awal

253 6 1
                                    

Tap....tap....bunyi langkah kaki itu semakin terdengar nyaring di lorong sebuah ruma sakit yang sunyi,
krek..bunyi pintu di buka di ikuti dengan suara napas yang ngos-ngosan"hu.....akhirnya sampai,ini ayah kei bawa dokumen yang ayah minta"aku pun mendudukkan diriku ke sebua kursi yang telah di sediakan di ruangan ini,"ayah key ngak terlambatkan ngantar dokumen nya"sang ayah pun menjawap"ngak keyra kamu ngak terlambat malahan kamu kecepatan"aku hanya terkeke"abisnya aku ngak mau buat ayah nunggu"ayah hanya tersenyum dan menjawab"kamu ini,sampai kecapean kan"ayah pun memberika satu botol minuma untuk ku,"makasi ayah" ayah hanya tersenyum dan kembalai fokus dengan data-data pasien nya.
Karna sudah tidak ada yang bisa aku lakukan di ruanggan ayah aku pun berpamitan untuk menggelilingi ruma sakit ini,aku pun memutuskan pergi ke tempat favorit aku yaitu rooftot,selain karna ayahku yang bekerja sebagai dokter jantungdi rumasakit ini aku jadi sering main kesini jadi sudah hafal seluk beluk dari ruma sakit ini,sampai akhirnya aku menemukan spot yang sanggat keren yaitu rooftop.
Sesampai ku dia atas atap aku pun mulai merentangkan tangan dan mengghirup uadara segar malam hari,sambil memandanggi langgin yang sedang cantiknya di penuhi bintang,dan idahnya lampu-lampu di perkotaan dari ketinggian.
Tiba-tiba aku mendengar suara petikan gitar,aku pun mencari sumber suara,yang ternyata berasal dari ada seorang pria yang sedang dudu di tepi ujung pembatas sambil memainkan gitar nya,aku pun berjaan mendekat ke arahnya sambil bertepuk tanggan"permainan gita yang bagus" dia pun menghentikan permainannya dan berbalik menatapku dengaan mata hita gelapnya,yang membuatku hampir terperersona.
di pun berjalan pergi melewatiku menuju pintu,tampa menghiraukanku dan mengganggap ku,aku pun mendengar bunyi barang jatuh, ternyata pria tersebut menjatukan barangnya,aku pun menggambil barang tersebut dan begegas menggejarnya sebelum dia memasuki lif.sebelun dia memasuku pintu lif,aku pun mencoba mencegahnya denggan beteriak"hey ini barangmu jatuh"tapi sialnya dia sudah denggan cepat masu kedalam lif dan tidak mendengarkan suaraku,kupandang kembali benda yang di jatuhan pria tadi,yang ternyata sebua kalung cantik dengan mata kalung berbentuk bintang,hanya satu yang terlintas di otak ku"kalung yang cantik dan pria yang misterius"aku pun bertekat jika suatu saat aku bertemu dengan pria itu akan ku kembalikan kalungnya.

Capek saya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang