Jilid 57

556 12 2
                                    

Beringas muka Kongsun Ki malah, katanya sambil melolos pedang lemasnya: "Liu Jing-yau, Apa kau hendak ke Jay-hwiceng?"

"Kalau benar kenapa? Kalau kau mau bertobat dihadapan guru aku boleh bantu minta ampun bagi jiwamu."

"Kau ingin pergi ke Jay-hwi-ceng?" jengek Kongsun Ki menyurigai, "Hm, tidak akan kubiarkan kau mengoceh sembarangan mengadu domba dihadapan ayahku, Terpaksa aku harus bertindak terhadapmu."

Agaknya sudah berkobar nafsu jahat Kongsun Ki, permainan pedangnya diselingi pukulan telapak tangan yang lihay, begitu turun tangan dia lantas lancarkan kedua ilmu pukulan beracun yang lihay.

Tamparan telapak tangannya membawa deru bau amis yang memualkan, untung Hong-lay-mo-li sudah mengulum Pisia-tan, namun demikian, dadanya toh terasa sesak juga, Lekas kebutnya dia mainkan menyampuk bubar bau busuk ini, dalam waktu bersamaan pedang kedua pihak sudah beradu "Tring" Hong-lay-mo-li tersurut berputar, tangkas sekali pedangnya tersoreng miring terus mengiris dari depan.

Kongsun Ki didesak mundur setapak, pedang melintang melindungi badan mengunci serangan Hong lay-mo-li. "Wut, wut, wut" beruntun dia balas memukul dengan telapak tangan

Kongsun Ki mengutamakan pukulan tangan beracun, permainan pedang hanya sebagai imbangan belaka, namun dia bisa mendesak dengan gencar, Hong-lay-mo-li bergebrak tak kalah cepatnya, dia menyerang untuk bertahan, dia kembangkan kelincahan gerak badannya, supaya pukulan lawan tidak mengenai badannya.

Namun sampukan angin busuk dari pukulan telapak tangan lawan dirasakan terlalu hebat tekanannya, jelas rasa mualnya semakin bertambah, Terasa oleh Hong-lay-mo-li setelah tiga kali bergebrak dengan Kongsun Ki setelah suhengnya ini berhasil menyakinkan kedua ilmu berbisa itu, tekanan pukulan beracunnya yang memualkan ini bertambah semakin hebat, Keruan kagetnya bukan main.

Kiranya dengan memperalat Beng Cau yang sudah menjadi suami Siang Ceng-hong, akhirnya Kongsun Ki berhasil menipu belajar ilmu Lwekang ajaran keluarga Siang sampai lengkap, Lwekang dari aliran sesat memang gampang mencapai puncak dan kemajuannya pun teramat pesat, apa lagi Kongsun Ki sudah punya landasan Lwekang murni dari keluarganya, dengan gabungan ilmu sesat dan lurus ini, dia berhasil meyakinkan kedua ilmu berbisa itu. Taraf kepandaiannya sekarang, malah lebih unggul dari tingkat kepandaian yang pernah diyakinkan oleh Siang Kian-tian dulu.

Se-konyong2 Hong-lay-mo li merubah permainan pedangnya, kaki bergerak mengikuti perubahan delapan langkah kedudukan, sekaligus dia menusuk sembilan serangan kepada Kongsun Ki, yang diincar adalah Hiat-to mematikan, Kongsun Ki belum pernah menyasikan ilmu pedang serumit dan seaneh ini, keruan kaget sekali, dia terdesak mundur delapan langkah.

Dengan susah payah dia gunakan Bik-khong-ciang-lat yang dikombinasikan permainan Yo-hun-kiam-hoat ajaran ayahnya baru berhasil mematahkan serangan lawan.

Ternyata kali ini Hong-lay-mo-li lancarkan ilmu pedang ajaran ayahnya, Dari istana negeri Kim ayahnya Liu Goan-cong berhasil mencuri tiga belas gambar rahasia Hiat-to-tong-jin, maka dia berhasil meyakinkan ilmu Tiam-hiat yang tiada keduanya dalam dunia ini.

Dasar cerdik pandai dan teliti lagi, Liu Goan-cong berhasil menyerap inti sarinya pula, kini dia merubah Keng-sin-ci-hoat yang lihay itu melebur kedalam tiru2 permainan pedang, maka terciptalah Keng-sin-kiam-hoat, pedang sebagai jari, didalam satu jurus, sekaligus dia mampu mengincar Ki-keng.pat-meh musuh. Sejak mempelajari ilmu ini dari ayahnya, baru pertama kali ini Hong-lay-mo-li menggunakannya.

Yo-hun-kiam-hoat ajaran keluarga Kongsun Ki sebesarnya merupakan ilmu pedang tingkat tinggi yang ampuh juga, tapi karena Hong-lay-mo-li sendiri amat apal akan permainan Yohun-kiam-hoat, maka Kongsun Ki jadi keriputan menghadapi Keng-sin-kiam-hoat yang lihay dan belum pernah dilihatnya ini.

Pendekar Latah (Tiao Deng Kan Jian Lu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang