Episode 24.1

28.7K 1.6K 22
                                    

Sore ini disebuah resto yang letaknya tidak jauh dari kantornya. Ray baru saja menyelesaikan meetingnya dengan salah satu rekan kerjanya.

Ray merogoh kantong untuk mengambil ponselnya. Dia berniat akan mengirimkan pesan pada Syabila.

Sudah 2 hari ini semenjak pertemuan mereka dimeeting waktu itu, Ray rutin mengirimkan pesan padanya. Walau hanya ucapan selamat pagi, siang atau malam.

Ray sudah benar benar berniat akan mengejar halalnya Syabila. Jika melihat respon dari Syabila memang harapan Ray tipis tapi itu tak masalah buat Ray. Bagi Ray jika kita ingin mendapatkan yang terbaik maka harus berusaha lebih keras lagi.

Baru saja Ray mengetikkan beberapa kata dilayar ponselnya Ray melihat Syabila. Ya , itu Syabila walau Ray hanya melihatnya dari belakang tapi dia berani pastikan jika wanita itu adalah Syabila.

Syabila tampak berjalan menuju mobilnya yang terparkir sedikit lebih jauh dari mobilnya Ray.

Tiba tiba ada seorang laki laki yang datang mendekat ke Syabila dari arah belakang. Dari gerak geriknya mencurigakan. Ray segera ingin menyusul Syabila tapi belum sempat Ray menyapa, laki laki itu telah berhasil menarik tas ada di bahu Syabila.

Ray panik, dia takut jika terjadi sesuatu pada Syabila. Tapi apa yang sedang Ray lihat saat ini seperti sebuah adegan action. Ray melihat Syabila mengejar pencopet itu.

Ray berteriak memanggil nama Syabila. Dia berharap agar Syabila mendengar dirinya dan segera berhenti.

Ray yang ikut mengejar Syabila kembali dikejutkan dengan apa yang dilihatnya. Syabila berhasil mengejar copet itu dan hanya dengan hitungan kurang dari 3 menit pencopet itu terbanting ke aspal.

Hampir tak percaya jika yang melakukan itu adalah Syabila. Dengan mudahnya dia melumpuhkan pencopet itu dan mengunci pergerakkan tangannya.

Pencopet itu takluk dibawah kaki Syabila. Ray menggelengakn kepalanya.
Seandainya dia mendengar cerita ini dari orang lain mungkin dia tidak akan percaya tapi ini berbeda, Ray melihatnya sendiri didepan matanya seorang Syabila dengan mudahnya mengalahkan pencopet itu.

Satu fakta yang baru Ray ketahui tentang Syabila. Ray sedikit meringis melihat keadaan pencopet itu yang wajahnya sedikit babak belur tapi tak hanya itu, Ray bisa pastikan jika tangan si pencopet itu terkilir parah.

Ini nilai plus dari Syabila, wanita cantik, galak dan juga jagoan . Ray terkekeh.

Buru buru Ray menghampiri Syabila dan mengambil alih pencopet itu. Ray menyerahkannya.pada petugas keamanan yang baru saja datang.

"Kamu gapapa kan ? Tanya Ray khawatir.

"Aku gapapa ko. Kamu kenapa bisa berada disini? Ga lagi ngikutin aku kan?" Tanya Syabila pura pura curiga.

Ray memutar bola matanya malas.

Syabila terkikik melihat itu. "Aku hanya bercanda pa Ray" Syabila mengucapkan itu sambil pergi berlalu.

"Aku antar pulang ya?" Tawar Ray

"Aku bawa mobil ko" Syabila berjalan menuju mobil dan membuka pintu mobilnya. "Makasih ya buat tawarannya pa Ray" Ucap Syabila sambil masuk kedalam mobilnya.

"Besok makan siang bareng saya ya?" Ucap Ray tiba tiba.

Gerakkan Syabila terhenti kemudian dia menatap Ray. " maaf? Tanyanya

"Besok saya mau kita makan siang bareng. Bisa kan?" Tanya Ray lagi

Syabila tampak berfikir sejenak dan kemudian mengangguk, lalu kembali masuk kedalam mobilnya.

"Yes!" Ucap Ray girang.

Tanpa Ray sadari jika Syabila terkikik melihatnya dari dalam mobil dan menggelengkan kepalanya.

---

Memendam perasaan sendiri itu memang tidak enak. Ini yang sedang dirasakan oleh Ray dan Syabila saat ini.

Jika Ray telah menyadari perasaannya pada Syabila, berbeda dengan Syabila yang masih saja mengungkiri jika hatinya memang sudah tertaut pada seorang Ray.

Memang benar kata orang jika benci dan cinta itu bedanya hanya setipis kulit bawang. Jadi bisa bayangkan gimana cepatnya perasaan benci itu jadi cinta.

Ray yang sedang duduk sendiri di balkon kamarnya sedang berfikir apakah pengakuan sukanya kemarin pada Syabila itu bisa membuat Syabila mempertimbangkan dirinya.

Ray akui jika dirinya memang bukan laki laki baik tapi Ray tidak mau berhenti jika hanya itu alasannya. Bagi Ray memperjuangkan seorang Syabila itu perlu banyak pengorbanan.

"Anak ibu melamun aja. Ada apa nih ? Ucap Melani yang tiba tiba datang dari belakang.

"Eh, bu. Ga ada ko bu. Ray cuman lagi mikirin pekerjaan aja. Bohong Ray

"Kami itu anak ibu, jadi ibu tau kalau kamu berbohong. Melani berdiri disamping Ray

Ray menggaruk tengkuknya.

"Ini soal cewe itu? Selidik Melani

"Hmm... iyap.. Ray belum pernah merasakan ini sebelumnya bu. Dia berbeda. Ucap Ray sambil menerawang

"Coba aja kamu kenalin dia sama ibu. Ibu juga kan pengen tau.

"Belum saatnya bu. Ray mau ngenalin sama ibu kalau dia udah mau nerima Ray deketin dia bu.

"Lah, memang sekarang kalian belum pacaran ? Tanya Melani sedikit bingung.

Ray menggeleng. "Dia bilang suatu hubungan itu dimulai dari kata halal bu.

"Wow... ibu jadi tambah pengen kenal dengan cewe itu. Dia pasti wanita sholehah kan?

Ray mengambil ponselnya dan memberikan pada ibunya. "Ini foto nya bu, namanya Syabila El-Barack.

Melani tampak memicingkan matanya. "Cantik sekali Ray. Dia juga berhijab dengan syar'i. Ini calon mantu idaman ibu Ray. Melani tampak gembira.

"Hmm...tapi dia galak bu. Ray susah deket sama dia. Ray memanyunkan bibirnya dan Melani terkekeh melihat itu.

"Tapi kamu ga nyerah kan ?

Ray menggelengkan kepalanya.

"Jadi? Ayo maju terus pantang nyerah sebelum menang. Ucap Melani menyemangati putra tunggalnya ini.

Ray memeluk ibunya erat. "Ray janji bu, bakalan bawa Syabila kerumah ini sebagai menantu ibu. Diciumnya kening ibunya itu.

Melani balas memeluk tubuh anak semata wayangnya ini." Ibu tunggu loh.

******

Maaf jika ada typo yaaa...

Jangan lupa VOTE DAN KOMENnya juga yaaa...

Maacihh... ^^

Mengejar HALALnya Syabila (SELESAI) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang