A freak Introducing

59 8 0
                                    

-Park jimin pov

Ini membosankan, latihan vokal seperti ini sungguh membosankan.

Aku menjauh dari kerumunan dan duduk sambil mendengarkan lagu favoritku dengan earphone.

"Ne hyung? Ada apa denganmu? Kau terlihat sangat bosan" kata taehyung lalu duduk disampingku, ia sahabatku.

Perlukah ku garis bawahi kata sahabat itu? Lalu mengapa aku berharap lebih?

"Ya begitulah...ini bahkan hanya test vokal setelah 1 jam lebih" kata ku lesu

"Bisakah ini jadi lebih bermutu? Aku bahkan tidak mendapat 1 pelajaran pun dari ini." Kata suga hyung yang datang mendekati kami.

"Aku benar-benar bosan hyung" kataku lalu membenamkan kepala ku di antara kedua kakiku.

"Ayolah, lebih bersemangat sedikit" kata taehyung dengan ceria.

Yahh.. ia selalu seperti itu, dengan senyumannya. Aku ikut tersenyum melihat senyum hangatnya.

"Aku bahkan mengantuk" kata suga hyung dan kami terkekeh karenanya.

"Aishh mengapa kau selalu mengantuk hyung, apa jhope hyung selalu bermain kasar huh?" Kata taehyung sambil menaik turunkan kedua alisnya.

'Bugh'

"Aw- Yak Hyung?! Mengapa kau menendangku. Akh... juniorku mati rasa" kata taehyung sambil meringis kesakitan.

Aku tertawa terbahak bahak melihatnya. Kurasa ini membuat mood ku kembali

"Aw- aku sangat yakin itu benar benar sakit ckck" kata ku sambil terus tertawa.

"Siapa yang menyuruhmu berkata begitu pada hyungmu eoh, lagipula aku tidak 'belok' apalagi dengan si kuda" kata suga hyung dengan kesal.

"Sudah sudah apa kalian ingin aku terus tertawa, aku jadi lapar karena tertawa. Dari pada bertengkar. Ada yang mau ku traktir makan eum?" Kata ku sambil menaik-turunkan alisku.

"Itu tidak lucu hyung" kata taehyung

'juniorku bahkan masih nyeri' bisik taehyung padaku sambil sedikit meringis.

"Tapi ayo makan" lanjut taehyung.

"Aku mau tidur, kalian pergi saja berdua. Aku yakin kalian butuh kencan" kata suga hyung lalu pergi.

"Hah?" Kata taehyung bingung

Aku hanya mengangkat kedua bahuku tanda tak mengerti.

Kamipun menuju kantin untuk makan.

-Author pov, skip

Taehyung dan jimin berjalan kearah kantin.

Setelah sampai taehyung pun duduk dimeja kantin, sedangkan jimin langsung memesan makanan.

"Aishh.. aku benar-benar lapar" kata jimin sambil menggembungkan pipinya lalu duduk di depan taehyung.

"Kau selalu kelaparan hyung, itu sebabnya kau makin chubby setiap harinya" kata taehyung sambil terkekeh.

"Yak..Aku bahkan tidak bertambah 1 kg pun dan malah turun. Bagaimana bisa kau mengatakan aku makin chubby" kata jimin kesal, lalu makanan pun datang.

"Yasudahlah hyung, dari pada ribut lebih baik kita makan" kata taehyung sambil tersenyum.

"Hm" kata jimin lalu langsung menyambar makanan-nya.

Karena tidak hati-hati, ada beberapa sisa makanan yang tercecer disekitar bibir jimin.

Taehyung mendekati jimin dan membersihkannya menggunakan jari.

"Dasar chubby, kau ini hyungku atau ssaeng ku eum?" Kata taehyung lalu terkekeh.

"Yak. Sejak kapan panggilan ku berubah jadi chubby eoh" kata jimin kesal

"Panggilan? Ini hanya dariku hyung. Orang lain tidak boleh memanggil mu chubby ne?" kata taehyung lalu melanjutkan makannya.

"Kenapa jadi kau yang mengatur nama panggilan ku eoh?" Kata jimin.

'Karena kau calon kekasihku pabo' Kata taehyung tentu saja didalam hatinya.

"Aishh" namun yang terlontar hanya desisan dari bibir taehyung.

"Ck? Kenapa kau mendesis seperti itu" kata jimin

"Aku hanya ingin mendesis pabo. Kenapa jadi kau mengatur ku eum? " kata taehyung membalikan keadaan beberapa saat yang lalu.

"yak..Aku ini hyung mu. Kenapa kau menyebutku pabo eoh" Kata jimin kesal lalu menggebrak meja.

"Dan juga, aku hanya bertanya soal desisan mu yang aneh itu eoh" Lanjut jimin lagi.

"Nee... kau akan bertambah manis ketika tidak marah hyungku yang imut" kata taehyung sambil tersenyum dengan sangat manis.

"Ck..Kau bahkan tadi memanggilku pabo" kata jimin

BERSAMBUNG

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang