Awal Bencana

2.7K 224 109
                                    

" Alfaaaaaaa!!" Alice histeris memeluk Alfa dan menciumi wajahnya.

" Mom Im not a baby." Gerutu Alfa tak enak.
Tapi Alice masih saja menciumi dan mengusap rambutnya persis seperti anak SD yang baru pulang liburan.

" Sayang kemarilah." Mira memeluk cucunya hangat.

" Apa kalian baik baik saja?" Tanya Erick mengusap rambut pirang Alfa penuh kasih. Izika tersenyum kecut.

Baik baik saja apanya? Gagal total - Batinnya

Vallen menatap Izika teduh penuh arti.

Tapi Izika malah menundukkan wajahnya, Vallen sepertinya mengerti. Bulan madu mereka gagal.

" Daddy, kak Aby." Alfa memeluk ayah dan kakanya bergantian.

" Hmm maaf, sepertinya aku akan kekamar lebih dulu." Izika memalingkan wajahnya, entah apa yang ia pikirkan. Seolah ada yang mengganggunya.

" Kalian tidak bertengkar lagi kan?" Tanya Vallen menelisik. Alfa hanya tersenyum kecut.

Tidak bertengkar apanya, aku dan dia bagai kucing dan anjing - Batin Alfa

Beberapa saat kemudian...

" Keponakanku, how are you."

Alfa menoleh senang saat Evan menepuk pundaknya lalu merangkulnya hangat.

" Aku baik baik saja, bagaimana denganmu?"

" Tunggu dulu, kau sangat pucat. Apa kau merasa sakit?" Hanya Evan yang jeli. Benar, bibir Alfa memang sepertinya memucat.

" Bekas apa ini?" Tanya Evan lagi menyentuh hidung Alfa yang masih memerah.

" Ini seperti dar...

Tapi...

Alfa menepis tangannya.

" Aku mengalami jetlag. Rasanya seperti berputar putar jadi mungkin sedikit pucat uncle...." Jawabnya berdalih.

" Sayang, kau harus istirahat, bagian mana yang sakit nak, kak Vallen ayo kita bawa Alfa kerumah sakit, Ayo cepat." Panik Alice.

" Mom ayolaaah jangan berlebihan." Tekan Alfa tak suka.

Evan tersenyum melihat sikap Alice.

" Kalau mau aku bisa sekalian panggilkan ambulance untuk Alfa kan?" Candanya membuat suasana berubah menjadi hingar sesaat.

" Gak sekalian pesan keranda?" Alfa kesal

Sementara diatas sana...

Izika terduduk lemah di ranjangnya, wajahnya sangat sedih.

Ia melemparkan tasnya asal lalu berdiri lunglai menuju Kamar mandi.

Perutnya masih terasa kram. Inilah yang sebenarnya membuat moodnya kurang baik sejak berangkat dari paris. Melihat kekecewaan diraut wajah Vallen, bagaimana caranya menjelaskan semuanya. Seolah waktu 3 bulan yang mereka lalui sia sia saja.

Izika menyalakan shower lalu melepas blouse dan pakaiannya kelantai. Bola matanya memerah saat melihat noda darah dicelana dalamnya.

Ya, dia menstruasi.

" Maafkan aku Alfa." Tangisnya sedih.

***

" Happy Birthday sayang." Alice mencium pipi Alfa penuh sayang setelah pemuda itu menyuapinya dengan potongan kue pertamanya. Alfa terdiam sejenak

Ini ulang tahun siapa? Kenapa Ibu mengucapkan HBD untukku?
Ada yang salah dengan Ibu

Alfa menatap wanita cantik yang telah melahirkannya itu lekat.

Breath and Heart ( Mr. Elegant )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang