang,oh bukan menyukai tetapi mungkin itu sudah menjadi favorit bagi dirinya.

Gadis itu tersenyum menatap banyaknya bintang tersebut di malam yang dingin ini, rasanya semua beban yang ada di pundaknya menghilang saat ia menatap ribuan bintang di atasnya.

Akan tetapi, pikiran gadis tersebut mulai menerawang kembali kejadian siang tadi saat Ayah nya mengantarkan gadis tersebut pulang sehabis menginap di rumah pria setengah baya itu.

Gadis tersebut sangat menyayangi Ayah nya, tapi tadi ia sungguh sangat-sangat kesal terhadap pria setengah baya tersebut. "Sayang,jangan terlalu suka cemberut ya. Apalagi marah-marah mulu. Soalnya yang suka seperti itu hanya,setan." Kira-kira seperti itulah perkataan Ayah nya siang tadi. Ia tidak tersinggung sama sekali, hanya saja perkataan Ayah nya tersebut seperti sedang menyindir  seseorang. Ayah nya jelas bukan menyindir anak sulung nya tersebut. Tetapi ia menyindir Ibunya,  mantan isteri ayah nya. Gadis itu sangat yakin akan hal itu.

Ia kesal dengan pria setengah baya tersebut, karena ia sangat tidak suka jika Ibunya disindir seperti itu. Karna baginya, Ibu itu segalanya.

Bahkan sekalipun gadis tersebut tidak di anggap, oleh wanita yang kerap kali ia sebut ibu.

Hate and Hope•

Hate and Hope Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang