Sejak pulang dari rumah sakit, Irene jadi jarang ngomong. Mood Irene juga jadi jelek banget.
Suho jadi bingung sendiri gimana caranya ngebalikin mood istrinya itu.
Tadi Irene cuma nyiapin makan malam buat Suho, terus ngurung diri di kamar.
"Sayang, kamu kenapa sih?" Tanya Suho untuk kesekian kalinya. Daritadi pertanyaannya ini tidak dijawab sama sekali oleh Irene.
"Aku nggak papa." Jawab Irene yang lagi make cream malam dan bermacam produk kecantikan lainnya di meja rias.
"Kamu kepikiran sama yang tadi?" Tanya Suho lagi. "Cerita sama aku."
"Tau ah, aku mau tidur." Sahut Irene yang sudah selesai dengan perawatan wajahnya dan sekarang sedang menenggelamkan diri ke dalam selimut dengan membelakangi Suho.
Suho yang dari tadi lagi baca buku langsung nutup bukunya, naruh bukunya di atas meja, ngebuka kacamata yang lagi dia pake, terus naruh kacamatanya itu di atas buku tadi.
Setelah itu Suho matiin lampu ruangan dan ngidupin lampu yang ada di meja.
Suho menenggelamkan diri dalam selimut yang sama dengan Irene, lalu perlahan mulai mendekatkan badannya dengan badan Irene.
Irene yang memang belum terlelap sedikit kaget dipeluk Suho dari belakang, "Kenapa?" Tanya Irene.
"Ayo cerita." Seru Suho sambil mengeratkan pelukannya pada Irene.
"Cerita apa?" Tanya Irene.
"Kamu kenapa marah?" Tanya Suho balik.
"Siapa yang marah-"
"Jangan bohong." Seru Suho sambil membalikkan posisi Irene sampai mereka saling berhadapan.
Irene menatap wajah Suho selama sekian detik, lalu menenggelamkan wajahnya dalam dada bidang Suho.
Dalam posisi ini Irene dapat merasakan wangi tubuh Suho yang menjadi favoritnya.
"Sayang?" Ujar Irene.
"Hmm?" Balas Suho sambil mengelus rambut Irene.
"Kamu ngerasa nggak sih, akhir-akhir ini mama jadi agak jutek gitu sama aku." Ujar Irene mulai menceritakan kegundahan hatinya.
"Menurut aku sih, mama itu cuma lagi iri aja ngeliat temen-temennya udah pada punya cucu." Sahut Suho.
"Maka dari itu, kenapa sih kita nggak cepet dikasi anak?" Seru Irene sambil melonggarkan pelukannya pada Suho.
"Usaha kita kurang banyak kali." Jawab Suho enteng sambil senyum, sambil mengeratkan pelukannya pada Irene.
"Perasaan aku udah usaha maksimal deh." Seru Irene.
"Perasaan masih belum deh." Ujar Suho.
"Makanya, malam ini ayo usaha lebih maksimal lagi." Lanjut Suho dengan tangan yang mulai menjalar, berusaha membuka piyama Irene.
🐰🐰🐰
"Rin, sekarang tanggal berapa ya?" Tanya Nana pada Irene sebelum menyuapkan sendok pertamanya ke dalam mulut.
Saat ini Irene dan Nana memang sedang berada di kafetaria kantor untuk makan siang.
"Tanggal 24. Kenapa?" Tanya Irene balik.
"Oh, masih 24? Nggak papa sih, tgl 29 cowok gue ulang tahun soalnya." Jawab Irene.
"Eh, sekarang tanggal 24 Na?" Tanya Irene pada Nana.
"Iya. Kan lo yang bilang barusan, gimana sih?" Omel Nana.
"Mama mertua gue ulang tahun dong berarti." Seru Irene. "Mampus gue lupa."