Priiiitttttt....Suara peluit terdengar dengan keras sehingga membuat barisan yang ada didepannya seketika menjadi hening seraya menutup telinganya dengan kedua tangan.
'Gini amat kalo telat.' Batinnya.
"Sudah ngobrolnya?" Tegasnya Pak Dodi sebagai guru BK yang terkenal killer kepada barisan murid yang datang terlambat.
"Sebagai ucapan terima kasih kepada murid saya yang sudah datang 'terlambat' kesekolah, saya akan memberikan hadiah untuk kalian." Lanjutnya dengan menekan kata 'terlambat'.'Semoga bukan lari.' Batinnya lagi.
"Hadiahnya yang enak dong Pak."
"Yang mewah ya Pak hadiahnya."
"Paling juga hadiah yang ujungnya bikin capek."
Beberapa suara gemuruh dari para murid mulai terdengar karena sudah mengerti dengan kata 'hadiah' yang dimaksud.
Pak Dodi hanya menyeringai mendengar ocehan dari murid-muridnya. Namun, wajahnya kini nampak menahan amarah setelah matanya menangkap sosok murid laki-laki dengan tampang santainya berjalan melewati barisan.
"Tama!!!"
Sontak panggilan itu membuat gadis bernama Adella Alya Tsuraya yang sedari tadi hanya terdiam kini membulatkan matanya. Dengan cepat ia menoleh kebelakang bersamaan dengan murid lainnya untuk menatap siapa orang yang tadi dipanggil Pak Dodi dan kemudian menghadap kedepan lagi dengan alis yang bertautan.
"Tadi nama dia siapa?" Tanyanya kepada Fera yang baru dikenalnya 3 hari yang lalu.
Fera yang sedari tadi masih senyum-senyum seraya memandangi cowok itu kini menoleh kearah Della.
"Hah apa Del? Nama cowok itu ya? Nama dia itu Matt." Della pun hanya menganggukan kepala.Cowok itu menoleh kearah Pak Dodi dengan malas.
"Mau kemana kamu?! Cepat masuk kebarisan!" Cowok dengan pakaian seragam yang urakkan itu mengangguk mendengar perintah dari Pak Dodi seraya perlahan memasuki barisan dan tepat berada disamping Della.'Kok jadi deg-deg an ya?' Batinnya Della, lagi.
Cowok berparas tampan itu melirik sekilas kearah Della yang kini wajahnya terlihat memucat.
"Oke saya lanjutkan, tadi saya akan memberikan hadiah kepada kalian yang berupa lari mengitari lapangan basket ini sebanyak 10 kali. Cepat!" Seru Pak Dodi yang seketika membuat murid yang ada dibarisan bergedik ngeri kecuali cowok bernama Tama itu.
Della menegang saat mendengar perintah dirinya disuruh lari lapangan basket yang sebenarnya disini cukup luas dan itupun sebanyak 10 kali.
Brukkk!!!
ⓝⓚ
Hayyy Guys!!!
Baru Prolog aja nih..
Semoga suka yaaa sama ceritanya, terima kasih juga bagi yang sudah membaca apalagi buat yang udah Vote dan Comment cerita ini. Luvluv dah dari aku :v wkwk..
Nantikan kelanjutan cerita 'First Last' yaa readers 😊😊😊
Salam,
NK.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Last
Teen FictionFirst Last : "Kamu... Cinta Pertamaku yang akan selalu ada disini." Ucapnya dengan menitihkan air mata seraya meletakkan tangannya didada sebelah kiri, Hatinya. "Dan Kamu... Cinta Terakhirku yang akan selalu ada disini." Balasnya dengan meletakkan t...