CHAPTER 12 BERTEMU DENGAN ITACHI

755 77 0
                                    


Aku sangat tersentak ketika melihat salah seorang annggota Akatsuki yang mennggunakan ikat kepala berlambang Konoha.

"Rambut hitam itu.. Mata sharingan dan tatapannya.. Dan ikat kepala konoha..",
Gumamku dalam hati sembari memperhatikan anggota Akastuki itu.

"Kimi wa...!!!"

Tanpa aku sadari, Sasuke juga berpikiran yang sama. Aku dan Sasuke hanya bisa bertatapan karena tidak percaya dengan apa yang kami lihat.

"Uchiha... Itachi..", ujarku dan Sasuke bersamaan.
"Kirana-chan.. Sasuke.", gumam Itachi.
"Huh.. Apa kau mengenal mereka?", tanya seorang Akatsuki yang bersamanya.

"Mereka adalah sepupu dan adikku.", jawab Itachi.

"Ternyata kau menyisakan mereka berdua dalam pembantaian itu? Sungguh sulit dipercaya."
"Tidak. Aku hanya menyisakan adikku. Sepupuku itu hanya beruntung saja, karena saat aku membantai seluruh clan dia sedang menjalankan misi diluar desa.", terang Itachi.

"Apa.. Apa maksud dari pembantaian itu? Jawab aku Itachi!!", hardik Sasuke.
"Kau bahkan.. Membunuh ayah dan ibu. Dimana hati nuranimu saat itu, huh?!!"

Sasuke terlihat tidak bisa mengendalikan emosinya saat melihat Itachi.
"Sasuke, kendalikan dirimu. Meski begitu, ia adalah kakakmu", ujarku berusaha menahan emosi Sasuke.

"Aku.. Tidak punya kakak seperti diaaa!!"
"Sasuke!"
Sasuke langsung menyerang Itachi dengan kemampuannya. Tapi walau bagaimanapun, Sasuke masih seorang Genin.

"Bisakah aku membantumu, Itachi?", tawar anggota Akatsuki yang bersamanya.
"Tidak perlu. Ini urusanku dengannya."

Sasuke dan Itachi terus bertarung. Walau Sasuke merupakan murid yang berbakat, tapi tetap saja kemampuannya belum cukup untuk menghadapi Itachi.

Tiba-tiba Itachi mengeluarkan jutsu andalan clan Uchiha, Gokakyu no justu.
Tanpa pikir panjang, aku langsung mendekati Sasuke dan membawanya sedikit menjauh dari Itachi.

"Apa yang kau lakukan?!! Ini urusanku dengan Itachi!!," gertak Sasuke.
"Diamlah sebentar. Ingat, kau itu masih Genin dan masih harus banyak berlatih. Biar aku yang mengurusinya."

"Kirana-chan", gumam Itachi.
"Apakah pantas seorang kakak memperlakukan adiknya seperti layaknya musuh?!! Dimana akal sehatmu Itachi? Setelah kau membantai seluruh anggota clan, lalu sekarang kau ingin membunuh adikmu juga?!", hardikku.

Itachi hanya terdiam dan terus menatapku.
"Kirana-chan, kau tak tau apa-apa soal Uchiha. Kau memang keluarga Uchiha, tapi kau bukan dari keturunan Uchiha."

"Lalu kau anggap apa semua yang aku lakukan untuk keluarga Uchiha lainnya?! Kau tahu, bahkan ayahmu, Uchiha Fugaku selalu berharap kepadaku agar aku bisa menjadi shinobi yang kuat dan membanggakan Uchiha!", gertakku.

"Aku, memang bukan keturunan Uchiha. Tapi setidaknya aku tahu tentang Uchiha. Apa kau tak menganggap semua itu, Itachi?!", lanjutku.

Pertemuan kami dengan Itachi sangatlah merumitkan. Disatu sisi, aku ingin melindungi Sasuke dan yang lainnya. Tapi disisi lain, aku tidak tahu dengan perasaanku, antara marah dan senang karena bertemu dengan sepupu kecilku, Itachi.

Seluruh anggota tim hanya terdiam sambil mengelilingi Naruto. Hanya aku dan Sasuke yang sibuk meladeni Itachi. Ya, bisa dibilang bahwa ini adalah urusan dari Clan Uchiha.
Tiba-tiba, anggota Akatsuki yang bersama Itachi melirik kearah Naruto.

"Jinchuriki Kyuubi, ternyata kau ada disana. Baiklah, akan kujemput kau sekarang!"
Dia langsung menyerang kearah Naruto.
Seketika, Neji langsung mengeluarkan jutsu andalan clan Hyuuga.
"Hakkeshou Kaiten !!"

Anggota Akatsuki tadi terpental dan tak bisa mendekati Naruto.
"Sudahlah Kisame, kau tak perlu melakukannya. Serahkan semuanya padaku.", ujar Itachi.

"Huh.. Dari tadi kau sibuk melayani dua Uchiha itu. Sekarang, saat aku ingin menyerang bocah Kyuubi itu kau malah mengacaukannya.", gerutu anggota Akatsuki bernama Kisame itu.

Tiba-tiba Itachi langsung menyerang kearah Naruto dan yang lainnya. Seketika tubuhku bergerak dan akhirnya aku bertarung dengan Itachi.
"Aku tidak akan membiarkanmu melukai mereka!", hardikku.

Aku dan Itachi bertarung tanpa henti. Tiba-tiba, Sasuke bergabung dalam pertarunganku dan Itachi.

"Sasuke! Mundurlah. Dia bukan lawanmu!", perintahmu.
"Tidak akan. Aku tidak akan membiarkanmu kalah olehnya!", hardik Sasuke.

Pertarungan kami cukup sengit. Ya, Clan Uchiha bukanlah clan yang sulit menyerah dan lebih mengutamakan pertarungan. Akhirnya, aku dan Sasuke untuk memjamkan mata kami, dan...

"Sharingan!!"
Kami nengeluarkan Doujutsu khas Clan Uchiha.

"Uh.. Sharingan?", Itachi menatapku tajam seakan tidak percaya.
"Dari mana kau mendapatkan Sharingan itu?!", tanya Itachi.
"Kau tak perlu tahu darimana Kirana-sensei mendapatkan Sharingan. Tapi satu hal yang harus kau tahu. Kirana-sensei lebih pantas untuk untuk dipanggil sebagai kakak!!", hardik Sasuke.

Aku terkejut mendengar apa yang diucapkan Sasuke. Pertarungan yang kami lakukan sekarang ini bertambah sulit. Ketiganya mempunyai sharingan dan berasal dari clan yang sama. Meski aku bukan dari keturunan Uchiha, tetapi aku mempunyai kemampuan milik Clan Uchiha.

Aku dan Sasuke terus bertarung dengan Itachi. Aku benar-benar tak tahu apa yang Itachi rasakan sekarang ini. Yang jelas, aku hanya takut kalau nanti Itachi akan semakin membenci Sasuke.

Sebenarnya, aku selalu berharap bahwa suatu saat nanti Itachi akan kembali ke Konoha untuk menjelaskan semuanya padaku dan Sasuke. Pembantaian yang dilakukan Itachi, memang membuat luka yang mendalam untuk Uchiha. Terutama aku yang sangat kehilangan Uchiha Fugaku, ayah dari Itachi dan Sasuke sendiri.

Aku memang tak melihat kejadian yang sebenarnya, karena saat itu aku, Raito-sensei, dan Mira-chan sedang menjalankan misi dengan tim masing-masing. Dan saat aku kembali, aku sungguh tak percaya dengan keadaan yang kulihat. Seluruh Uchiha telah mati. Awalnya, aku juga mengira bahwa Raito-sensei dan Mira-chan juga menjadi korban, tapi ternyata tidak.

Tapi meski begitu, aku tetap merasa terpukul akan kejadian itu. Dan saat aku menanyakan tentang siapa yang melakukan pembantaian itu, aku sangat tidak percaya bahwa Itachilah yang melakukannya.

Saat aku mendengar kabar tentang itu, aku sangat terpukul. Terlebih lagi saat beredarnya rumor tentang bergabungnya Itachi dengan Akastuki, itu membuatku merasa membenci Itachi.

Tapi, sekian lama, aku juga berpikir. Tidak ada gunanya aku membenci Itachi. Apalagi sampai membalas dendam padanya. Dan semenjak saat kejadian itu juga, Clan Uchiha selalu dianggap sebagai clan pembabi buta oleh semua warga desa. Akhirnya, aku memilih untuk memaafkannya, dan melupakannya.

Aku dan Sasuke terus bertarung dengan Itachi. Saat pertarungan, kami mengeluarkan jutsu-jutsu khas Clan Uchiha. Tak lupa juga, sebagai seorang Uchiha, kami menunjukkan kekuatan sharingan kami. Saat ditengah-tengah pertarungan, tiba-tiba..

"Matte. Kirana-chan ada hal yang ingin aku katakan padamu.", seru Itachi.
" Itachi, apakah ini salah satu trikmu untuk memisahkan aku dengan yang lain. Dan kemudian kau dan temanmu itu akan melukai murid-muridku, terutama Naruto.", jawabku sedikit curiga.

"Aku tidak akan menggunakan trik kotor semacam itu. Aku hanya ingin berbicara yang sebenarnya denganmu.", ucap Itachi.

Aku menatap Itachi, aku sedikit ragu akan ucapannya itu. Tapi akhirnya aku putuskan untuk menurutinya. Tapi..
"Kagebunshin no jutsu!!"

Aku mengeluarakan bunshin untuk menggantikan tubuh asliku.
"Aku memang ikut denganmu. Tapi, aku tak bisa percaya kepada temanmu itu. Jadi, selama aku bersamamu bunshin ini tidak akan hilang", ujarku.

Tubuh asliku dan Itachi pergi meninggalkan mereka. Sebenarnya aku terus bertanya-tanya, apa sebenarnya rencana Itachi. Tapi aku berusaha mengabaikannya dan terus mengikuti Itachi.

✓ The Real Uchiha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang